Data untuk mengetahui nilai ekonomi pekarangan Persepsi masyarakat terhadap pekarangan

tajuk dan leaf area index LAI. Data sekunder berupa hasil penelusuran pustaka penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mendukung penelitian. Pengukuran parameter vegetasi dilakukan untuk mengetahui kerapatan vegetasi yang terdapat di kedua lokasi penelitian sehingga terlihat jelas perbedaan kerapatan vegetasi. Pengukuran parameter vegetasi berupa luas proyeksi tajuk, luas tajuk dan leaf area index LAI dilakukan untuk mengetahui kemampuan pekarangan dalam mereduksi zat pencemar yang terjadi di lokasi penelitian. Kriteria pohon yang digunakan merupakan hasil modifikasi Wyatt- Smith 1963 yang diacu dalam Soerianegara dan Indrawan 2002 yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai batang utama dengan dahan dan ranting jauh di atas tanah serta mempunyai diameter diatas 10 cm. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang telah dilaksanakan oleh Prasetyo 2007 di Desa Jabon Parung, Kabupaten Bogor. Pengklasifikasian kerapatan vegetasi pada lokasi penelitian didasarkan pada perhitungan kerapatan pohon dan dilakukan secara visual yang terdapat di lokasi penelitian. Pengklasifikasian kerapatan secara visual dilakukan dengan mengamati secara umum keberadaan fisik pohon pada kedua lokasi penelitian. Semakin banyak jumlah pohon yang terdapat di lokasi penelitian maka lokasi penelitian semakin rapat. Pengklasifikasi tingkat kerapatan pohon juga dilakukan dengan menghitung kerapatan pohon per hektar sehingga akan diperoleh RW yang mempunyai kerapatan vegetasi tinggi dan RW dengan kerapatan vegetasi rendah.

3.3.3 Data untuk mengetahui nilai ekonomi pekarangan

Pencemaran yang terjadi di sekitar lokasi penelitian diduga menimbulkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan manusia Satriyo 2008. Dampak pencemaran terhadap kesehatan manusia menyebabkan masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih untuk dampak pencemaran ini. biaya tersebut meliputi biaya untuk pengobatan, biaya untuk pencegahan preventif dari penyakit dan pendapatan yang hilang karena sakit. Jenis data yang dibutuhkan untuk dapat mengetahui nilai ekonomi pekarangan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara kepada masyarakat yang berada di kedua lokasi penelitian. Data yang ditanyakan berupa penyakit yang diduga akibat pencemaran udara selama satu tahun terakhir, jenis penyakit yang diderita selama satu tahun terakhir, pengobatan yang diakukan, lokasi berobat, pekerjaan, rata-rata penghasilan dalam 1 hari, tindakan pencegahan yang dilakukan agar terhindar dari penyakit, rata-rata hari kerja yang ditinggalkan karena sakit. Data sekunder diperoleh dengan studi laporan tahunan Puskesmas Keranggan yang menjadi rujukan masyarakat Desa Gunung Putri untuk berobat serta biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk berobat.

3.3.4 Persepsi masyarakat terhadap pekarangan

Jenis data yang dibutuhkan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang permasalahan lingkungan dan pekarangan diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner kepada responden. Selain itu karakteristik sosial masyarakat juga dicatat sebagai data pendukung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepedulian masyarakat terhadap vegetasi yang ada di pekarangan. Jumlah responden yang akan digunakan adalah 30 orang untuk masing-masing RW. Data sekunder yang dibutuhkan untuk mendukung berupa data demografi Desa Gunung Putri yang diperoleh dari kantor desa serta data kesehatan masyarakat yang diperoleh dari dari Puskesmas Kecamatan Gunung Putri.

3.3.5 Valuasi