d. Tuntutan persyaratan, beberapa persyaratan pelanggan dan persyaratan standar produk atau proses mengharuskan terlebih dahulu mengkalibrasi
alat setiap akan digunakan atau menetapkan batas periode kalibrasi alat instrument.
Setiap alat harus dikendalikan dengan memberikan identifikasi khusus dan diberi label status kalibrasi. Untuk memudahkan bagi pengguna
alat memonitor pelaksanaan kalibrasi ulang, maka perlu dibuat suatu jadwal kalibrasi alat.
2.1.2 Akurasi, Presisi dan Ketidakpastian
Salah satu unsur penting dari alat instrument ukur, inspeksi dan uji adalah akurasi, presisi dan ketidakpastian hasil kalibrasi yang juga
berpengaruh pada hasil yang ditunjukan dalam pengukuran. Menurut Juran 1995: 143-144, presisi suatu alat instrument adalah kemampuannya dalam
menunjukkan hasil yang sama walaupun dilakukan berulang-ulang. Sedangkan akurasi adalah tingkat kemampuan instrument dalam
memberikan hasil sesuai dengan angka sebenarnya. Ketidakpastian dari hasil kalibrasi merupakan seberapa besar dari penunjukan alat berada pada
nilai yang tidak pasti atau ada keragu-raguan. Dalam kegiatan kalibrasi ketiga unsur diatas sangat mempengaruhi
hasil kalibrasi karena akan mempengaruhi seberapa besar tingkat penyimpangan dari alat tersebut. Dari hasil kalibrasi dapat diketahui apakah
suatu alat masih mampu menunjukan hasil sesuai dengan batas-batas penyimpangan yang diperbolehkan untuk setiap peralatan instrument. Bila
akurasi, presisi dan ketidakpastian sudah diluar batas toleransi yang diperbolehkan, maka alat tersebut dapat di repair, down grade, atau di
buang tidak digunakan lagi.
2.1.3 Mampu Telusur Kalibrasi
Dalam manajemen kalibrasi, hal penting lainnya adalah bagaimana menjamin mampu telusur dari alat yang digunakan pada industri manufaktur
hasilnya tertelusur sampai ke standar nasional ataupun internasional. Mampu telusur dari kalibrasi dimaksudkan agar didapat kesamaan hasil
penunjukan alat.
Kalibrasi dikatakan tertelusur bila setiap mata rantai pengukuran yang menuju kestandar nasional dan internasional dapat ditelusuri, dengan kata
lain terdokumentasi dengan baik. Dari dokumen tersebut dapat ditelusuri informasi tentang, pelaksana kalibrasi, waktu kalibrasi, standar yang
digunakan, ketidakpastian hasil kalibrasi dan hasil kalibrasi alat itu sendiri. Setiap rantai kegiatan kalibrasi harus dilakukan oleh laboratorium
kalibrasi yang telah diakui kompetensinya melalui suatu proses akreditasi sesuai persyaratan umum untuk laboratorium penguji dan laboratorium
kalibrasi standar ISO 17025: 2000. Persyaratan standar tersebut mewajibkan laboratorium kalibrasi untuk mempunyai aspek legalitas
laboratorium, mempunyai kualifikasi sumber daya manusia yang memadai, kodisi laboratorium yang memenuhi persyaratan teknis, mempunyai standar
dengan tingkat presisi dan atau akurasi yang memadai dan metode kalibrasi yang dapat menjamin hasil kalibrasi absah.
Pada Gambar 2 dibawah ini dapat dilihat urutan mampu telusur kalibrasi sejak pemakai alat industri manufaktur, kalibrasi internal di
industri, kalibrasi di lembaga laboratorium industri, laboratorium nasional dan laboratorium internasional.
Gambar 2 Alur Mampu Telusur Dalam Kalibrasi Hatmosuprobo, 2002.
Lab. Kalibrasi
Internasion Lab.
Kalibrasi Nasional
Lab. Kalibrasi
Industri Lab.
Kalibrasi Internal
Lab. Kalibrasi
Internasion Kalibrasi di lab.
Internasional
Kalibrasi di lab. Nasional KIM
LIPI Kalibrasi di
lembaga Lab. Industri
Kalibrasi in- housing
Industri
Pada a
lur mampu telusur dalam kalibrasi
, terlihat alur kalibrasi secara umum. Laboratorium kalibrasi internal melakukan kalibrasi internal
perusahaan, dengan melihat metode laboratorium kalibrasi internasional. Kemudian alat kalibrasi internal, dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi
industri, laboratorium tersebut merupakan produsen dari alat kalibrasi. Laboratorium kalibrasi industri harus mendapatkan sertifikat dari laboratorium
kalibrasi nasional, sebagai jaminan standar nasional. Sedangkan laboratorium kalibrasi nasional mendapatkan audit dan jaminan dari laboratorium kalibrasi
internasional, sehingga standar kalibrasi yang diterapkan suatu negara sesuai dengan negara lainnya.
2.2 Pengendalian Kualitas