kendaraan, dan alat yang dipergunakan untuk mata pencaharian.
2. Harta yang akan dizakati telah berjalan selama satu tahun
haul terhitung dari hari kepemilikan nishab dengan dalil hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Tidak ada zakat atas harta, kecuali yang telah melampaui satu haul satu tahun.” HR. Tirmidzi, Ibnu
Majah, dihasankan oleh Syaikh Albani Dikecualikan dari hal ini, yaitu zakat pertanian dan buah-
buahan. Karena zakat pertanian dan buah-buahan diambil ketika panen. Demikian juga zakat harta karun rikaz
yang diambil ketika menemukannya.
2.1.4. ZAKAT INDUSTRI
Salah satu sektor yang utama dalam pembangunan sebuah negara adalah sektor industri. Bahkan pembangunan dan
perkembangan ekonomi suatu negara sering dikaitkan dengan proses industrialisasi, hal ini dikarenakan keadaan industrial
merupakan tujuan pembangunan ekonomi Hafidhuddin, 2002. Potensi yang besar dari sektor ini dapat dimanfaatkan untuk
diambil zakatnya. Banyak ulama orang yang memiliki kedalaman ilmu agama yang memberikan panduan dalam mengeluarkan zakat
industri ini, salah satunya adalah Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin. Beliau adalah salah seorang ulama menjadi anggota
Majelus Ulama Kerajaan Saudi Arabia. Dari fatwa Syaikh Utsaimin, bahwa harta perusahaanindustri
terbagi menjadi dua macam: 1 Harta yang tidak diwajibkan untuk berzakat dan 2 Harta yang diwajibkan untuk berzakat. Harta yang
tidak terkena kewajiban zakat adalah alat-alat, perangkat keras, mobil, bangunan, dan peralatan yang akan digunakan yang tidak
dimaksudkan untuk dijual untuk mengambil keuntungan.
Sedangkan harta yang terkena kewajiban berzakat, memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Simpanan barang yang telah dibeli dan bertujuan untuk dijual,
dihitung nilainya di akhir tahun, tanpa memandang harga beli. 2.
Uang tunai yang ada di perusahaan atau yang disimpan di tabungan.
3. Piutang yang diharapkan bisa ditagih.
4. Keuntungan dari hasil merakit atau membuat barang, bila
sudah mencapai nisab dan sudah berlalu satu tahun. 5.
Keuntungan dari hasil perdagangan, jika sudah mencapai nisab.
Jika pada perusahaan terdapat lima jenis harta tersebut atau hanya sebagiannya, maka perusahaan tersebut wajib mengeluarkan
zakatnya sesuai dengan jenis harta yang ada padanya. Cara mengeluarkan zakat pada perusahaanindustri, adalah sebagai
berikut: 1.
Untuk jenis harta yang berupa simpanan barang, uang tunai, dan piutang, maka mengeluarkan zakatnya adalah pada akhir
tahun. Zakat yang dikeluarkan adalah sebesar 2,5 persen dari harta tersebut.
2. Zakat dari keuntungan dikeluarkan pada akhir tahun anggaran
sebesar 2,5 persen. Jika keuntungan telah dikeluarkan sepanjang tahun, dan tidak tersisa hingga akhir tahun, maka
tidak ada kewajiban padanya.
2.2. POTENSI ZAKAT DI INDONESIA