produk yang dibeli. Negara Jepang jaminan mengembangkan kualitas mengikuti tiga tahapan yaitu:
a. Jaminan kualitas yang berorientasi pada pelanggan. b. Jaminan kualitas yang berorientasi pada pengendalian proses
c. Jaminan kualitas dengan penekanan pada produk baru
2.4 Kualitas Quality
Pengertian kualitas dalam pandangan tradisional adalah sekedar kegiatan pemantauan terhadap produk yang dihasilkan, sedangkan dalam
pandangan modern, pengertian konsep kualitas tidak cukup hanya sekedar pemantauan tetapi harus juga ada improvement. Pemahaman konsep kualitas
menurut pandangan modern Gaspersz, 2001, mengikuti lima karakteristik sebagai berikut:
a. Kualitas berorientasi pada pelanggan. Produk-produk didesain sesuai dengan keinginan pelanggan, melalui riset pasar, lalu diproduksi dengan
system pengendalian yang baik sehingga menghasilkan kualitas sesuai dengan harapan pelanggan.
b. Kualitas dicirikan dengan partisipasi aktif dari pimpinan dengan melakukan upaya perbaikan secara terus menerus, seluruh jajaran
bertanggungjawab dalam menjamin kualitas di unitnya masing-masing. c. Kualitas dicirikan dengan adanya pemahaman dari setiap orang tentang
tanggungjawabnya menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan. d. Kualitas dicirikan dengan adanya tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian, tidak hanya sebatas mendeteksi kerusakan atau ketidak sesuaian.
e. Kualitas dicirikan dengan filosopi bahwa kualitas merupakan “jalan
hidup” perusahaan. Isu kualitas harus menjadi isu semua jajaran.
2.5 Seven Basic Quality Tools
Alat bantu yang dapat digunakan secara mudah dalam persoalan pemberian jaminan mutu produk adalah seven basic quality tools. Alat-alat
tersebut merupakan alat analisis dalam pengawasan mutu quality control yang paling mendasar, terdiri dari :
2.5.1 Lembar periksa Check Sheet
Lembar periksa merupakan suatu bagan terstruktur yang dipersiapkan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Alat ini merupakan suatu alat
yang umum sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis tujuan. Check sheet merupakan alat bantu untuk memudahkan pengumpulan
data. Data sendiri merupakan unsur penting dalam pelaksanaan pengendalian dan perbaikan mutu. Data berguna untuk membantu
memahami situasi yang sebenarnya, menganalisis persoalan, mengendalikan proses, mengambil keputusan dan memnuat rencana. Jenis data yang ada
adalah: a. Data hasil pengukuran : panjang, berat, waktu, dan lain-lain.
b. Data hasil penghitungan : jumlah copy, jumlah kerusakan dan lain-lain. c. Data dalam urutan : pertama, kedua dan lain-lain.
d. Data dalam derajat tingkat persoalannya : nilai 1, nilai 2 dan lain-lain. e. Data dalam hubungan kepentingan relatif : yatidak, 10 dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh check sheet pada Tabel 1.
Tabel 1 Contoh Check Sheet.
1 2
3 1
Control panel Tegangan
Dengan mata telanjang
O Δ
◊ Tanggal
Metode Pemeriksaan
Pengukuran Check Item
No
Sumber: Anonim, 2006.
Pada check sheet terdiri atas daftar-daftar item dan petunjuk mengenai hal-hal yang sering terjadi.selain itu juga sebagai pengingat yang
langsung menunjukkan pada data yang penting. Biasanya disebut confirmation check sheet miranda dan Tunggal, 2002.
Tujuan utama dari lembar periksa adalah memudahkan proses pengumpuan data, memilah data ke dalam kategori yang berbeda seperti
penyebab dan masalah, menyusun data secara otomatis serta memisahkan antara opini dan fakta.
2.5.2 Diagram Pareto
Diagram pareto merupakan diagram yang terdiri dari grafik balok dan grafik garis yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data
terhadap keseluruhan. Diagram pareto dapat memperlihatkan masalah mana yang dominan vital view dan masalah yang banyak tapi kurang dominan
trivital many muhandri dan Kadarisman,2006. Contoh diagram pareto terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Contoh diagram Pareto Anonim, 2006
Gambar diagram pareto dapat digunakan untuk memprioritaskan masalah yang harus ditangani dengan aturan pengelompokkan 8020
Hendradi Tri C., 2006. Diagram ini cocok digunakan pada tingkatan bervariasi dalam program perbaikan mutu untuk menentukan langkah apa
yang harus diambil selanjutnya.
