Pemacuan Stok Teripang TINJAUAN PUSTAKA

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemacuan Stok Teripang

Pemacuan stok atau restocking merupakan penebaran benih teripang ke dalam suatu perairan yang dulu pernah ada tetapi sekarang sudah tidak ada atau stoknya menurun. Benih atau teripang dewasa yang ditebar dalam perairan berasal dari lokasi yang sama. Teripang yang berada dalam kawasan ini tidak boleh diambil untuk kepentingan komersial Purcell et al. 2010. Tujuan utama dari pemacuan stok adalah meningkatkan atau menyediakan larva teripang di alam sehingga rekruitmen di daerah penangkapan meningkat. Penyebaran larva di kawasan yang dilindungi no take zone area bervariasi bergantung pada pergerakan arus dan konfigurasi garis pantai. Letak NTZ perlu dipertimbangkan sebagai habitat buatan teripang, antara lain memiliki kedalaman yang cukup pada saat surut terendah, daerah dapat menahan larva dari dinamika arus, dan kondisi substrat dasar yang memungkinkan untuk penempatan wadah. Di samping itu, kondisi sosial seperti komitmen masyarakat lokal untuk menjamin keamanan teripang yang dipelihara dari gangguan manusia pencurian dan menjaga wadah pemeliharaan dari kerusakan akibat sampah juga menentukan keberhasilan dari kegiatan ini Bell et al. 2008. Saat ini, nelayan dan perusahaan perikanan di Filipina, Indonesia, dan Malaysia menggunakan kurungan jaring tancap sea pen untuk memelihara teripang. Model ini juga dapat diaplikasikan untuk kegiatan pemacuan stok atau restocking yang merupakan pengembangan perikanan ‘tangkap dan pelihara’. Keuntungan yang didapat dari kegiatan ini antara lain : 1 tidak memerlukan perubahan rezim perikanan open access dalam eksploitasi teripang yaitu penangkapan teripang dalam berbagai ukuran; 2 menyediakan insentif bagi nelayan lokal karena memiliki teripang yang mereka tempatkan di wadah pemeliharaan KJT; 3 memungkinkan nelayan mendapatkan nilai tambah dari hasil tangkapannya karena teripang yang sudah mencapai ukuran dengan nilai jual tinggi tanpa tambahan biaya pakan; 4 perubahan rezim eksploitasi ke rezim perbaikan stok alam Bell et al. 2008. 5

2.2. Pertumbuhan