19 Keterangan:
a : berat labu dan sampel awal g b : berat labu dan sampel akhir g
c : berat sampel awal g
3.2.2.2.5 Pengukuran Karbohidrat By Different, SNI 01-2891-1992, butir 9.1
Total karbohidrat by difference dapat dihitung dengan persamaan 1.5 Kadar karbohidrat
a b c d 1.5
Keterangan: a = kadar protein
b = kadar air c = kadar abu
d = kadar lemak
3.2.2.2.6 Pengukuran Serat Kasar SNI 01-2891-1992, butir 11
Sebanyak 2 gram sampel ditimbang dan diekstraksi lemaknya dengan Soxhlet. Bila bahan yang akan dianalisis mengandung lemak yang sangat kecil, maka pemisahan lemak dapat
diabaikan. Sampel dipindahkan ke dalam labu ekstraksi 500 mL dengan pendingin tegak, ditambahkan 200 mL H
2
SO
4
1.25 dan dididihkan selama 30 menit. Setelah itu, larutan disaring dengan corong Büchner yang dihubungkan dengan vakum, dan dicuci dengan air panas. Sampel
dimasukkan kembali ke dalam labu ekstraksi 500 mL dan dididihkan dengan 200 mL NaOH 1.25 selama 30 menit. Larutan disaring dengan kertas saring yang telah diketahui bobotnya A.
Endapan yang diperoleh dicuci dengan H
2
SO
4
1.25, air panas, dan alkohol 95. Kertas saring dan isinya dipindahkan ke cawan porselin yang telah diketahui bobotnya B, dikeringkan dalam
oven pada suhu 105 ºC, didinginkan, dan ditimbang sampai bobotnya tetap C. Bila kadar serat kasar lebih besar dari 1, maka kertas saring beserta isinya diabukan, didinginkan, dan ditimbang
sampai bobotnya tetap D Persamaan 1.6 Serat kasar 1: Kadar serat kasar =
100
Serat kasar 1: Kadar serat kasar = 100
1.6
3.2.3 Produksi Enzim Pektinase
3.2.3.1 Persiapan Media Fermentasi Semi Padat
Pembuatan media fermentasi semi padat dilakukan dengan mencampurkan tepung limbah padatan dengan buffer fosfat pH 6 konsentrasi 0.1 M dan czapek’s nutrient medium di dalam
erlenmeyer 100 mL perbandingan buffer fosfat dengan czapek’s nutrient medium adalah 2:3 sehingga dihasilkan media fermentasi 20 padatan Baladhandayutham dan Thangavelu 2011,
modifikasi. Komposisi czapek’s nutrient medium dapat dilihat pada Tabel 2. Media tersebut kemudian disterilisasi dalam autoclave pada suhu 121
o
C selama 15 menit.
20 Tabel 2. Komposisi czapek’s nutrient medium
Nama Bahan Jumlah
Air destilata 1 L
NaNO3 30 g
KCl 5 g
MgSO4.7H2O 5 g
FeSO4.7H2O 0.1 g
3.2.3.2 Persiapan Isolat Aspergillus ustus
Persiapan isolat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu penumbuhan, peremajaan isolat, dan pengenceran isolat. Penumbuhan isolat Aspergillus ustus bertujuan untuk mendapatkan stock
isolat untuk produksi enzim pektinase, sedangkan peremajaan isolat bertujuan untuk memperoleh isolat yang segar untuk produksi enzim pektinase. Isolat Aspergillus ustus yang digunakan untuk
produksi enzim pektinase adalah isolat yang berumur lima hari. Media penumbuhan dan peremajaan Aspergillus ustus berupa media agar. Komposisi
media agar terdiri dari air destilata, pektin komersial, bahan-bahan mineral NH
4 2
HPO
4
, KH
2
PO
4
, K
2
HPO
4
, dan MGSO
4
.7H
2
O, dan purified agar. Pembuatan media penumbuhan dan peremajaan isolat Aspergillus ustus dapat dilihat pada Lampiran 1.
Media agar steril yang telah dibuat kemudian diinokulasikam isolat Aspergillus ustus menggunakan ose steril dan dilakukan di dalam laminar yang telah disinari UV ultraviolet
selama 15 menit untuk menghindari kontaminasi. Media agar steril yang ditempatkan di dalam cawan petri digunakan untuk penumbuhan isolat Aspergillus ustus untuk stock isolat, sedangkan
yang ditempatkan di dalam tabung reaksi agar miring digunakan untuk peremajaan Aspergillus ustus
. Pengenceran isolat Aspergillus ustus bertujuan untuk memperoleh inokulum yang akan
digunakan untuk produksi enzim pektinase. Isolat Aspergillus ustus yang diencerkan berasal dari hasil isolat Aspergillus ustus yang diremajakan dan berumur lima hari. Pengenceran isolat
menggunakan air destilata steril sebanyak 5 mL yang dicampurkan ke dalam isolat Aspergillus ustus
yang diremajakan.
3.2.3.3 Produksi Enzim Pektinase