ZAKAT PERSONAL DEFINISI ZAKAT

2.1.3. ZAKAT PERSONAL

Islam mengatur bahwa tidak setiap orang wajib mengeluarkan zakat, ada beberapa persyaratan yang jika terpenuhi pada diri seseorang maka ia terkena kewajiban untuk mengeluarkan zakat. Syamhudi 2003 menjelaskan syarat-syarat tersebut dalam poin-poin berikut: 1. Islam Islam menjadi syarat pertama atas wajibnya mengeluarkan zakat, orang yang belum menerima Islam tidak memiliki kewajiban untuk mengeluarkan zakat. 2. Merdeka Seseorang yang menjadi budakhamba sahaya tidak ada kewajiban untuk mengeluarkan zakat. 3. Berakal dan baligh Dalam hal ini ada perbedaan pendapat antara para ulama tentang zakat dari anak kecil dan orang gila. Namun ada ulama yang menguatkan pendapat bahwa anak kecil dan orang gila tidak memiliki kewajiban untuk membayar zakat. 4. Memiliki nishab Nishab adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh agama dalam menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang memilikinya. Jika harta seseorang telah sampai ukuran tersebut, maka orang tersebut diwajibkan mengeluarkan zakat dengan dasar firman Allah yang artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.” Al Baqarah [2]: 219 Syarat-syarat nishab adalah sebagai berikut: 1. Harta tersebut di luar kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan alat yang dipergunakan untuk mata pencaharian. 2. Harta yang akan dizakati telah berjalan selama satu tahun haul terhitung dari hari kepemilikan nishab dengan dalil hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Tidak ada zakat atas harta, kecuali yang telah melampaui satu haul satu tahun.” HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh Albani Dikecualikan dari hal ini, yaitu zakat pertanian dan buah- buahan. Karena zakat pertanian dan buah-buahan diambil ketika panen. Demikian juga zakat harta karun rikaz yang diambil ketika menemukannya.

2.1.4. ZAKAT INDUSTRI