Susut Bobot pada Buah Stroberi

20 karena pada penyusunan vertikal buah stroberi, kerusakan mekanis hanya terjadi pada bagian ujung buah stroberi sehingga air yang keluar pada buah stroberi turun kebagian bawah dan mengakibatkan cepatnya kerusakan biologis. Selain itu, bahan pengisi juga mempengaruhi kerusakan, dapat dilihat juga pada Tabel 6 bahwa bahan pengisi kardus kontrol mengalami kerusakan biologis lebih banyak karena tekstur bahan pengisi kardus yang kurang menyerap air buah stroberi. Perlakuan bahan pengisi kemasan terlihat bahwa terjadi kenaikan pada hari ke-1 setelah penggetaranpenyimpanan sampai hari ke-5. Tabel 6. Data kerusakan biologis buah stroberi setelah transportasi pada tiap kemasan Bahan Pengisi Jumlah rusak buah Jumlah satu kemasan buah Persentase Kerusakan Biologis Styrofoam Horizontal 4 15 27 a Styrofoam Vertikal 5 15 33 a Daun Lamtoro Horizontal 4 15 27 a Daun Lamtoro Vertikal 4 15 27 a Kardus Horizontal 4 15 27 a Kardus Vertikal 5 15 33 a Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada DMRT 5 Hasil uji lanjut pada Tabel 6 terlihat bahwa jenis perlakuan bahan pengisi kemasan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kerusakan biologis buah, sedangkan pengaruh bahan pengisi selama penyimpanan terhadap kerusakan biologis buah stroberi tidak berbeda nyata sehingga dapat disimpulkan tidak ada interaksi antara perlakuan bahan pengisi dan masa penyimpanan terhadap kerusakan biologis.

D. Susut Bobot pada Buah Stroberi

Setelah transportasi, kerusakan mekanis yang terjadi pada permukaan buah relatif besar sehingga mengakibatkan penguapan dan kehilangan air terjadi lebih cepat. Hal ini dikarenakan kerusakan pada permukaan buah tersebut mengakibatkan buah kehilangan pelindung alamiahnya sehingga kegiatan transpirasi berlangsung lebih cepat. Selain itu faktor lain yang ikut mempengaruhi laju penurunan bobot buah stroberi adalah suhu ruang penyimpanan. Umumnya semakin tinggi suhu ruang penyimpanan maka akan semakin tinggi laju penurunan bobot buah. Proses penguapan pada buah stroberi ini ditandai dengan penyusutan buah stroberi setiap harinya selama penyimpanan. Pengujian yang dilakukan pada buah stroberi sesuai dengan teori Syaifullah 1996 yang diacu dalam Hasiholan 2008. Menurut Syaifullah 1996 diacu dalam Hasiholan 2008, kandungan air pada buah umumnya berkisar 70-90. Apabila buah telah dipetik, kandungan air ini secara alamiah berkurang sehingga terjadi penyusutan melalui proses transpirasi. Proses ini yang menyebabkan kehilangan berat pada buah. Penurunan susut bobot buah stroberi dilakukan setelah transportasi. Kehilangan bobot buah sangat merugikan secara ekonomi karena akan mempengaruhi penampakan buah. Kehilangan air tersebut dapat mempengaruhi penampakan, tekstur,dan nilai gizi buah. Buah stroberi pada setiap perlakuan disimpan dalam suhu penyimpanan 10 o C mengalami penurunan bobot yang cepat karena umumnya buah disimpan dalam suhu ruang 0-1 o C. penurunan nilai bobot buah stroberi disebut dengan susut bobot. Nilai susut bobot buah stroberi dapat diketahui dengan mengukur bobot buah setiap harinya hingga hari ke-5 dan membandingkannya dengan bobot awal buah stroberi. Dari hasil pengamatan pada Gambar 24 menunjukkan bahwa pada hari ke-5 nilai susut bobot terbesar dialami oleh buah stroberi kemasan dengan bahan pengisi daun lamtoro dengan penyusunan horizontal dengan nilai penyusutan sebesar 0.336 sedangkan nilai susut bobot terkecil dialami oleh buah stroberi pada bahan pengisi styrofoam dengan penyusunan vertikal dengan nilai penyusutan sebesar 0.117. Perlakuan bahan pengisi kemasan terlihat bahwa terjadi kenaikan yang bertahap setiap harinya sampai hari ke-5 setelah penggetaranpenyimpanan. Grafik nilai susut bobot buah stroberi yangterjadi selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 24. 21 Gambar 24. Grafik persentase susut bobot pada buah stroberi setelah transportasi Hasil uji lanjut pada Tabel 7 terlihat bahwa jenis perlakuan bahan pengisi kemasan tidak berbeda nyata terhadap penyusutan bobot buah. Sedangkan pengaruh bahan pengisi pada kemasan selama masa penyimpanan terhadap susut bobot tidak berbeda nyata, sehingga dapat disimpulkan tidak ada interaksi antara perlakuan bahan pengisi dan masa penyimpanan terhadap penyusutan bobot buah stroberi. Tabel 7. Persentase susut bobot buah stroberi setelah transportasi pada tiap kemasan Bahan Pengisi Susut Bobot Hari ke- H-0 H+0 H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 Styrofoam Horizontal 0.000 b 0.000 b 0.124 b 0.125 b 0.124 b 0.126 b 0.149 b Styrofoam Vertikal 0.000 ab 0.024 ab 0.055 ab 0.055 ab 0.060 ab 0.066 ab 0.117 ab Daun Lamtoro Horizontal 0.000 a 0.081 a 0.100 a 0.100 a 0.180 a 0.200 a 0.336 a Daun Lamtoro Vertikal 0.000 ab 0.034 ab 0.057 ab 0.057 ab 0.125 ab 0.210 ab 0.301 ab Kardus Horizontal 0.000 ab 0.059 ab 0.083 ab 0.083 ab 0.138 ab 0.145 ab 0.248 ab Kardus Vertikal 0.000 ab 0.036 ab 0.094 ab 0.094 ab 0.203 ab 0.209 ab 0.296 ab Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada DMRT 5

E. Kekerasan Buah Stroberi