2.5.3 Diagram Sebab Akibat
Ishikawa membuat diagram sebab akibat atau sering disebut diagram Ishikawa fishbone diagram yang merupakan alat untuk menunjukkan
semua hal yang berhubungan dengan masalah. Diagram sebab akibat berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab
munculnya masalah berpengaruh terhadap hasil, penyusunannya dilakukan dalam teknik brainstorming. Contoh diagram sebab akibat terlihat pada
Gambar 5.
Gambar 5 Contoh Diagram sebab akibat Anonim, 2006.
Gambar diagram sebab akibat mengidentifikasi semua penyebab yang mungkin terjadi, untuk suatu akibat atau masalah ke dalam kategori yang
berguna. penyebab masalah minor biasanya dikelompokkan dalam empat sampai lima kategori dasar, diantaranya:
a. Bahan, metode, manusia dan mesin b. Peralatan, kebijakan, prosedur dan manusia
c. Penanganan, metode, manusia, perancangan dan peralatan
2.5.4 Histogram
Histogram merupakan diagram yang terdiri dari grafik balok dan menggambarkan penyebaran distribusi data-data yang ada Muhandri,
2006. Histogram merupakan salah satu bagian dari diagram batang. Pada histogram, variabel diletakkan pada sumbu X dan dibandingkan dengan
nilai pada sumbu Y. Contoh histogram terlihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Contoh Histogram Anonim, 2006.
Pada gambar histogram, menerangkan alat yang paling umum digunakan untuk menunjukkan penyebaran frekuensi atau seberapa sering
Masalah
Alat Metode
Manusia Modal
Lingkungan
5 10
15 20
25 30
1 2
3 4
5 6
7 8
9
masing-masing variabel terjadi pada suatu data. melalui histogram, dispersi dan kecendrungan terpusat serta perbandingan distribusi yang dibutuhkan
dapat terlihat dengan jelas. 2.5.5
Diagram stratifikasi
Suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan kumpulan data dari berbagai jenis sumber sehingga polanya dapat dilihat. Pada beberapa daftar,
diagram stratifikasi digantikan dengan flow chart atau run chart. Contoh diagram stratifikasi terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Contoh Diagram Stratifikasi
Penjual Jenis
125 100
50 75
100 50
500 50
100 25
25 50
50 300
25 25
- 25
25 50
150 200
225 75
125 175
150 950
B C
D E
F Total
I II
III Total
A
Sumber: Anonim, 2006.
Pada tabel stratifikasi menerangkan kegiatan yang ditunjukkan untuk mengurai atau mengklasifikasi data dan masalah menjadi kelompok atau
golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari data atau masalah sehingga menjadi lebih jelas.
2.5.6 Scatter diagram
Scatter diagram merupakan suatu diagram yang mengambarkan hubungan antara dua faktor atau data. Diagram ini dapat melihat apakah dua
faktor yang diuji memiliki hubungan atau tidak. Contoh scater diagram terlihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Contoh Scater diagram Anonim, 2006.
Pada Gambar scatter diagram atau diagram tebar menerangkan plot satu variabel atau lebih. Satu variabel disebut variabel independen biasanya
diletakkan pada sumbu horizontal. Variabel lainnya disebut dengan variabel dependen yang ditunjukkan dengan sumbu vertikal. Manfaat dari scater
diagram adalah dapat mengevaluasi hubungan sebab akibat. Asumsi yang digunakan adalah variabel independen menyebabkan perubahan pada
variabel dependen.
2.5.7 Bagan kendali Mutu Control Chart
Control chart merupakan grafik yang digunakan untuk mempelajari perubahan proses. Definisi lain menyebutkan bahwa control chart
merupakan grafik tren dengan batas atas dan batas bawah yang ditentukan secara statistik pada rataan proses.
Control chart membantu untuk memisahkan antara penyebab umum dari penyebab khusus. Alat ini digunakan untuk mengawasi stabilitas sistem
sehingga penyebab khusus dapat seger diketahui. Data dalam control chart berasal dari :
a. Data pengukuran, seperti panjang, suhu, volume dan tekanan. b. Data perhitungan, seperti cacat produk, barang yang belum diberi label.
Contoh control chart terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Contoh Control chart Anonim, 2006.
Subgroup 10
20 52.5
53.5 54.5
55.5 56.5
57.5 58.5
1 X=55.28
3.0SL=57.75
-3.0SL=52.80
5 10
1 R=4.286
3.0SL=9.062
-3.0SL=0.00E+
XbarR Chart for x1-x5
Pada Gambar 8, menerangkan bagan kendali merupakan grafik garis yang mencantumkan batas maksimum dan minimum yang merupakan
daerah batas pengendalian. Bagan ini menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu tetapi tidak menunjukkan penyebab munculnya
penyimpangan.
2.6 Stamping Proses Produksi