Kerangka Konseptual Pengembangan Hipotesis

32 menunjukkan hasil yang positif antara kualitas auditor dengan praktik manajemen laba. Semakin tinggi kepemilikan manjerial dan kepemilikan institusional, semakin rendah manajemen laba perusahaan tersebut. Variabel proporsi dewan komisaris independen dan leverage tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba yang dilakukan perusahaan perbankan.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan modal konseptual tentang bagaimana teoriyang digunakan berhubungan dengan berbagai faktor yang telah penelitiidentifikasikan sebagai masalah penting. Berdasarkan kerangka konseptual, ditentukan bahwa variabelnya adalahkepemilikan institusional, komite audit sebagai variabel independen, dan laverage dan ukuran size perusahaan sebagai variabel kontrol dan manajemen laba sebagai variabel dependen. Investor institusional merupakan pihak yang dapat memonitor perusahaan dengan kepemilikannya yang besar, sehingga motivasi manajer untuk mengatur laba menjadi berkurang. Peranan komite audit juga akan memberikan pengaruh terhadap manajemen laba karena komite audit berfungsi untuk membantu dewan komisaris dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga manajemen laba tidak akan terjadi. Komite juga dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan karena komite audit yang berjalan dengan baik dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan membuat citra perusahaan baik di mata para investor sehingga meningkatkan 33 kepercayaan investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Ukuran size perusahaan adalah merupakan rasio log natural aktiva perushaaan dan leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai hutang perusahaan. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman dalam hipotesis debt convenant bahwa motivasi debt convenant disebabkan oleh munculnya perjanjian kontrak antara manajer dengan perusahaan yang berbasis kompensasi manajerial. Dengan demikian, perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi berarti memiliki proporsi hutang lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya, akan cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba Barus dan Sembiring, 2012. Adapun kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.4 Pengembangan Hipotesis

Kepemilikan Institusional Komite audit Kualitas audit Manajemen laba Variabel Kontrol: Ukuran perusahan Leverage 34 Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih harus diuji. Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proporsi yang dapat diuji secara empiris. Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap manajemen laba, 2. Komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba, 3. Ukuran size perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba, 4. Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba, 5. Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap manajemen laba dengan kualitas audit sebagai moderating 6. Komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba dengan kualitas audit sebagai moderating 7. Kepemilikan institusional, komite audit dan leverage, ukuran size perusahaan berpengaruh secara simultan tehadap manajemen laba. BAB III 35 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

14 239 98

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 67 129

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) - Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 1 9

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 11