19
sistem biologis, sedangkan human factors lebih menekankan kepada aspek psikologis psikologi eksperimental dan psikologi teknik dan menekankan
kepada integrasi pertimbangan faktor manusia di dalam total desain. Walaupun demikian, human factors dan ergonomi mempunyai banyak persamaan dan tetap
diasumsikan sama. Pada dasarnya, ergonomika memiliki tujuan penting. Tujuan pertama
adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan, serta aktivitas lain yang dilakukan, termasuk meningkatkan kemampuan pengguna, mengurangi kesalahan,
dan meningkatkan produktivitas. Tujuan kedua adalah, meningkatkan keinginan tertentu; seperti keselamatan, kenyamanan, penerimaan pengguna, kepuasan kerja
dan kualitas kehidupan, sama halnya dengan mengurangi kelelahan dan stress Fitriani, 2003
Maka, manfaat dan tujuan penerapan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan saat bekerja. Dengan demikian ergonomi berguna sebagai
media pencegah terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat fatal kronis.
B. Penelitian Kerja
Penelitian kerja yang lebih dikenal dengan istilah asingnya Methods Engineering Work Design, Work Study, atau Job Design adalah sutu aktivitas
yang ditujukan untuk mempelajari prinsip –prinsip dan teknik-teknik untuk
mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Prinsip –prinsip dan
teknik kerja ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen yang ada dalam sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuannya, bahan
baku, mesin dan peralatan kerja lainnya, serta lingkungan kerja fisik yang ada sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat efektifitas dan efisiensi kerja yang
tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai, serta akibat psikologis atau sosiologis yang ditimbulkan.
20
Analisa dan penelitian kerja berupaya mengidentifikasikan kondisi-kondisi kerja yang tidak produktif tampak dalam bentuk banyaknya waktu delay,
material handling dan sebagainya dan kemudian membuat rancangan tata cara serta sistem kerja yang lebih baik. Di sini diperlukan kesepakatan antara semua
pihak bahwa hasil dari penelitian kerja ini untuk memperbaiki tingkat produktivitas kerja, sehingga adanya keuntungan sebagai dampak peningkatan
produktivitas yang pada akhirnya akan bisa dinikmati semua lapisan yang ada dalam organisasi.
Penelitian kerja terdiri dari dua elemen dasar pemikiran, yaitu pemikiran ke arah usaha pencapaian efisiensi kerja dan pemikiran untuk mempertimbangkan
perilaku manusia sebagai unsur-unsur pokok suksesnya usaha kerja mereka. Pemikiran ke arah pencapaian efisiensi membawa penelitian untuk menghasilkan
langkah –langkah kerja secara lebih sistematis dengan urutan–urutan yang logis.
Sedangkan pertimbangan mengenai perilaku manusia sebagai unsur pokok suksesnya pelaksanaan kerja, akan membawa penelitian untuk mencari faktor
– faktor penyebab yang mempengaruhi perilaku manusia pekerja di dalam usaha
memenuhi kepuasan kerja dan kebutuhannya. Bila ditinjau lebih lanjut, maka ruang lingkup penelitian kerja dapat dibagi
kedalam dua bagian pokok, yaitu metode penelitian atau pengaturan proses kerja dan pelaksanaan pengukuran kerja. Hubungan antara penelitian kerja dan kedua
bagian pokok tersebut, secara sistematis dapat diperlihatkan pada Gambar 2.1. Di sini pengaturan proses kerja berisi prinsip
–prinsip pengaturan komponen– komponen kerja untuk mendapatkan alternatif
–alternatif sistem kerja yang terbaik. Komponen
–komponen sistem kerja diatur sehingga secara bersama–sama berada dalam komposisi yang baik, yaitu dapat memberikan efisiensi dan produktivitas
tinggi. Pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan pengaturan terhadap
pekerja, bahan, peralatanperlengkapan kerja serta lingkungan kerja fisik dipelajari melalui apa yang dinamakan ilmu ergonomi, studi gerakan kerja
motion study dan studi tentang prinsip –prinsip ekonomi gerakan motion
economy.
21
Gambar 2.1. Ruang Lingkup Penelitian Kerja Ada tiga kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentang
kebijakan suatu sistem kerja, yaitu waktu, tenaga, dampak psikologis dan sosiologis. Artinya, suatu sistem kerja akan dinilai baik sekali apabila sistem atau
metode tersebut memungkinkan dikerjakan dalam waktu yang tersingkat, tenaga yang diperlukan untuk penyelesaian kerja tersebut sedikit dan mudah, serta
dampak psikologis dan sosiologis yang mungkin ditimbulkan juga sangat minim. Berdasarkan kriteria-kriteria inilah alternatif-alternatif sistem kerja dibandingkan
satu dengan lainnya. Semakin mudah dan murah, maka akan semakin baik pula sistem kerja yang dirancang. Bagian dari penelitian yang mempelajari cara-cara
pengukuran sistem kerja tersebut disebut juga dengan pengukuran kerja work measurement atau time study, sedangkan bagian yang mengatur sistem atau
metode kerja terdahulu dikenal dengan studi gerakan motion atau method study
PENELITIAN KERJA WORK STUDY DESIGN
Pengaturan Metode Kerja
Studi gerakan kerja motion study Memperbaiki tata cara bekerja
simplified method, most economical way, ergonomic
Aplikasi metode ilmiah vs metode trial and error
Eliminasi gerakankerja yang tidak perlu, kombinasi operasi kerja dan
penyederhanaan kerja konsep deregulasidebirokratisasi kerja
Standarisasi operasimetoda kerja dalam hal pemakaian material,
mesinperalatan kerja, informasi form sheet, kondisi lingkungan
fisik kerja, dll
Pengukuran Kerja
Pengukuran kerja waktu, energy, dan dampak social psikologis
Menilai dan menetapkan tolok ukur efektivitas dan efisiensi kerja
Menetapkan waktu standar, output standar, bonusinsentif, idledelay
non-productive activities dan lain- lain
Realisasi konsep “the fair day’s pay for the fair day’s work”
Macam kegiatan pengukuran waktu kerja:
- Secara langsung stopwatch time study, sampling kerja
- Tidak langsung standard data
KENAIKAN PRODUKTIVITAS
22
C. Time Study