Biaya variabel perusahaan terdiri dari komponen biaya penggunaan bahan baku S4S Smooth 4 Surface, papan serat Medium Density Fiberboard, MDF,
cat perekat, dan upah tenaga kerja. Besarnya total biaya variabel selama satu tahun untuk 2.227 unit pintu yang dihasilkan adalah sebesar Rp 1,43 miliar
dengan komponen biaya terbesar terdapat pada biaya penggunaan bahan baku S4S, yaitu Rp 1,1 miliar atau 58,5 dari total biaya produksi dan biaya terendah
yang terjadi pada biaya pembelian bahan pembantu, yaitu sebesar Rp 3,43 juta atau 0,2 dari biaya produksi.
5.3.2. Biaya produksi per unit
Biaya produksi per unit pintu dihitung untuk ke tujuh jenis model daun
pintu yang diamati dan besarnya bervariasi. Biaya produksi per unit tertinggi ada
pada jenis pintu Luxury Gouvernour yaitu Rp 2,39 juta dengan komponen biaya terbesar adalah biaya pembelian bahan baku S4S merbau sebesar Rp 1,04 juta atau
43,28 dari total biaya produksi per unit. Biaya produksi per unit terendah terjadi pada jenis pintu Madison, yaitu Rp 754,30 ribu dengan komponen biaya tertinggi
adalah biaya penggunaan bahan baku S4S pinus sebesar Rp 440,27 ribu atau 58,37 dari total biaya produksi per unitnya Tabel 3. Perbedaan komposisi
biaya produksi setiap jenis produk ini disebabkan oleh : perbedaan bentuk dan ukuran pintu sehingga kebutuhan terhadap bahan baku sortimen S4S berbeda;
waktu penggunaan alat yang berbeda sehingga beban biaya depresiasi dan bunga modal menjadi bervariasi; serta jumlah dan penggunaan bahan baku yang berbeda
untuk setiap jenis produk Tabel 4.
5.4. Optimasi Produk 5.4.1. Fungsi tujuan
Tujuan optimasi produk daun pintu adalah memaksimumkan keuntungan dalam satu tahun. Keuntungan yang dimaksudkan disini berasal dari keuntungan
tujuh jenis daun pintu yang diteliti. Besarnya keuntungan tiap jenis daun pintu diperoleh dari harga jual f.o.b. free on board dikurangi dengan biaya
produksinya. Harga jual f.o.b. adalah harga jual sebelum memasukkan biaya bea- cukai, asuransi dan transportasi pelayaran. Besarnya keuntungan setiap unit
21 produk berkisar dari Rp 63 ribu sampai Rp 1,64 juta. Nilai ini merupakan
koefisien fungsi tujuan yang besarnya secara rinci disajikan pada Tabel 4.
5.4.2. Fungsi kendala
Kendala yang diperhitungkan dalam penelitian ini, antara lain : ketersediaan material yang mencakup ketersediaan kayu olahan berupa S4S merbau dan pinus,
MDF, perekat dan berbagai jenis cat yang digunakan dalam proses produksi, serta waktu penggunaan mesin-mesin untuk kegiatan penyerutan, pengempaan,
penyambungan, pemotongan, pembelahan, pelubangan, moulding, pengeboran, perakitan, pengampelasan, pengecatan dan pengemasan.
Jumlah material dan waktu penggunaan mesin yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit daun pintu merupakan koefisien input-ouput dalam
fungsi kendala, sedangkan jumlah material dan waktu penggunaan mesin yang tersedia dalam satu tahun merupakan nilai sebelah kanan dalam fungsi kendala.
Koefisien input-output dan nilai sebelah kanan dari fungsi kendala dalam formulasi program bilangan bulat pada PT Profilindah Kharisma disajikan pada
Tabel 4. Sebagai contoh, koefisien input-output untuk kendala bahan baku merbau S4S dalam menghasilkan setiap unit produk Luxury Pijlkruid, Luxury Halvemaan,
Luxury Mountain, Luxury Yellowstone dan Luxury Gouvernour adalah berturut- turut sebanyak 0,05 m
3
, 0,06 m
3
, 0,04 m
3
, 0,06 m
3
dan 0,07 m
3
dengan ketersediaan bahan baku sebanyak 5 m
3
per tahun untuk menghasilkan ke lima tipe pintu tersebut, sementara tipe Madison dan Oakland tidak menggunakan
bahan baku S4S merbau Tabel 4.
5.4.3. Solusi optimum
Solusi optimum diperoleh dengan menggunakan software solver pada Microsoft Excel 2007 secara rinci disajikan pada Tabel 5. Solusi optimum
menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan empat tipe pintu, yaitu Madison, Luxury Pijlkruid dan Luxury Mountain dan Luxury Yellostone dengan jumlah
produksi masing-masing adalah 2088 unit, 45 unit 5 unit dan 18 unit.