21
Gambar 24. Grafik persentase susut bobot pada buah stroberi setelah transportasi Hasil uji lanjut pada Tabel 7 terlihat bahwa jenis perlakuan bahan pengisi kemasan tidak
berbeda nyata terhadap penyusutan bobot buah. Sedangkan pengaruh bahan pengisi pada kemasan selama masa penyimpanan terhadap susut bobot tidak berbeda nyata, sehingga dapat disimpulkan
tidak ada interaksi antara perlakuan bahan pengisi dan masa penyimpanan terhadap penyusutan bobot buah stroberi.
Tabel 7. Persentase susut bobot buah stroberi setelah transportasi pada tiap kemasan
Bahan Pengisi Susut Bobot Hari ke-
H-0 H+0
H+1 H+2
H+3 H+4
H+5
Styrofoam Horizontal 0.000
b
0.000
b
0.124
b
0.125
b
0.124
b
0.126
b
0.149
b
Styrofoam Vertikal 0.000
ab
0.024
ab
0.055
ab
0.055
ab
0.060
ab
0.066
ab
0.117
ab
Daun Lamtoro Horizontal 0.000
a
0.081
a
0.100
a
0.100
a
0.180
a
0.200
a
0.336
a
Daun Lamtoro Vertikal 0.000
ab
0.034
ab
0.057
ab
0.057
ab
0.125
ab
0.210
ab
0.301
ab
Kardus Horizontal 0.000
ab
0.059
ab
0.083
ab
0.083
ab
0.138
ab
0.145
ab
0.248
ab
Kardus Vertikal 0.000
ab
0.036
ab
0.094
ab
0.094
ab
0.203
ab
0.209
ab
0.296
ab
Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada DMRT 5
E. Kekerasan Buah Stroberi
Pengaruh dari kerusakan mekanis selama transportasi, mengakibatkan buah mengalami penurunan kekerasan setiap harinya karena bebrapa jenis luka menyebabkan struktur permukaan buah
akan menjadi rusak sehingga sel-sel penyusun jaringan padapermukaan buah akan terpisah ikatannya.. Pengukuran uji kekerasan dilakukan sebagai salah satu indikasi terjadinya kerusakan pada buah
stroberi, dimana semakin kecil nilai tekanan buah makanakan semakin rusak buah tersebut. Pengujian ini dikuatkan oleh Kartasapoetra 1994 dalam Hasiholan 2008 serta Pantastico 1989. Menurut
Kartasapoetra 1994 dalam Hasiholan 2008 aktifnya enzim-enzim pektinmetilasterase dan paligalekturonase yaitu pada hasil tanaman buah yang berada dalam proses masak ternyata telah
melangsungkan pemecahan atau kerusakan tersebut menyebabkan berubahnya tekstur hasil tanaman, biasanya hasil tanaman buah yang tadinya keras akan berubah menjadi lunak. Kerusakan mekanis
juga dapat menyebabkan penurunan tingkat kekerasan buah. Menurut Pantastico 1989 menyatakan
22
bahwa parahnya kerusakan dapat memacu respirasi sebagai pengaruh dihasilkan gas etilen dan jatuhnya buah dengan perlahan atau gesekan permukaan buah dapat mengakibatkan melonjaknya
respirasi. Nilai kekerasan buah stroberi pada setiap perlakuan yangdisimpan pada suhu 10
o
C mengalami penurunan nilai kekerasan. Nilai penurunan kekerasan buah stroberi dapat diketahui dengan mengukur
kekerasan buah setiap harinya sampai penyimpanan hari ke-5. Dari data yang terdapat pada Gambar 25 dan Tabel 8 dapat diketahui bahwa penyusutan kekerasan buah terbesar dimiliki oleh kemasan
buah stroberi pada bahan pengisi styrofoam penyusunan horizontal yaitu sebesar 0.05 kgf sedangkan penyusutan terkecil dialami oleh kemasan buah stroberi pada bahan pengisi styrofoam penyusunan
vertikal dan kardus penyusunan horizontal yaitu sebesar 0.11 kgf. Perlakuan bahan pengisi kemasan terlihat bahwa terjadi penurunan yang tajam pada hari pertama, selanjutnya bertahan pada nilai
kekerasan tetap sampai hari ke-5, kecuali perlakuan bahan pengisi kardus vertikal yang sejak awal mengalami penurunan yang landai.
Penurunan kekerasan buah stroberi ini dapat dilihat pada Gambar 25.
Gambar 25. Grafik perubahan kekerasan buah stroberi setelah transportasi Hasil uji lanjut pada Tabel 8 dapat terlihat bahwa jenis perlakuan bahan pengisi kemasan tidak
berbeda nyata terhadap penurunan kekerasan buah. Sedangkan pengaruh perlakuan bahan pengisi kemasan selama masa penyimpanan tidak berbeda nyata, sehingga dapat disimpulkan tidak ada
interaksi antara perlakuan bahan pengisi dan masa penyimpanan terhadap penurunan kekerasan buah.
Tabel 8. Data kekerasan buah stroberi setelah transportasi pada tiap kemasan
Bahan Pengisi Kekerasan buah hari ke- kgf
H-0 H+0
H+1 H+2
H+3 H+4
H+5
Styrofoam Horizontal 0.39
b
0.12
b
0.10
b
0.10
b
0.10
b
0.10
b
0.05
b
Styrofoam Vertikal 0.43
a
0.21
a
0.14
a
0.14
a
0.14
a
0.12
a
0.11
a
Daun Lamtoro Horizontal 0.36
ab
0.13
ab
0.12
ab
0.12
ab
0.12
ab
0.10
ab
0.08
ab
Daun Lamtoro Vertikal 0.19
ab
0.17
ab
0.13
ab
0.13
ab
0.13
ab
0.11
ab
0.09
ab
Kardus Horizontal 0.41
ab
0.18
ab
0.14
ab
0.14
ab
0.13
ab
0.11
ab
0.11
ab
Kardus Vertikal 0.20
ab
0.17
ab
0.14
ab
0.11
ab
0.10
ab
0.08
ab
0.07
ab
eterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada DMRT 5
F. Total Padatan Terlarut pada Buah Stroberi