23
keseluruhan pengamatan didapatkan nilai t hitung  t tabel dengan interpretasi tolak H = 3. Pola pertumbuhan panjang tidak sama dengan pertumbuhan bobot.
Koefisien korelasi r yang menggambarkan keeratan hubungan panjang dan bobot dari  awal  penelitian  23  September  2010  sampai  akhir  penelitian  05  Maret  2011
memiliki  nilai  r  yang  menjauhi  dari  nilai  1  yang  artinya  perubahan  panjang  tidak berpengaruh  nyata  dan  kaitannya  tidak  erat  terhadap  perubahan  bobot.  Keadaan  ini
dapat  membuktikan  bahwa  semakin  panjang  teripang  tidak  berarti  kondisi  teripang semakin baik.
4.2.2.  Teripang getah Holothuria leucospilota
Hubungan panjang dan bobot teripang  getah yang diinterpretasikan dengan ln W dan  ln  L  dapat  digunakan  untuk  menduga  pola  pertumbuhannya.  Hasil  pengamatan
dapat  dilihat  dari  Gambar  11 –13.  Hubungan  panjang  dan  bobot  teripang  getah  lihat
Gambar  11  pada  pengamatan  I  24  Januari  2011  yang  diinterpretasikan  kedalam bentuk Ln dapat diketahui nilai a sebesar 3,223; b sebesar 0,776; koefisien determinasi
R
2
sebesar 0,290, dan koefisien korelasi r sebesar 0,539.
Gambar 11.  Hubungan panjang – bobot teripang getah pada pengamatan I
Ln[W]  = 0.776L + 3.223 R² = 0.290
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
6,00 7,00
2,00 2,50
3,00 3,50
4,00 L
n W
Ln L
24
Berdasarkan  Gambar  12,  pada  pengamatan  II  tanggal  10  Februari  2011  dapat diketahui bahwa nilai a sebesar 3,904; b sebesar 0,531; koefisien determinasi R
2
sebesar 0,123, dan koefisien korelasi r sebesar 0,351.
Gambar 12.  Hubungan panjang – bobot teripang getah pada pengamatan II
Dari Gambar 13 pada pengamatan III tanggal 05 Maret 2011 dapat dilihat bahwa hubungan  pajang-bobot  diketahui  nilai  a  sebesar  0,623;  b  sebesar  1,444;  koefisien
determinasi R
2
sebesar 0,641, dan koefisien korelasi r sebesar 0,801
.
Gambar 13.  Hubungan panjang – bobot teripang getah pada pengamatan III
Ln[W]  = 0.531L + 3.904 R² = 0.123
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
6,00 7,00
2,00 2,50
3,00 3,50
4,00 L
n W
Ln L
Ln[W] = 1.444L + 0.623 R² = 0.641
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
6,00 7,00
2,60 2,80
3,00 3,20
3,40 3,60
3,80 L
n W
Ln L
25
Berdasarkan dari keseluruhan hasil pengamatan teripang getah didapatkan nilai b kurang dari 3,00 yang menunjukkan pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif yaitu
pertumbuhan  panjang  lebih  dominan  dibandingkan  pertumbuhan  bobot  King  2007. Dari  hasil  uji  t  dengan  selang  kepercayaan  95,  keseluruhan  pengamatan  didapatkan
nilai t hitung  t tabel dengan interpretasi tolak H = 3. Pola pertumbuhan panjang tidak
proporsional  dengan  pertumbuhan  bobot.  Secara  umum,  koefisien  korelasi  r  yang didapatkan nilainya menjauhi 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan panjang
tidak  berpengaruh  nyata  terhadap  perubahan  bobot.  Semakin  panjang  tubuh  teripang getah tidak berarti akan semakin baik kondisinya.
4.2.3.  Teripang duri Stichopus horrens