Sarana dan Prasarana Untung Rugi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

23

4.1.3. Lokasi dan Keadaan Wilayah Desa Mungo

Desa Mungo merupakan salah satu Desa yang secara administratif berada di dalam wilayah Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat. Desa Mungo memiliki 11 Jorong, yakni Jorong Indobaleh Timur, Jorong Indobaleh Barat, Jorong Koto Bakuruang, Jorong Pincuran Tinggi, Jorong Talaweh, Jorong Kayu Bajajar Padang laweh, Jorong Balai Gadang Atas, Jorong Balai Gadang Bawah, Jorong Tanjuang Tangah, Jorong Batu Labi, dan Jorong Bukit Gombak, Topografi Desa ini bergelombang dan berbukit-bukit

4.2. Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Untuk melakukan usaha pembenihan ikan Lele maka perlu dilakukan langkah-langkah rencana usaha pembenihan yang dilakukan, hal yang perlu diperhatikan adalah sumberdaya-sumberdaya yang paling penting dalam melakukan usaha pembenihan, meliputi lahankolam, bibitindukan ikan Lele Sangkuriang, dan sumber pengairan, kemudian dana yang diperlukan. Bahan yang digunakan yang meliputi pakan, pupuk kandang, upah tenaga kerja. Adapun pakan ikan yang digunakan dalam usaha pembenihan ini terdiri dari pakan alami dan buatan, pakan alami berupa Tubifex dan daun tumbuh-tumbuhan seperti daun ubi dan talas, sedangkan pakan buatan berupa pellet yang didatangkan dari Medan.

4.2.1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melakukan pembenihan ikan Lele Sangkuriang adalah kolam indukan, kolam kolam pemijahan, kolam pendederan, indukan Lele Sangkuriang, kakabanijuk, serokan, dan hafa. Untuk kolam indukan dan pemijahan pembudaya menggunakan kolam dasar batu dan tanggul batu sedangkan untuk kolam pendederan digunakan jenis 24 kolam tanah dengan tanggul tanah. Indukan Lele yang digunakan adalah indukan Lele Sangkuriang yang mereka budidayakan sendiri ataupun dibeli ke pembudidaya lain. Seperti yang telah dijelaskan pada metode praktek magang, pengumpulan data dilakukan pada 4 pembudidaya yang sedang melakukan pembenihan ikan Lele Sangkuriang. Secara keseluruhan kolam yang dimiliki pembudidaya dapat dilihat pada tabel 4.2, yang sudah termasuk untuk kolam ikan lain seperti gurami, nila, dan ikan mas. Untuk jumlah kolam pembenihan ikan Lele Sangkuriang dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3. Jumlah Kolam Pembenihan dan Induk Ikan Lele Sangkuriang Yang dimiliki Pembudidaya Tahun 2016 No. Nama Pembudidaya Jumlah Kolam Jumlah Indukan Jantan Betina 1. Djanuar 3 2 5 2. Mawardi 3 3 6 3. Kasman 3 2 6 4. Sudirman 3 2 5 Sumber : Pembudidaya ikan, 2016 data diolah

