Prosedur penelitian METODE PENELITIAN

9

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian “Kajian Teknik Penyimpanan dan Pengemasan Buah Stroberi Selama Transportasi” dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian TPPHP, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor pada bulan Mei sampai bulan Juni 2010. B. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah stroberi dengan umur 10 hari setelah awal pembentukan buah yang diproduksi oleh petani Ciwidey Bandung. Buah stroberi yang digunakan adalah buah stroberi tipe California yang mempunyai nilai mutu sama. Parameter keseragaman dari buah stroberi yang digunakan adalah berat, kekerasan buah tidak lembek dan warna dari buah stroberi. Bahan lain yang digunakan berupa bahan pengisi kemasan berupa daun lamtoro yang masih hijau, jaring styrofoam pembungkus buah, dan kardus. Selain itu, juga ada kemasan mika yang digunakan sebagai kemasan utama.

2. Alat

Peralatan yang digunakan terdiri dari meja getar dengan kompresor rancangan Purwadaria dkk., timbangan digital untuk mengukur susut bobot buah, Rheometer tipe CR-300DX untuk mengukur kekerasan buah, Refraktometer untuk mengukur total padatan terlarut pada buah, hybrid recorder, dan ruang pendingin dengan suhu 10 o C.

C. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Buah stroberi yang diambil dari kebun kemudian dibersihkan dengan menggunakan kertas tisulap dan disortasi tidak ada memar ataupun berjamur dengan bobot dan warna yang seragam. Setelah itu, buah stroberi disusun di dalam kemasan mika yang sebelumnya telah diberi bahan pengisi bagian alas kemasan mika pembungkus buah jaring styrofoam yang dipotong membentuk persegi panjang berukuran 16.3x11.3x0.4 cm dengan tebal 3 mm, daun lamtoro dirontokkan dan dibersihkan dengan merendamnya pada air kemudian dikeringkan setelah itu ditaburkan pada alas kemasan stroberi dengan ketebalan sekitar 3 mm, serta kardus dengan tebal 2-3 mm. Dengan posisi penyusunan berbeda vertikal dan horizontal. Kemudian kemasan-kemasan buah stroberi Gambar 3. Keseragaman stroberi yang digunakan 10 diletakkan ke dalam kardus untuk menahan getaran yang timbul dari pertemuan kemasan dan kemasan yang lainnya. Bentuk penyusunan buah stroberi untuk masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Gambar 14 dan 15. 2. Kardus-kardus tersebut kemudian diatur pada meja getar sesuai dengan frekuensi dan amplitudo yang diinginkan dan sebelumnya dipasangkan hybrid recorder untuk pengontrolan suhu selama transportasi. 3. Penggetaran dilakukan dengan frekuensi 3.12 Hz dan amplitudo 3.63 cm selama 2 jam. 4. Setelah dilakukan penggetaran pada buah stroberi, kemudian dilakukan pengamatan kerusakan mekanis dan biologis yang terjadi akibat getaran selama transportasi. 5. Selesai pengamatan, stroberi diuji susut bobot, kekerasan buah, dan total padatan terlarut kadar gula dengan mengambil sampel 2 buah. 6. Kemudian disimpan ke dalam lemari pendingin dengan suhu 10 o C. Stroberi yang disimpan dalam lemari pendingin ini digunakan sebagai sampel setiap harinya untuk pengamatan kerusakan mekanis, kerusakan biologis, susut bobot, kekerasan buah, dan total padatan terlarut. Secara ringkas, metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram alir pelaksanaan penelitian Stroberi Sortasi Pengujian susut bobot, kekerasan buah, dan kadar gula Pengemasan dengan tiga perlakuan styrofoam, kardus, dan daun lamtoro dan dua penyusunan vertikal dan horizontal Penggetaran di meja getar suhu dikontrol dengan hybrid recorder amplitudo 3.63 cm dan frekuensi 3.12 Hz selama 2 jam Pengujian kerusakan mekanis dan biologis, susut bobot, kekerasan buah, dan kadar gula Penyimpanan selama 5 hari dengan suhu 10 o C Pengambilan data Hasil 11 Gambar 5. Susunan dan ukuran kemasan buah stroberi

D. Pengamatan