Pemanfaatan Bahan Organik Peningkatan Kualitas Tanah Bekas Tambang Nikel Untuk Media Pertumbuhan Tanaman Revegetasi Melalui Pemanfaatan Bahan Humat Dan Kompos
meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan tanah terutama pada sifat-sifat fisik tanah melalui perbaikan struktur tanah, sebagai sumber nutrisi dan mineral
untuk diserap oleh tanaman dan sebagai media kegiatan mikroorganisme tanah yang penting dalam siklus kehidupan di bumi. Selanjutnya mempengaruhi
fisiologis, metabolisme dan proses perkembangan tanaman. Selain itu, zat humat diserap oleh tanaman melalui aktivasi dari membran plasma H
+
-ATPase, respirasi dan aktivasi gen yang terlibat dalam nitrat NO
3
. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan bahan humat fraksi berat molekul tinggi dan rendah dapat
memacu pembukaan stomata dalam proses respirasi. Selain meningkatkan komposisi bahan organik tanah, bahan humat merupakan bahan yang efektif
dalam mekanisme pemulihan lingkungan melalui kegiatan fitoremediasi Schmidt et al. 2008.
Bahan humat adalah senyawa organik alami, dimana 50-90 berasal dari gambut, batubara serta dari bahan organik tak hidup yang berasal dari tanah dan
ekosistem air. Bahan humat memiliki peranan dalam melindungi mikroorganisme tanah dan tanaman tingkat tinggi dari kondisi iklim yang ekstrim dan tekanan
teknogenik, misalnya polusi, radiasi UV, organisme patogen dan infeksi virus Kulikova et al. 2010. Menurut Schnitzer dan Khan 1978, bahwa senyawa
humat memiliki kemampuan untuk berinteraksi, mengikat dan mereduksi ion-ion logam dalam tanah sehingga jumlahnya dapat berkurang.
Baldotto et al. 2011 mengatakan bahwa pemberian asam humat mampu merangsang pertumbuhan akar Arabidopsis thaliana L. Selain itu, asam humat lebih
stabil diisolasi dari tanah yang mengalami pelapukan yang rendah. Kondisi tanah liat dan kejenuhan basa yang tinggi dapat memberikan stimulasi fisiologi terbaik bagi
tanaman Arabidopsis. Berikut urutan peningkatan pembentukan akar dan panjang akar
lateral pada
masing-masing tanah
yang diberikan
asam humat:
LuvisolChernosolAcrisolLatosol.
b Kompos
Kompos merupakan campuran bahan organik yang telah terdekomposisi baik sebagian atau seluruhnya, berasal dari hewan atau tanaman dan mungkin
mengandung abu, kapur dan bahan senyawa kimia lain. Bahan yang dapat dikomposkan dapat berasal dari limbah pertanian, seperti jerami, serasah daun,
sekam padi, ampas tebu, atau kotoran cair atau padat dari manusia dan hewan, juga dapat berasal dari sampah rumah tangga dan residu hutan Gaur 1982; Millar
1959.
Kompos merupakan bahan organik yang kaya nutrisi, seperti nitrogen dan fosfor. Pemberian kompos dapat meningkatkan aktivitas mikroba tanah,
meningkatkan pertumbuhan tanaman, menahan hama dan penyakit pada tanaman. serta merangsang serapan hara dan meningkatkan ketersediaan hara di dalam
tanah Ahmad et al. 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Zhen et al. 2014 menyimpulkan bahwa pemberian kompos mampu meningkatkan keragaman
bakteri dan jamur seiring meningkatnya total karbon dalam tanah. Peningkatan mikroorganisme dalam tanah memicu tersedianya unsur hara N yang tinggi untuk
pertumbuhan tanaman. Selain meningkatkan unsur hara tanah, sejumlah penelitian melaporkan bahwa aplikasi kompos dapat menekan penyakit pada
tanaman. Zaller 2006, melaporkan bahwa pemberian ekstrak kompos ke daun
tanaman dengan teknik penyemprotan secara signifikan mengurangi infeksi bakteri Phytophthora infestans.
Kompos mampu menyediakan unsur hara yang lengkap bagi tanaman dan memiliki kemampuan untuk merangsang penyerapan hara di dalam tanah,
sehingga dapat dibutuhkan tanaman untuk peningkatan produktivitas tanaman. Nikos et al. 2012 melaporkan bahwa aplikasi kompos mampu meningkatkan
bobot buah segar tanaman tomat. Lebih lanjut Luis dan Gonzales 2014 menjelaskan bahwa penambahan kompos secara signifikan berpengaruh pada
peningkatan perkecambahan biji, pertumbuhan bibit dan pemanjangan akar tanaman. Penelitian yang dilakukan Wahjudin 2003 menyimpulkan bahwa
pemberian kompos pada tanah dengan tambahan 2 kompos dari jerami padi yang masih mentah CN45 dapat meningkatkan kandungan asam humat pada
bahan campuran sampai hampir 50 kali lipat lebih besar dari kandungan asam humat pada bahan kompos itu sendiri dan meningkatkan produksi tanamanan uji.
3 METODE PENELITIAN