Pengambilan sampel akan dilakukan sebanyak 10 dari jumlah masing- masing kelompok luasan pekarangan pengambilan sampel ini sesuai dengan
panelitian yang dilaksanakan Prasetyo 2007. Pada penelitian ini analisis vegetasi dilakukan pada sepuluh pekarangan RW 03 dengan luasan 0-500 m
2
dan lima pekarangan dengan luasan 501-1000 m
2
sedangkan di atas 1000 m
2
tidak terdapat di RW 03. Pekarangan yang digunakan di RW 06 berjumlah 19 sampel
pekarangan dengan luas 0-500 m
2
, tiga sampel pekarangan dengan luasan 501- 1000 m
2
, tiga sampel pekarangan dengan luasan 1001-2000 m
2
serta satu sampel pekarangan dengan luasan lebih dari 2001 m
2
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 5.
3.4.2 Pengukuran parameter vegetasi
Pengukuran parameter vegetasi dilakukan pada pekarangan yang sudah terpilih sebagai sampel. Pengukuran parameter vegetasi dilakukan untuk pohon
dengan diameter diatas 10 cm hal ini sesuai dengan Wyatt- Smith 1963 yang diacu dalam Soerianegara dan Indrawan 2002. Parameter vegetasi yang diukur
berupa luas proyeksi tajuk, leaf area index LAI dan tinggi pohon. Kerapatan daun berhubungan erat dengan kemampuan pekarangan dalam mereduksi zat
pencemar terutama partikel debu Sitompul 1995 diacu dalam Septiyani 2010. Kerapatan daun yang semakin tinggi akan menyebabkan total luas daun juga akan
semakin tinggi. Pengukuran luas proyeksi tajuk dilakukan dengan cara mengukur diameter
tajuk terpanjang dan 90 dari pusat pohon sebagai tajuk terpendek. Pengukuran
tajuk ini menggunakan rool meter dan kompas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui luas tajuk pohon di kedua lokasi penelitian. Sedangkan pengukuran
LAI dilakukan dengan menggunakan alat Hemispharical canopy Analyzer HemiView. Hemispharical canopy merupakan teknik untuk mempelajari tajuk
pohon dengan menggunakan kamera dan meletakkan kamera dibawah tajuk pohon atau di lokasi yang lebih rendah Jonkheere et al. 2000. Cara kerja alat
ini menyerupai kamera digital yang dilengkapi dengan program khusus untuk memotret tajuk pohon. Pengukuran tinggi pohon menggunakan alat
hagahysometer . Diamater pohon merupakan parameter vegetasi tambahan yang
diukur menggunakan pita ukur.
3.4.3 Dampak pencemaran udara terhadap masyarakat
Pencemaran udara yang terjadi di lingkungan akan mempengaruhi kualitas udara dan kesehatan masyarakat sehingga pengambilan data ini bertujuan untuk
mengetahui dampak pencemaran udara bagi kesehatan masyarakat. Pengambilan data ini berupa biaya pengobatan yang dilakukan masyarakat, pencegahan dari
sakit yang serta pendapatan yang hilang karena sakit yang diduga karena pencemaran udara. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara
menggunakan kuesioner kepada 30 orang setiap RW sehingga jumlah total responden berjumlah 60 orang. Selain itu pengambilan data juga dilakukan
dengan penelusuran data di Puskesmas Kecamatan Gunung Putri dan di Kantor Desa Gunung Putri. Kriteria responden yang digunakan adalah responden
tersebut tidak bekerja sehari-hari di sumber pencemar yaitu pabrik semen. Hal ini disebabkan karena orang yang sudah bekerja sehari-hari di sumber pencemar
pabrik semen akan terpapar zat pencemar terlebih dahulu sebelum berada di rumah.
3.4.4 Persepsi masyarakat terhadap permasalahan lingkungan dan