Aspek Khusus Analisis Time and Motion Study dengan Menggunakan

66 implementasi OJD. Diharapkan setelah ini, kedua line head tersebut akan melakukan implementasi pada line lainnya. Analisa untuk mencari akar penyebab dari permasalahan tidak adanya line head yang mengimplementasikan pelatihan yang telah mereka dapatkan di lapangan adalah karena line head tidak mengerti metode dalam menjalankan OJD tersebut. Penyebab lainnya adalah karena atasan dari line head tersebut tidak terlibat dalam implementasi OJD para line head. Penaggulangan untuk akar penyebab tersebut adalah diadakannya program penjelasan metode OJD dan diadakannya pelatihan gl’s role yang diberikan pada tingkat section head hingga department head. Pelatihan gl’s role yang diberikan pada atasan dimaksudkan agar atasan dapat tahu dan mengerti peranan yang ada dan memberikan penugasan yang sesuai dengan peran yang ada. Sedangkan sistem OJD yang akan diterapkan pada line head yang belum diikutsertakan pada pelatihan ini, dapat dilihat dalam Lampiran 12.

B. Aspek Khusus Analisis Time and Motion Study dengan Menggunakan

Toyota Production System Salah satu pelatihan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah pelatihan mengenai Toyota Production System. Pelatihan Toyota Production System adalah pelatihan yang bertujuan untuk menghasilkan kendaraan dengan kualitas yang lebih baik, lebih murah, lebih tepat waktu, kepada lebih banyak orang. Lebih murah karena mengusahakan untuk mengurangi biaya produksi ditempuh perusahaan melalui penghilangan muda secara menyeluruh. Salah satu alat kontrol dalam Toyota Production System untuk mengontrol adanya muda adalah standar kerja. Ada 3 komponen utama dalam standar kerja, yaitu takt time, urutan kerja dan jumlah stok standar dalam proses. Pengendalian muda mutlak diperlukan. Pengendalian tersebut dapat dilakukan secara teknis maupun administratif. Pengendalian secara teknis meliputi pengawasan oleh group head dan line head terhadap standar kerja. Sedangkan pengandalian secara 67 administratif fokus pada manajemen, misalnya perubahan grafik yamazumi untuk mendapatkan standar kerja yang baik dan tidak menimbulkan muda, mura, dan muri. Analisis studi gerakan dan waktu dengan Menggunakan Toyota Production System dilakukan di assembly shop, pada line Trimming 1, proses persiapan booster, karena pada proses tersebut sering terjadi keterlambatan pekerjaan sehingga ada orang lain yang mem-back-up pekerjaan operator yang bekerja di proses tersebut. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menemukan muda dan membuat saran perbaikan di proses tersebut. Analisis ini dimulai dengan pengambilan video pada proses persiapan booster dan pemasangannya ke body mobil jenis Innova deluxe. Pengambilan video dimaksudkan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan satu proses tersebut. Selain itu juga untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan elemen-elemen kerja. Seharusnya analisis ini dapat dilakukan di line langsung, tetapi dengan video bisa didapatkan waktu yang lebih tepat dan dapat dilihat dengan teliti untuk menemukan muda dalam pekerjaan tersebut. Video diambil 10 kali pada hari yang sama, kemudian dicatat elemen kerjanya. Setelah itu, dihitung waktunya dengan menggunakan stop watch. Pada saat pengambilan video pertama, perusahaan memakai takt time 2,5 menit. Kemudian, pada saat pengambilan data kedua, perusahaan sudah mulai mengubah takt time menjadi 2,1 menit. Perubahan takt time dilakukan karena adanya peningkatan jumlah produksi. Maka setelah dilakukan penyesuaian pada elemen kerja, diberlakukanlah standar kerja yang baru dengan takt time 2,1 menit. Sehingga pengambilan video dan data waktu diulang sesuai dengan takt time yang berlaku pada saat itu. Takt time 2,1 menit berarti operator harus dapat melakukan proses dengan elemen kerja yang telah ditentukan selama 126 detik. Grafik yamazumi dari line ini dapat dilihat pada Lampiran 5. Namun setelah dianalisis, ternyata waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan proses tersebut lebih dari 126 detik. Data hasil pengukuran waktu dapat dilihat di Lampiran 7. Setelah didapat data hasil pengukuran, dilakukan 68 analisis untuk mendapatkan nilai yang sering muncul, nilai terkecil dan nilai terendah untuk memperoleh angka ketidakteraturan dari setiap pekerjaan dalam setiap perhitungan. Setelah diperoleh waktu yang sering keluar, dibuat tabel standar kerja kombinasi untuk memberikan visualisasi dari data. Lalu, dicatat temuan muda dari pekerjaan operator yang sudah direkam. Dari temuan muda itu, dibuat saran perbaikan untuk mengurangi waktu yang melebihi dari takt time dan dibuat saran tabel standar kerja kombinasi yang baru, yang memungkinkan untuk menjadi tabel standar kerja kombinasi yang baru. Tabel standar kerja kombinasi dapat dilihat pada Lampiran 8. Sedangkan tabel standar kerja dapat dilihat pada Lampiran 9. Data nilai terendah, tertinggi, nilai yang sering keluar dan waktu usulan kaizen dapat dilihat pada Tabel 7.1. Daftar temuan muda dapat dilihat pada Tabel 7.2. Tabel 7.1. Nilai Terkecil, Terbesar, Nilai yang Sering Keluar dan Nilai Usulan Perbaikan Min Max Modus Usulan Kaizen 1 baca harigami 2 2 2 2 2 ambil tube hose to hose 3 16 9 5 3 jalan 2 4 2 2 4 Pasang tube hose to hose x dash panel 33 55 38 26 5 jalan 4 6 5 4 6 Ambil cylinder assy brake master 3 4 4 3 7 ambil gasket, brake booster bracket 1 2 1 1 8 pasang gasket, brake booster bracket 2 4 3 2 9 setting nut push rod cylinder assy brake master 8 16 10 8 10 ambil tube fr brake no 1 way 2 7 3 3 11 pasang tube fr brake no 1 way 25 33 28 26 12 ambil hose check valve 2 6 3 2 13 setting clip hose check valve to connector tube 5 10 7 5 14 ambil tube, clutch reservoir 3 7 3 2 15 pasang clip hose tube clutch reservoir 11 14 14 10 16 Ambil cylinder assy master Lreservoir 2 3 3 2 17 setting nut push rod cylinder assy master Lreservoir 10 13 12 10 18 Ambil gasket master cylinder 1 4 2 1 19 Pasang gasket master cylinder 2 6 3 2 20 jalan 3 8 5 4 21 setting master clutch x dash panel outdoor 2 3 3 2 22 setting cylinder assy brake master dash panel outdoor 6 12 10 9 23 jalan 4 4 4 4 174 135 Waktu detik Total : No Elemen kerja Pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat ketidakteraturan dalam mengerjakan proses. Ketidak teraturan dalam pekerjaan mengambil tube hose to 69 hose sebesar 13 detik, pada pekerjaan memasang tube hose to hose dan dash panel sebesar 22 detik, dan pada pekerjaan memasang tube fr brake no 1 dan memasang way sebesar 8 detik. Apabila ketidak keraturan itu dikurangi, dapat mengurangi waktu pengerjaan proses sebesar 43 detik. Ketidakteraturan tersebut terjadi karena operator melakukan muda dalam pekerjaannya. Muda yang dilakukan antara lain menjatuhkan part, mengambil part melebihi yang dibutuhkan, mengambil dan meletakan parelatan tidak di tempat yang sama, tidak membawa impact dan spidol sehingga harus kembali lagi untuk mengambil, dan terhalang paralatan lain ketika sedang bekerja. Pada Gambar 7.1 dapat dilihat contoh- contoh muda yang terjadi selama pengamatan. Daftar temuan muda keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 7.2. a b c d Gambar 7.1. Contoh-Contoh Muda yang Terjadi Selama Pengamatan a Spiral Air Hose Menghalangi Pekerjaan Operator; b Impact Tersangkut pada Spiral Air Hose c Operator Mengambil Nut yang Terjatuh d Operator sedang Mengambil Part yang Tersangkut dengan Part Lain 70 Tabel 7.2. Daftar temuan muda No Elemen Kerja Masalah 1. Ambil tube hose to hose Rak part terlalu bawah, Mengambil nut lebih dari yang dibutuhkan sehingga harus mengembalikan lagi 2 Pasang tube hose to hose Kadang-kadang spidol dan torque tidak terbawa sehingga harus kembali untuk mengambil Mengambil dan mengembalikan impact tidak di tempat yang sama Nut yang akan dipasang terjatuh, sehingga harus diambil kembali 3 Ambil gasket Gasket yang terambil lebih dari satu 4 Setting nut rush rod cylinder assy brake master 5R peralatan belum baik, sehingga mengganggu pemasangan 5 Pasang way Spiral air hose menghalangi Setelah membuat usulan kaizen, line head pada Trimming 1 yang berhak memutuskan apakah kaizen tersebut akan dilaksanakan atau tidak. Pada pengambilan data ketiga, waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk melakukan pekerjaannya setelah terjadi perbaikan menurun, tetapi masih di atas takt time yang diberlakukan perusahaan. Data pengambilan waktu setelah kaizen dapat dilihat pada Tabel 7.3. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa operator mengalami perbaikan waktu dalam mengerjakan prosesnya, namun perbaikan waktu tersebut masih nilainya masih di atas takt time. Maka, diharapkan akan ada kegiatan kaizen kembali dari pihak perusahaan agar delay dan relief work tidak terus menerus terjadi pada proses ini karena akan mengganggu pekerjaan lainnya. Beberapa perubahan tata letak ruang kerja yang dilakukan untuk perbaikan dapat dilihat di Gambar 7.2. 71 Tabel 7.3. Data Waktu Setelah Kaizen 1 2 3 modus 1 baca harigami 2 2 2 2 2 ambil tube hose to hose 5 6 5 5 3 jalan 3 4 6 5 4 Pasang tube hose to hose x dash panel 27 24 31 27 5 jalan 4 5 9 5 6 Ambil cylinder assy brake master 3 3 3 3 7 ambil gasket, brake booster bracket 1 1 1 1 8 pasang gasket, brake booster bracket 2 2 1 2 9 setting nut push rod cylinder assy brake master 10 11 15 11 10 ambil tube fr brake no 1 way 4 2 4 4 11 pasang tube fr brake no 1 way 27 27 27 27 12 ambil hose check valve 3 3 2 3 13 setting clip hose check valve to connector tube 7 9 10 9 14 ambil tube, clutch reservoir 4 2 3 3 15 pasang clip hose tube clutch reservoir 11 13 8 11 16 Ambil cylinder assy master Lreservoir 9 6 6 6 17 setting nut push rod cylinder assy master Lreservoir 10 11 8 10 18 Ambil gasket master cylinder 1 1 1 1 19 Pasang gasket master cylinder 3 2 3 3 20 jalan 2 4 6 4 21 setting master clutch x dash panel outdoor 2 2 2 2 22 setting cylinder assy brake master dash panel outdoor 7 9 6 7 23 jalan 4 4 4 4 151 153 163 155 Total : waktu detik No Elemen kerja a b c Gambar 7.2 Perubahan Tata Letak Tempat Kerja; a Meja yang penuh dengan peralatan; b Beberapa peralatan Dimasukkan Ke Dalam Tas Pinggang; c Tempat Menaruh Peralatan 72

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN