38
juga menggunakan sampel perbankan go public yang terlikuidasi dan tidak terlikuidasi dengan periode laporan
keuangan tahun 1993, 1994, 1994, 1996, 1997. Dalam penelitian ini di samping menggunakan analisis diskriptif, juga
menggunakan analisis inferensial berupa uji satu rata-rata dan melakukan pengujian terhadap hipotesis tentang ketepatan
prediksi model Z-Score Altman pada perusahaan perbankan. Nilai cut off yang di gunakan dalam penelitan ini juga
menggunakan nilai cut off hasil penelitian Altman. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa analisis kebangkrutan
metode Altman dapat di terapkan pada lembaga perbankan di Indonesia.
2.5 Kerangka Konseptual
Perbankkan merupakan urat nadi perekonomian suatu Negara, hal tersebut disebabkkan oleh berbagai fungsi yang dijalankan oleh
berbagai perbankkan, oleh karena itu perbankkan sering diikutsertakan dalam pengambilan kebijakan moneter karena berkaitan dengan
fungsinya terutama fungsi intermediasi.Analisa terhadap kinerja keuangan perusahaan, dapat dilihat dari laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh perusahaan. Oleh karenanya hasil analisa kinerja terhadap laporan keuangan yang dilakukan dengan metode Altman Z-
Score akan mencerminkan seperti apa kinerja dari perusahaan. Secara teoritis kinerja keuangan sangat menentukan tindakan apa yang harus
39
dilakukan oleh para investor dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan demi menjaga kelangsungan perusahaan agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, penggunaan metode multivariate discriminan analisys dan menghasilkan suatu model
prediksi analisis yang disebut analisis Z-Score. Penggunaan rasio- rasio yang ada dalam metode Z-Score Altman dalam penelitian ini
dilakukan karena rasio-rasio keuangan tersebut mempunyai keterkaitan terhadap kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada
perbankkan, alam pendekatan altman ini terdapat gabungan rasio keuangan dalam melakukan penilaian dimana rasio likuiditas,
aktivitas, dan profitabilitas digabung dalam penilaian, yang akan memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan yang dianalisa.
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, variabel indevenden dalam penelitian ini adalah rasio keuangan
Altman Z-Score. Altman menemukan lima jenis ratio keuangan yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan
yang bangkrut dan yang tidak bangkrut. Almant Z-Score Altman telah mengalami revisi agar dapat digunakan merupakan rumus Z-Score
yang telah mengalami revisi agar dapat digunakan terhadap perusahaan perbankan yang telah go public, yaitu ditentukan dengan
menggunakan persamaan dimana:
Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5
Dimana :
40
X1 = Working Capital to Total Assets Modal KerjaTotal Aset X2 = Retained Earning to Total Assets Laba DitahanTotal Aset
X3= Earning Before Interest and Taxes EBIT to Total Assets Pendapatan Sebelum Dikurangi Biaya BungaTotal Aset
X4 = Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities Harga Pasar Saham DibursaNilai Total Utang
X5 = Sales to Total Assets PenjualanTotal Aset
Dengan kriteria penilaian S.Munawir, 2002: 311 sebagai berikut:
a. Z-Score 2,99 dikategorikan sebagai perusahaan yang sangat sehat
sehingga tidak mengalami kesulitan keuangan. b.
1,81Z-Score 2,99 berada di daerah abu-abu sehingga dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan
keuangan, namun kemungkinan terselamatkan dan kemungkinan bangkrut sama besarnya tergantung dari keputusan
kebijaksanaan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan.
c. Z-Score 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki
kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat besar.
Sehingga Altman alur kerangka konseptual dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
41
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Dari hasil kinerja keuangan terhadap laporan keuangan yang dilakukan dengan metode Altman Z-Score akan mencerminkan seperti apa
kinerja dari perusahaan. Seperti teoritis keadaan kinerja perusahaan yang tercermin didalam laporan keuangan akan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Semakin baik laporan keuangan perusahaan maka akan semakin baik kinerja perusahaan. Menurut peneliti terdahulu Ali Nurdin
2005 terdapat hubungan yang positif antara hasil analisa kebangkrutan dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh
Aprilia Nugraheni 2005 pada perusahaan perbankkan dari tahun 1999- Working Capital to
Total Assets
Retained Earning to Total assets
Earning Before Intrested Taxes to
Total Assets
Market Value of equity to Book Value
ofLliabilities
Sales To Total Assets
Nilai Z-Score
42
2003 mencoba untuk memberikan bukti empiris mengenai rasio-rasio keuangan dalam perusahaan perbankkan yang terdapat di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa rasio dari pendekatan Altman secara bersama-sama memiliki hubungan positif dengan analisis
kebangkrutan. Penelitian ini menjelaskan bahwa hubungan secara postif antara laporan keuangan dengan kinerja keuanga memiliki hubungan yang
positif baik secara parsial maupun secara simultan.
2.6 Hipotesis penelitian