Pertumbuhan Tingkat kelangsungan hidup teripang pasir

16 Ln[W] = ln[a] + b ln[L] atau y = a + bx Dimana y bobot adalah variabel dependen dan x panjang merupakan variabel bebas. Konstanta a adalah perpotongan dengan sumbu tegak dan b adalah gradien atau kemiringan garis King 2007. Nilai b digunakan untuk menduga pola pertumbuhan kedua parameter yang dianalisis. Hipotesis yang digunakan adalah :  bila b=3 maka disebut pola pertumbuhan bersifat isometrik  Jika nilai b ≠ 3 maka pola pertumbuhan bersifat allometrik, yaitu : a. b 3 maka pola pertumbuhan bersifat allometrik positif b. b 3 maka pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif Untuk memberikan kepastian dalam ketepatan nilai yang didapat berdasarkan hipotesis di atas maka dilakukan uji parsial uji t. Dimana uji t ini dihadapkan pada suatu proses untuk menerima atau menolak hipotesis yang dibuat Steel Torie 1993. Hipotesisnya sebagai berikut : H : b = 3 H1 : b ≠ 3 Kaidah keputusan dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel pada selang kepercayaan 95, jika t hitung t tabel maka keputusannya tolak Ho sedangkan t hitung t tabel maka terima H .

3.3.2. Pertumbuhan

Pertumbuhan teripang dihitung berdasarkan panjang atau bobot yang dicapai pada periode tertentu dihubungkan dengan panjang atau bobot pada periode awal dengan rumus Buddemeier Kinzie in Supriharyono 2000 : 17 Panjang infinitas dapat diketahui dari data panjang dengan metode Ford – Walford Effendie 2002 Keterangan : G : laju pertumbuhan per hari Wn : berat teripang pada hari ke-n W : berat awal teripang K : koefisien pertumbuhan L : panjang yang tidak mungkin dicapai oleh teripang cm Lt : panjang teripang pada umur ke-t

3.3.3. Tingkat kelangsungan hidup teripang pasir

Tingkat kelangsungan hidup teripang pasir dapat diketahui dengan membandingkan jumlah biota yang hidup pada akhir penelitian dan jumlah awal biota Ricker 1975. SR = Keterangan : Nt : Jumlah biota yang hidup N : Jumlah awal biota yang dimasukkan ke dalam media

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Parameter Biologi, Fisika, dan Kimia Perairan

Karakteristik lingkungan perairan pada lokasi konservasi lamun Pulau Pramuka didapatkan dengan mengukur parameter biologi dan fisika perairan yang dilakukan pada bulan September 2010 sampai Maret 2011 sedangkan pengukuran parameter kimia perairan dilakukan pada bulan September 2010 dan Januari 2011. Hasil pengukuran parameter tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil pengukuran parameter fisika, kimia, dan biologi perairan di lokasi berdasarkan waktu pengamatan No Se pte mbe r Oktobe r Januari Biologi 1 Persentasi penutupan lamun Fisika 3 Kedalaman 0,86 m 0,96 m 0,78 m 4 Kecerahan 5 Suhu 6 Arus 7 Substrat 8 Kandungan bahan organik Kimia 9 Oksigen terlarut 10 pH 11 Salinitas 9,64 mg O2L 7,5 – 8,0 27,0 – 30,0‰ Pasir koarsa 97,3 0,32 – 0,40 100 29,0 - 30,0 ⁰ C 0,03 mdetik 0,61 m 0,81 m 40 - 55 2 Jenis lamun Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Cymodocea serrulata Parame te r Pe ngamatan Fe bruari Mare t Keadaan lamun dalam kawasan konservasi lamun memiliki kategori rusak. Dalam kurungan tancap terdapat batuan karang mati maupun hidup sebagai habitat dari teripang dengan jenis lamun yang ada didominasi oleh Enhalus acoroides. Kedalaman perairan di lokasi pengamatan cocok untuk perkembangan hidup teripang terutama