Customer claim Analisa Data Customer Claim Tahun 2011 seven basic quality tools

4.4 Customer claim

Produksi adalah proses menghasilkan produk, baik itu produk bagus ataupun kurang bagus. Semua produk diharapkan dapat diproduksi dengan hasil yang baik, tetapi kenyataannya produksi tidak bisa seratus persen menghasilkan produk bagus. Ketika produk kurang bagus terkirim ke pelanggan dan mengetahui bahwa produknya bermasalah, maka pelanggan akan mengeluarkan customer claim terhadap PT. AMA.

4.5 Analisa Data Customer Claim Tahun 2011 seven basic quality tools

Dengan adanya customer claim maka penilaian kualitas PT.AMA tidak baik, sehingga mengurangi kepercayaan customer yang berdampak pengurangan order bahkan bisa terjadi pemutusan hubungan kerja antar perusahaan. Melihat Data cacat produk pada tahun 2011, maka perbaikan pengendalian kualitas dilakukan dengan melakukan analisa seven basic quality tools, diantaranya check sheet, diagram stratifikasi, diagram pareto dan diagram sebab akibat.

4.5.1 Check Sheet

Data check sheet yang digunakan adalah data claim customer, mulai dari bulan januari sampai dengan desember 2011 pada Lampiran 1. Setelah melihat data customer claim tersebut, maka akan terlihat kriteria cacat produk perbulannya.

4.5.2 Diagram Stratifikasi

Melalui check sheet, data diolah diagram stratifikasi untuk melihat masalah menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari data atau masalah sehingga menjadi lebih jelas. Gambaran diagram stratifikasi data customer claim 2011 terdapat pada Tabel 5. Tabel 5 Stratifikasi data customer claim 2011 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Total Cacat Dimensi 2955 830 1445 774 846 4589 3070 876 2273 254 1113 985 20010 Cacat Visual 804 310 612 340 347 225 394 300 62 795 129 253 4571 TOTAL NG 3759 1140 2057 1114 1193 4814 3464 1176 2335 1049 1242 1238 24581 Sumber : Pengolahan data lampiran 4 Pada stratifikasi data customer claim 2011, membagi jenis cacat produk menjadi dua bagian, yaitu dimensi dan visual. Dimensi adalah nominal pada ukuran dari suatu produk, untuk mengetahui cacat dimensi yaitu dengan menggunakan alat ukur dan Jig. Sedangkan visual adalah cacat produk yang dapat terlihat oleh indera penglihatan, yaitu mata.

4.5.3 Diagram Pareto

Diagram pareto digunakan untuk memprioritaskan masalah yang harus ditangani dengan aturan pengelompokkan 8020, sehingga dapat memperlihatkan masalah mana yang dominan antara cacat dimensi atau cacat visual. Langkah pertama adalah membuat persentase kumulatif, terdapat pada Tabel 6. Tabel 6 Persentase Kumulatif Dimensi 20010 20010 81.4 81,4 Visual 4571 24581 18,6 100 Total 24581 – 100 – Cacat Produk Jumlah Total akumulatif Persentase Persentase Akumulatif Dari persentase kumulatif terlihat, bahwa cacat dimensi merupakan cacat produk terbanyak dibandingkan cacat visual, dengan persentase 81,4. Langkah kedua adalah membuat diagram pareto, terdapat pada Gambar 12. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 B A Pre se nt ase Ku mu la tif Ju ml ah C aca t Pro du k A = Cacat dimensi. B = Cacat Visual. A B Gambar 12 Diagram Pareto cacat produk. Pada diagram pareto, cacat dimensi merupakan cacat produk tertinggi dibandingkan cacat visual. Sehingga dapat dilakukan analisa selanjutnya yang berfokus pada produk cacat dimensi.

4.5.4 Diagram Sebab Akibat

Diagram sebab akibat mengidentifikasi semua penyebab yang mungkin terjadi untuk suatu akibat atau masalah ke dalam kategori yang berguna untuk menyelesaikan masalah tersebut. Gambaran permasalahan produk cacat dimensi terhadap customer claim 2011 terdapat pada Gambar 13. Gambar 13 Diagram Sebab Akibat Produk Cacat Dimensi. Dari diagram sebab akibat, dapat disimpulkan penyelesaian masalah sebagai berikut : a. Membuat metode kalibrasi beserta periode kalibrasinya b. Membuat dokumentasi untuk mampu telusur, dan untuk identifikasi kalibrasi c. Mengusulkan struktur organisasi untuk menjadi petugas kalibrasi

4.6 Penetapan Standar Kalibrasi Internal PT.AMA