Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan

31 2. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan standar akuntasi keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan ekuitas. 3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

7. Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan

Menurut Munawir 2004 : 2, Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah : a. Pemilik Perusahan : Bagi perusahaan laporan keuangan sangat berguna untuk menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seseorang manajer tersebut dinilai dengan laba yang diperoleh perusahaan karena hasil-hasil stabilitas serta kontinuitas atau kelangsungan perusahaannya dari cara kerja atau efesiensi manajemennya, maka jika hasil–hasil yang dicapai oleh manajemennya tidak memuaskan maka para pemilik saham mungkin akan mengganti manajemennya atau bahkan menujual saham-sahamnya yang dimiliki tersebut. Keputusan untuk mengganti manajemennya adalah untuk mempertahankan saham yang dimiliki atau menjual saham - sahamnya akan tergantung dari hasil analisis mereka terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. 32 Dengan kata lain laporan keuangan diperlukan untuk menilai hasil-hasil yang akan dicapai dimasa yang akan datang sehingga bisa menafsirkan bagian keuntungan yang akan diterima. b. Manajer atau pimpinan perusahaan : Dalam mengetahui posisi keuangan perusahaannya pada periode lalu, manajer atau pimpinan perusahaan dapat menyusun rencana yang lebih baik dan memperbaiki system pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan - kebijaksanaan yang lebih tepat untuk masa yang akan datang. Tetapi yang terpenting bagi manajemen adalah bahwa laporan keuangan tersebut merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Pertanggungjawaban pimpinan perusahaan itu dituangkan dalam bentuk laporan hanyalah sampai kepada penyajian secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten. c. Investor Penanam Modal Jangka Panjang : Investor sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan dimana mereka ini penanam modalnya. Mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi jangka pendek perusahan tersebut. Dari hasil analisis laporan tersebut para investor akan dapat menentukan langkah- 33 langkah yang harus dipempuhnya. Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan dalam rangka penentuan kebijakan penanaman modalnya, apakah mempunyai prospek yang cukup baik dan akan diperoleh keuntungan atau “rate of return” yang cukup baik. d. Para kreditur dan bankkers : Sebelum mengambil keputusan untuk member atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan bagi pemberi kredit akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan perusahaan tersebut. Hal ini akan dilakukan baik oleh kreditur jangka pendek maupun kreditur jangka panjang. Kreditur jangka panjang selain ingin mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya dan beban-beban bunganya, juga untuk mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup untuk mendapat jaminan dari perusahaan tersebut, yang digambarkan atau terlihat pada kemapuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Sehingga mereka dalam mengadakan analisis laporan keuangan terbatas datanya, yaitu hanya atas dasar laporan-laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan tersebut. Hasil analisis yang diperoleh semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri atau pihak lain diluar perusahaan. 34 Berhubung dengan itu analisa yang dilakukan oleh kreditur dan bankersadalah “analisis extern”. e. Pemerintah : Pemerintah adalah suatu pihak dimana perusahaan beromisili, pemerintah sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut disamping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan tenaga kerja untuk dasar perencanaan pemerintah. f. Karyawan perusahaan : Karyawan perusahaan biasanya juga mengetahui laporan keuangan perusahaan tersebut. Bagi karyawan laporan keuangan diperlukan guna menawar kontrak kerja berikutnya.

2.4 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Penilaian Kesehatan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score

0 53 98

Analisis Rasio Keuangan dengan Metode Altman Z-Score Untuk Mengukur Kebangkrutan Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 96 95

Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z Score pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 91 91

ANALISIS AKURASI PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 10 71

Analisis tingkat kebangkrutan model altman dan foster pada perusahaan textile dan garment go public di bursa efek Indonesia periode tahun 2007-2009

0 25 184

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score pada Subsektor Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4 12 29

Analisis Prediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Perbankan Go Public dengan Menggunakan Model Altman Z-Score (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011).

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebangkrutan 1. Pengertian Kebangkrutan - Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score)

0 0 35

Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score)

0 0 10

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

3 15 17