Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya aktivitas belajar siswa yang belum optimal karena belum terlibatnya aktivitas mental. Hal ini dapat digunakan
sebagai masukan bagi guru maupun calon guru matematika bahwa hendaknya guru juga memperhatikan aktivitas mental siswa dan tidak hanya aktivitas fisik saja yang selalu
dituntut, sehingga aktivitas belajar siswa bisa optimal yang akhirnya bisa membuahkan prestasi belajar yang lebih baik.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut kepada:
1. Guru Seorang guru hendaknya bisa memilih dan menggunakan model pembelajaran yang
tepat dan menarik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. model PBM dapat digunakan sebagai salah satu alternatifnya.
2. Sekolah Pihak sekolah hendaknya bisa memberikan fasilitas maupun dukungan kepada guru
untuk selalu mengembangkan kemampuan mengajarnya, termasuk dalam memahami berbagai model pembelajaran.
3. Peneliti Peneliti lain yang akan menggunakan angket untuk melihat aktivitas belajar siswa
hendaknya memperhatikan apakah angket yang dibuat sudah bisa mengukur aktivitas belajar siswa secara menyeluruh meliputi fisik dan mental atau belum.
DAFTAR PUSTAKA
Arends. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: Mc Graw-Hill Companies Inc.
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press. ________. 2004. Statistika Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Depdikbud. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka. M. Cholik Adinawan Sugijono. 1997. Matematika untuk SLTP Jilid 2B Kelas 2.
Jakarta: Erlangga. M. Hasbi. 2000. Model Pembelajaran Investigasi Matematika. Wacana Kependidikan.
FKIP Universitas Syiah Kuala, vol.1, No.2. Mohamad Nur. 1987. Pengantar Teori Tes. Surabaya: IKIP Surabaya.
Nana Sudjana. 1987. CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo. Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nyimas Aisyah. 2003. Efektivitas Pembelajaran Problem Based Instruction PBI pada
mata pelajaran Matematika SLTP melalui pola kolaboratif. Jurnal pada Forum Kependidikan. FKIP Unsri, vol.23, No.1.
Purwoto. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press. Ratumanan.
2000. Konstruktivisme
dan Implikasinya
dalam Pembelajaran
perkuliahan. Makalah. FKIP Unpati Ambon. Sardiman A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Sartono Wirodikromo. 2001. Matematika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius.
Sutratinah Tirtonegoro. 1984. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel W.S. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Eksperimen
SATUAN PENDIDIKAN : SMK
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS SEMESTER : X 1
TAHUN PELAJARAN : 2008 2009 ALOKASI WAKTU : 4 jam pelajaran 45 menit
PERTEMUAN : 1 dan 2
A. STANDAR KOMPETENSI