Pengemasan Buah Stroberi HASIL DAN PEMBAHASAN

14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengemasan Buah Stroberi

Kemasan buah stroberi umumnya tidak menggunakan bahan pengisi kecuali buah stroberi kelas ektra ukurannya paling besar yang membutuhkan bahan pengisi kardus dengan penyusunan horizontal. Buah stroberi yang memiliki ukuran ekstra lebih rentan terhadap guncangan sehingga dibutuhkan perlindungan khusus agar buah stroberi terhindar dari dampak transportasi. Buah stroberi yang dikemas dengan bahan pengisi kardus penyusunan horizontal umumnya mempunyai umur simpan kurang dari 5 hari dengan suhu penyimpanan 10 o C. Pada penelitian ini, digunakan dua perlakuan pada buah stroberi yaitu penggunaan bahan pengisi berbeda didalam kemasan dan cara penyusunan buah pada kemasan. Perlakuan bahan pengisi kemasan terdiri dari tiga jenis bahan yaitu kardus tipe Single – Wall sebagai kontrol, pembungkus buahstyrofoam, dan daun lamtoro sebagai pembanding. Bahan-bahan pengisi alternatif tersebut dipilih berdasarkan nilai ekonomis dan manfaatnya. Gambar 9. Penampang kardus tipe Gambar 10. Bahan pengisi kardus pada Single-Wall kemasan buah stroberi 1. Bahan Pengisi Bahan pengisi yang diujikan pada penelitian ini ada 2 jenis yaitu pembungkus buah styrofoam sebagai bahan pengisi non organik dan daun lamtoro sebagai bahan pengisi organik. a. Pembungkus Buah styrofoam Styrofoam yang biasanya diaplikasikan pengemasan buah pear dan apel digunakan sebagai bantalan untuk buah agar pada saat transportasi buah tidak mengalami kerusakan mekanis yang dapat menimbulkan pembusukan pada sisi buah, maka styrofoam diuji cobakan kedalam bahan pengisi kemasan buah stroberi. Berdasarkan hasil pengujian, bahan pengisi pembungkus buah styrofoam dapat mengurangi kerusakan mekanis daripada kardus yang digunakan sebagai kontrol karena styrofoam mempunyai tekstur yang lebih tebal, elastis serta lembut sehingga kerusakan yang terjadi saat transportasi dapat dikurangi. Selain itu dari segi ekonomis dibandingkan dengan kardus, styrofoam penampakannya lebih menarik. Gambar 11. Styrofoam Gambar 12. Bahan pengisi styrofoam 15 kemasan buah stroberi 16 b. Daun Lamtoro Pada penelitian ini, daun lamtoro yang digunakan adalah daun lamtoro yang masih hijau karena teksturnya masih halus dan tidak kering sehingga pada saat digunakan sebagai bahan pengisi kemasan buah stroberi dapat terlindungi. Hasil dari pengujian penggunaan daun lamtoro sebagai bahan pengisi kemasan buah stroberi yaitu, kerusakan mekanis pada buah stroberi dapat berkurang dibandingkan dengan bahan pengisi kardus yang umumnya digunakan. Namun, kekurangan pada penggunaan daun lamtoro sebagai bahan pengisi adalah daun lamtoro menempel pada kulit stroberi sehingga buah tidak bersih lagi. Gambar 13. Daun Lamtoro 2. Penyusunan buah stroberi Cara penyusunan pada kemasan diperhitungkan karena berpengaruh pada perlindungan buah stroberi terhadap kerusakan mekanis selama transportasi. Pada penelitian ini, buah stroberi disusun dengan 2 penyusunan berbeda yaitu penyusunan vertikal dan horizontal. Cara penyusunan buah stroberi dalam tiap kemasan dapat dilihat pada Gambar 14, 15 dan 16. Gambar 14. Penyusunan horizotal Gambar 15. Penyusunan vertikal kemasan buah stroberi kemasan buah stroberi Vertikal Horizontal 4 m m 17 Gambar 16. Sketsa penyusunan tampak samping bahan pengisi kemasan dan posisi buah stroberi Gambar 17. Bahan pengisi daun lamtoro pada kemasan buah stroberi

B. Kerusakan Mekanis pada Buah Stroberi