4.2.2. Untung Rugi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Untuk mengetahui pendapatan yang didapat dari melakukan usaha pembenihan ikan Lele Sangkuriang, maka perlu dihitung berapa besarnya biaya produksi yang dikeluarkan dan berapa penerimaan yang diperoleh. Biaya dalam usaha pembenihan meliputi biaya investasi dan biaya produksi. Biaya investasi meliputi biaya untuk pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk proses pembenihan seperti pembuatan kolam, pembelian induk, pembelian serokan, dan kakaban. 25 Adapun biaya investasi rata-rata yang dikeluarkan pembudidaya untuk pembenihan ikan Lele Sangkuriang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4. Biaya Investasi Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang No. Unsur Investasi Harga persatuan Rp 1. Pembuatan kolam Indukan batu 350.000 kolam 2. Pembuatan kolam Pemijahan batu 350.000 kolam 3. Pembuatan kolam Pendederan tanah 200.000 kolam 4. Indukan Lele Sangkuriang 40.000 ekor 5. Kakaban 1.500 kg 6. Serokan 15.000 buah Total 956.500 Rupiah Sumber : Pembudidaya ikan, 2016 data diolah Sedangkan biaya produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Biaya produksi dalam pengertian ekonomi produksi dibagi atas biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dikeluarkan meskipun jumlah produksinya naik ataupun turun dalam batas tertentu, sedangkan biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan jumlah produksi benih yang diusahakan Siregar, 2012. Semakin banyak jumlah benih ikan Lele yang diproduksi maka semakin banyak pula biaya tidak tetap yang dikeluarkan dalam produksi Menurut Lipsey dalam Siregar 2012 biaya tetap adalah jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah output tertentu sedangkan biaya yang berkaitan langsung dengan output yang bertambah besar dengan dengan meningkatnya produksi dan berkurang dengan menurunnya produksi disebut biaya tidak tetap. Biaya variabel atau biaya tetap dalam usaha pembenihan ikan Lele Sangkuriang meliputi biaya perawatan induk ikan, sedangkan biaya tidak tetap meliputi pembelian pakan, pupuk, dan upah tenaga kerja. Upah tenaga kerja diperlukan hanya pada saat pemanenan saja. 26 Harga pembelian pakan pellet berkisar antara Rp. 11.000.-Kg, tergantung banyaknya pellet yang dibeli ataupun ketersedian pellet di pasaran. Pakan ikan Lele tidak hanya menggunakan pellet, melainkan pakan alami yang telah tersedia secara ad libilitum di kolam berupa fitoplankton dan zooplankton serta serangga-serangga kecil dan tumbuhan air. Pupuk kandang didapat dari peternak ayam ataupun puyuh. Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh pembudidaya untuk menghasilkan benih ikan Lele Sangkuriang umur Panen 50 – 60 hari atau ukuran 5 – 7 cm dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5. Biaya Produksi Pak Djanuar No. Unsur Produksi Jumlah Biaya RpPanen 1. Pakan 80 kg 880.000 2. Upah Pekerja 1 Org 50.000 3. Pupuk Kandang 50 Kg 10.000 4. Insectisida 1 Btl 28.000 5. Pakan Induk 50 Kg 550.000 Total biaya 1.518.000 Sumber : Pembudidaya ikan, 2016 data diolah Tabel 4.6. Biaya Produksi Pak Mawardi No. Unsur Produksi Jumlah Biaya RpPanen 1. Pakan 100 Kg 1.100.000 2. Upah Pekerja 1 Org 50.000 3. Pupuk 50 Kg 10.000 4. Insectisida 1 Btl 28.000 5. Pakan Induk 52 Kg 572.000 Total biaya 1.760.000 Sumber : Pembudidaya ikan, 2016 data diolah Tabel 4.7. Biaya Produksi Pak Kasman No. Unsur Produksi Jumlah Biaya RpPanen 1. Pakan 90 Kg 990.000 2. Upah Pekerja 1 Org 50.000 3. Pupuk 50 Kg 10.000 4. Insectisida 1 Btl 28.000 5. Perawatan Induk 52 Kg 572.000 Total biaya 1.650.000 Sumber : Pembudidaya ikan, 2016 data diolah 27 Tabel 4.8. Biaya Produksi Pak Sudirman No. Unsur Produksi Jumlah Biaya RpPanen 1. Pakan 75 Kg 825.000 2. Upah Pekerja 1 Org 50.000 3. Pupuk 50 Kg 10.000 4. Insectisida 1 Btl 28.000 5. Perawatan Induk 50 Kg 550.000 Total biaya 1.463.000 Sumber : Pembudidaya ikan, 2016 data diolah Sedangkan harga yang digunakan untuk penjualan benih ikan Lele Sangkuriang dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9. Harga Benih Ikan Lele Sangkuriang No. Ukuran Benih HargaEkor Rupiah 1. 2 - 3 cm 40 2. 3 - 4 cm 60 3. 3 - 5 cm 100 4. 5 - 6 cm 120 5. 5 - 7 cm 150 6. 7 - 9 cm 250 Sumber : Pembudidaya ikan, 2016 data diolah Adapun penerimaan rata-rata yang diperoleh oleh pembudidaya hasil penjualan benih ukuran 5 – 7 cm dengan harga Rp. 150-ekor dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10. Rata-rata Penerimaan yang diperoleh Pembudidaya No. Pembudidaya Jumlah Benih Jumlah Penerimaan 1. Djanuar 31.000 4.650.000 2. Mawardi 36.000 5.400.000 3. Kasman 34.000 5.100.000 4. Sudirman 30.000 4.500.000 Sumber : Pembudidaya ikan, 2016 data diolah Suatu usaha yang beroperasi akan mengharapkan adanya penerimaan pendapatan dari kegiatan usaha yang dilaksanakannya. Penerimaan pendapatan diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa yang diproduksi. Pendapatan merupakan jumlah penerimaan dikurangi dengan biaya produksi Rasyaf dalam Siregar, 2012. 28 Pendapatan yang diperoleh oleh pembudidaya dari usaha pembenihannya dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11. Pendapatan yang diperoleh Pembudidaya Rupiah No. Pembudidaya Jumlah Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan 1. Djanuar 4.650.000 1.518.000 3.132.000 2. Mawardi 5.400.000 1.760.000 3.640.000 3. Kasman 5.100.000 1.650.000 3.450.000 4. Sudirman 4.500.000 1.463.000 3.037.000 Rata-rata Pendapatan 3.314.750 Sumber : Data olahan Pribadi

4.2.3. Efisiensi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang