Tahapan TOYOTA PRODUCTION SYSTEM

55 Kaizen adalah suatu upaya untuk mengusahakan perbaikan secara terus menerus pada proses yang ditemukan ada muda, mura, dan muri. Tujuan kaizen adalah menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik, lebih murah karena biaya produksinya diturunkan, lebih aman dengan cara meningkatkan safety, lebih cepat mempersingkat lead time, dan lebih mudah dibuat meningkatkan produktivitas.

B. Tahapan

Kaizen Untuk melakukan kaizen pekerjaan, jika kesadaran akan kaizennya kuat dan tekniknya sudah dikuasai, maka kaizen dapat dilakukan, tetapi jika tidak memahami tahapan kaizen, maka kaizen yang efisien tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan tahapan kaizen sebagai berikut 1. Tahap 1. Menemukan poin yang memerlukan kaizen Titik awal kaizen adalah menenmukan apa yang harus diperbaiki. Ada yang merupakan titik masalah di tempat kerja, atau ada juga yang merupakan titik yang perbaikannya sudah jelas, tetapi yang paling penting adalah menemukan apa yang jadi masalah, kemudian menemukan apakah ada muda. 2. Tahap 2. Menganalisa cara saat ini Dengan memahami kondisi yang ada saat ini secara tepat, perbaikan dapat dilakukan dengan lebih baik lagi, dan tidak bercampur dengan dugaan. Diperlukan persiapan yang baik pada saat analisa, yaitu keadaan aktual seperti apa adanya tanpa menduga, menganalisa jumlah yang sudah ditetapkan dengan teliti, dan tidak adanya salah dalam menangkap aktualita dari berbagai sudut. Selain itu, analisa kondisi yang ada dapat dilakukan dengan cara analisa elemen kerja. Analisa elemen kerja untuk mengklasifikasikan pekerjaan berdasarkan besarnya pekerjaan yang dilakukan, dan dapat 56 dilakukan observasi apakah pekerjaan tersebut member nilai tambah yang penting atau tidak. Analisa yang dilakukan selanjutnya adalah analisa gerakan. Pada pekerjaan yang sudah ada standarnya, apabila diamati dengan teliti, pekerja masih melakukan kesalahan dalam cara kerjanya. Jadi, analisa pekerjaan dilakukan untuk menghilangkan gerakan muda, mura, dan muri untuk dapat menemukan gerakan kerja yang terbaik. Analisa ini dapat dilakukan dengan menggunakan video. Apabila ingin mempersingkat waktu gerakan orang dan peralatannya, harus diketahui muda yang ada dalam gerakan sehingga kualitas gerakan dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan video, gerakan kerja dapat diputar dengan menggunakan slow motion dan dapat diulang berkali- kali, sehingga dapat diamati gerakan muda. 3. Tahap 3. Memperoleh ide Pada tahap ini, yang harus diperhatikan adalah dengan keluarnya konsep, bukan berarti langsung membuat usulan kaizen. Ide adalah mengumpulkan berbagai informasi untuk membuat usulan yang baru. Informasi yang ada dikumpulkan sebagai memory, jumlahnya akan lebih banyak bagi orang yang sudah mempunyai pengalaman yang panjang, tetapi untuk menghasilkan ide tidak hanya diperlukan pengalaman pada bidang yang sama, orang yang mempunyai pengalaman berbeda juga sangat bermanfaat untuk membuat suatu lompatan. Selain itu, tidak hanya diperlukan jumlah memory yang banyak, tetapi juga kemampuan untuk menarik memory yang lama dengan cepat. Kemampuan ide itu berbeda pada setiap orang, tergantung dari latihan dan lingkungan yang mempengaruhi orang tersebut. 57 4. Tahap 4. Membuat usulan kaizen Dari tahap ini sudah mulai dibuatkan usulan kaizen yang konkrit dari konsep yang telah dipikirkan tanpa ada pembatasan. Untuk dapat menerapkan ide yang original, harus memperhatikan berbagai segi seperti tingkat kemungkinan untuk terlaksana, standard an peraturan, biaya, dan lagi sebagainya, sehingga dari beberapa usulan kaizen akan dilaksanakan usulan kaizen yang paling efisien. Berikut adalah tahapan membuat usulan kaizen yang lebih baik : a. Merupakan tahap yang paling diharapkan untuk mencapai tujuan b. Mengutamakan kaizen pekerjaan yang tidak terlalu memerlukan biaya. Kaizen peralatan harus lebih diutamakan dari kaizen peralatan. c. Tidak hanya produktivitas masing-masing, tetapi juga produktivitas secara total. d. Dengan kaizen tersebut tidak ada hal-hal lain yang menjadi buruk, contohnya dari safety, kualitas, produktivitas, dan lainnya. 5. Tahap 5. Melaksanakan usulan kaizen Mengenai pelaksanaan, perlu diinformasikan dan dimintakan kerjasama dari orang-orang dan dan divisi terkait seperti atasan, bawahan, proses sebelum dan proses berikut. Melaksanakan usulan kaizen tanpa informasi yang cukup tidak akan menghasilkan kaizen yang baik, dan akan mengakibatkan banyak muda. Untuk bawahan yang cara kerjanya diubah karena kaizen, jelaskan dengan baik mengenai alasan kaizen dan tujuannya sehinga mereka merasa cukup puas. 58 6. Tahap 6. Konfirmasi setelah pelaksanaan Jika telah melaksanakan cara yang baru, maka kondisi pelaksanaannya harus dikonfirmasikan, selain itu, jika terdapat keabnormalan, harus segera dilakukan penanggulangannya. Bandingkan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan usulan kaizen, serta hasil yang sesungguhnya. Kemudian berdasarkan penilaian itu, maka akan ditemukan poin-poin yang memerlukan kaizen berikutnya.

C. Standardisasi Kerja