Retained Earning to Total Assets

54 jumlahnya yang besar, sehingga apabila ada penurunan yang relatif kecil maka tidak menyentuh level negatif. Secara rata-rata pada bank - bank pada kelompok bank bangkrut, yaitu Bank Danpac dan Bank Global Internasinoal telah menunjukkan adanya peningkatan rasio X1 yang cukup.

2. Retained Earning to Total Assets

Retained Earning to Total assets merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan. Laba ditahan menujukkan barapa banyak pendapatan perusahaan yang tidak dibayarakan dalam bentuk deviden kepada pemegang saham. Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap aktiva, bukan aktiva per ekuitas pemegang saham. Laba ditahan terjadi karena pemegang saham biasa mengizinkan perusahaan untuk menginvestasikan kembali laba yang tidak didistribusikan sebagai dividen. Dengan demikian, laba ditahan yang dilaporkan dalam neraca bukan merupakan kas dan tidak tersedia untuk pembayaran dividen atau yang lain. Rasio ini merupakan indikator profitabilitas kumulatif yang relatif terhadap panjangnya waktu yang mengisyaratkan bahwa semakin muda suatu perusahaan semakin sedikit waktu yang dimilikinya untuk membangun laba kumulatif sehingga semakin besar kemungkinannya untuk mengalami kegagalan usaha. Bila perusahaan merugi, total dan nilai laba ditahan pada perusahaan akan mengalami penurunan. Untuk mengetahui nilai 55 Retained Earning to Total Assets dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Retained Earning to Total Assets = Berikut ini adalah tabel 4.2 yang menunjukkan besarnya laba ditahan yang dimiliki perusahaan perbankkan sehingga dari rumus diatas maka didapat perhitungan : Tabel 4.2 Retained Earning to Total Assets Bank Periode 2009 – 2011 No Bank 2009 2010 2011 1 Bank Artha Graha 0.004 0.008 0.012 2 Bank Bukopin 0.014 0.013 0.015 3 Bank Central Asia 0.030 0.032 0.035 4 Bank CIMB Niaga 0.013 0.019 0.023 5 Bank Danamon 0.025 0.028 0.039 6 Bank OCBC NISP 0.013 0.016 0.014 7 Bank Pan Indonesia 0.017 0.017 0.017 8 Bank Permata 0.011 0.013 0.045 9 Bank Mega 0.016 0.021 0.035 10 Bank Mandiri 0.026 0.031 0.035 Sum ber : Pengolahan Data Dari tabel 4.2 dapat dilihat nilai RETTA memiliki kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan terus mengalami kenaikan karena laba ditahan menunjukkan berapa banyak pendapatan perusahaan yang sebahagian belum dibayarkan dalam bentuk deviden kepada para pemegang saham. 56

3. Earning Before Tax to Total Assets

Dokumen yang terkait

Penilaian Kesehatan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score

0 53 98

Analisis Rasio Keuangan dengan Metode Altman Z-Score Untuk Mengukur Kebangkrutan Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 96 95

Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z Score pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 91 91

ANALISIS AKURASI PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 10 71

Analisis tingkat kebangkrutan model altman dan foster pada perusahaan textile dan garment go public di bursa efek Indonesia periode tahun 2007-2009

0 25 184

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score pada Subsektor Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4 12 29

Analisis Prediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Perbankan Go Public dengan Menggunakan Model Altman Z-Score (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011).

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebangkrutan 1. Pengertian Kebangkrutan - Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score)

0 0 35

Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score)

0 0 10

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

3 15 17