Persepsi masyarakat terhadap pekarangan Persepsi masyarakat terhadap permasalahan lingkungan

5.4.2 Persepsi masyarakat terhadap pekarangan

Persepsi masyarakat tentang pekarangan dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan pada kedua lokasi tersebut. Berdasarkan hasil wawancara terlihat bahwa 87 responden di RW 03 dan 60 responden RW 06 sudah mengetahui bahwa pekarangan merupakan bagian dari ruang terbuka hijau. Pengetahuan masyarakat tentang pengertian pekarangan hanya apa yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat mengetahui tentang pekarangan merupakan lahan disekitar rumah. Masyarakat belum mengetahui manfaat secara ekologi dari pekarangan. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat melihat manfaat yang dapat dirasakan langung. Hal ini sesuai hasil wawancara dimana pengetahuan masyarakat tentang pekarangan ini tidak menghasilkan sikap masyarakat untuk mempertahankan keberadaan pekarangan. Berdasrkan hasil wawancara sebanyak 66 responden di RW 06 dan 67 responden di RW 03 lebih memilih menjadikan pekarangan sebagai kontrakan. Hal ini disebabkan oleh kondisi lokasi penelitian yang dekat dengan kawasan industri sehingga banyak penduduk pendatang yang mencari tempat tinggal di lokasi penelitian. Sebagian besar responden menyatakan bahwa ketika dibangun sebagai kontrakan akan lebih cepat dalam mendapatkan uang. Pandangan masyarakat tentang manfaat pekarangan sudah baik dari 77 responden sudah mengetahui keberadaan pohon di pekarangan akan mengurangi pencemaran udara. Selain itu juga responden merasakan kesejukan adanya vegetasi di pekarangan. Hal ini terlihat di RW 06 dimana pekarangan masyaraaat masih banyak yang ditanami berbagai macam tanaman baik tumbuhan buah maupun jenis tanaman yang lain.

5.4.3 Persepsi masyarakat terhadap permasalahan lingkungan

Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa 18 dari 30 responden di RW 06 dan 25 responden di RW 03 setuju bahwa pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang terjadi di Desa Gunung Putri saat ini. Responden yang RW 06 lebih sedikit yang menyatakan bahwa pencemaran udara merupakan bagian dari pencemaran udara disebabkan oleh kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah kerapatan vegetasi RW 06 lebih rapat darai pada RW 03. Kondisi vegetasi yang arapat akan menyerap dan menjerap zat pencemar lebih baik sehingga warga di RW 06 merasakan udara yang lebih sehat. Sebanyak 50 responden RW 03 dan 70 responden RW 06 menyatakan setuju bahwa pencemaran udara akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Responden RW 03 lebih banyak yang menyatakan setuju karena kondisi RW 03 yang padat dengan bangunan dengan kerapatan pohon 8 pohon per hektar. Hal ini menyebabkan masyarakat di RW 03 banyak terganggu kesehatannya akibat pencemaran udara.

5.4.4 Persepsi masyarakat terhadap keberadaan pohon di pekarangan