Gambar 11 Struktur Organisasi PT. AMA
Pada struktur organisasi, terlihat perusahaan menggunakan struktur organisasi garis line organization. Sedangkan untuk kegiatan sehari-hari
perusahaan dipimpin langsung oleh presiden direktur dan dibantu oleh tiga orang direktur. Untuk direktur I jabatan dipegang oleh presiden direktur yang
membawahi general manager divisi keuangan. Direktur II membawahi general manager divisi marketing dan engineering dan untuk direktur III
membawahi general manager divisi produksi. Sedangkan untuk divisi project development serta EDP dipimpin langsung oleh presiden direktur.
4.2 Produksi
Produksi pada PT. AMA menggunakan proses mengalir dan berkelanjutan, yaitu menghubungkan dua proses atau lebih kedalam sebuah
aliran yang kontinu akan meningkatkan intensitas setiap masalah dan kebutuhan untuk menyelesaikannya. Aliran yang terhubung diseluruh
rangkaian perusahaan berarti bahwa produksi di seluruh fasilitas akan berhenti
jika masalah tidak diselesaikan secara efektif. Proses yang mengalir membutuhkan kualitas baik dalam setiap proses, jika terdapat cacat kualitas
produksi ditiap prosesnya secara signifikan maka akan terjadi waktu tunggu ataupun penumpukan material atau produk. Contoh proses produksi terdapat
pada Tabel 4. Tabel 4 contoh proses produksi
Nama Produk : Bracket Stabilink
Customer : PT. Showa Indonesia Manufacturing
Proses : Stamping
Proses Shearing
Blank+Pierch Bending
Inspection Line Final Inspection
Alat ukur Meteran
Jig Jig
Jig CMM
Ilustrasi
Ilustrasi
Sumber : PT. AMA, Quality Engineering - 2011 Berdasarkan proses produksi, PT. AMA melakukan produksi secara bertahap
aliran dan di akhiri dengan Checking QC In-line, sehingga proses dan alat ukur merupakan hal utama untuk menghasilkan produk yang bagus OK.
4.3 Kalibrasi
Kalibrasi yang dilakukan PT. AMA adalah berdasarkan produk cacat yang diinformasi oleh produksi, jadi mengandalkan informasi dari produksi.
Dalam fungsi struktur organisasi, produksi harus mengikuti target yang telah ditetapkan oleh product planning control PPC. Jumlah produk yang
diproduksi sudah ditetapkan diawal oleh PPC, dan pihak produksi melaksanakannya.
Jig yang digunakan untuk mengukur dapat mengalami kerusakan atau perubahan bentuk, akibat dari waktu pemakaiannya. Semakin sering Jig
tersebut digunakan, maka akan semakin cepat untuk mengalami perubahan bentuk ataupun rusak, berdampak pada hasil produk seperti cacat produk. Jika
terjadi hal tersebut, maka akan muncul laporan dari pelanggan mengenai cacat produk, yang biasa disebut dengan customer claim.
4.4 Customer claim