Teh Camellia sinensis L.

11 Pemanenan jeruk Siam biasanya dilakukan pada bulan Mei-Agustus dengan rata-rata satu pohon mampu menghasilkan 7.3 kg buah Tim Penulis PS 1999. Permintaan pasar terhadap jeruk Siam cukup tinggi, terbukti dari penguasaan pasar jeruk sebesar 60 oleh jeruk Siam. Hal ini terjadi karena jeruk Siam memang memiliki kelebihan dibanding jeruk lain sehingga masyarakat lebih menyukai jeruk ini. Kelebihan jeruk Siam dibanding jeruk yang lain adalah memiliki daging buah yang lunak, rasa yang manis, dan aroma yang harum. Jeruk Medan merupakan salah satu produk agroindustri yang berasal dari Sumatera Utara. Jeruk Medan mempunyai nama ilmiah Citrus sinesis L. Buah jeruk Medan berukuran sedang, berbentuk bulat, bulat lonjong, atau bulat rata papak dengan panjang garis tengah sebesar 4-12 cm. Kulit buah yang masak berwarna orange, kuning atau hijau kekuningan, berbau sedikit harum, agak halus, tidak berbulu, kusam, dan sedikit mengkilap. Tebal kulit buah jeruk Medan sebesar 0.3-0.5 cm, dari tepi berwarna kuning atau orange tua dan makin ke dalam berwarna putih kekuningan sampai putih, berdaging, dan kuat melekat pada dinding buah Purba 2011. Gambar buah Jeruk Medan dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Jeruk Medan BAPLUH-KP 2012 Menurut data Departemen Pertanian 2012, luas panen dan produksi buah jeruk di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu masing-masing 17.9 dan 22.4 dalam kurun waktu tujuh tahun 1998- 2005. Pada tahun 2005, luas panen jeruk telah mencapai 67,883 ha dengan total produksi sebesar 2,214,019 ton, hal ini sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil utama jeruk dunia diperingkat ke-10. Produktivitas usaha tani jeruk cukup tinggi, yaitu berkisar 17-25 ton per ha dari potensi 25-40 ton per ha. Dari data tersebut jika diasumsikan limbah kulit jeruk adalah 20 dari setiap buah yang dihasilkan maka jumlah limbah kulit Jeruk yang dihasilkan cukup besar per tahunnya yaitu sekitar 5-8 ton per ha, hal ini tentu saja akan menimbulkan masalah jika limbah-limbah tersebut tidak ditangani.

2.4.3 Teh Camellia sinensis L.

Tanaman teh Camellia sinensis L. umumnya ditanam di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200 – 2,300 m dpl. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina Selatan. Terdapat dua kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu varietas assamica yang berasal dari Assam dan varietas sinensis yang berasal dari Cina Gambar 6. Varietas sinensis memiliki ciri yaitu ukuran daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul, sedangkan Varietas assamica ukuran daunnya agak besar dengan ujung yang runcing Anonim 12 2005. Ciri lain dari varietas sinensis adalah tumbuhnya lambat, jarak cabang dengan permukaan tanah sangat dekat, daunnya berwarna hijau muda, sedangkan verietas assamica tumbuh cepat, cabang agak jauh dari permukaan tanah, daunnya berwarna hijau mengilap, struktur batang yang lebih kokoh dan kuat Andrianis 2012. Varietas tanaman teh yang banyak ditanam di Indonesia yaitu C. sinensis var. assamica PPTK 2011. Gambar 6. a Camellia sinensis var. sinensis Anonim 2009; b Camellia sinensis var. assamica Anonim 2011 Perbanyakan tanaman teh adalah dengan biji, setek, sambungan atau cangkokan.Tanaman teh biasanya tumbuh berupa pohon kecil yang tampak seperti perdu akibat seringnya pemangkasan. Tanaman teh yang tidak dipangkas akan tumbuh kecil dan ramping setinggi 5 - 10 m dengan bentuk tajuk seperti kerucut. Ciri umum tanaman teh adalah memiliki batang tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda berambut halus. Ciri lainnya adalah memiliki daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6 - 18 cm, lebar 2 - 6 cm, berwarna hijau, dan permukaannya mengilap. Bagian tanaman teh yang lain yaitu bunga, terletak di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3 - 4 cm, warnanya putih cerah dengan kepala sari berwarna kuning, dan berbau harum. Ciri terakhir adalah buah berbentuk kotak, berdinding tebal, buah muda berwarna hijau sedangkan buah tua berwarna cokelat kehitaman, memiliki biji yang keras sejumlah 1 - 3 biji Anonim 2005. Tjitrosoepomo 1989 menggolongkan tanaman teh sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Familia : Camelliaceae Theaceae Genus : Camellia Spesies : Camellia sinensis Varietas : assamica, sinensis Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2012, luas area tanaman teh di Indonesia pada tahun 2010 adalah 124,573 ha dengan total produksi 150,342 ton. 13 Tingkat produktivitas teh di Indonesia saat ini sebesar 1,516 kg per ha per tahun. Seperti yang diketahui, produk minuman teh hanya menggunakan pucuk tanaman teh atau daun muda untuk produksinya sehingga daun teh tua masih kurang pemanfaataannya. Dengan produktivitas tanaman teh di Indonesia yang cukup besar tersebut maka pemanfaatan daun teh tua juga perlu ditingkatkan.

2.4.4 Durian Durio zibethinus Murr