Ketersediaan bahan baku Fungsi kendala

13 hari kerja dalam seminggu. Dalam upaya mencapai 40 jam kerja selama satu minggu, perusahaan membuat kebijakan bahwa pada hari sabtu perusahaan melakukan aktivitas produksi dengan jam kerja selama 5 jamharishift. Sehingga dalam satu bulan perusahaan beroperasi selama 320 jam. Adapun sistem pengupahan di PT Profilindah Kharisma dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu gaji tetap per bulan karyawan kantor dan pabrik dan upah borongan harian.

4.3. Jenis dan Sumber Bahan Baku

PT Profilindah Kharisma dalam melakukan proses produksi pembuatan pintu kayu menggunakan bahan baku utama berupa kayu jenis Merbau dan Pinus. Kayu gergajian merbau yang digunakan untuk pembuatan pintu kayu tersebut diperoleh dari hutan alam yang berasal dari Kalimantan dan Papua. Adapun untuk bahan baku kayu gergajian pinus, PT PiK langsung mengimpor New Zealand karena memiliki kualitas yang baik dan secara kuantitas tersedia banyak. Selain dari bahan baku yang disebutkan diatas, bahan baku penolong dan tambahan seperti papan komposit berupa MDF Medium Density Fiberboard, perekat, cat, amplas, silikon, kaca, cage, paku juga digunakan. Perusahaan menggunakan MDF sebagai face untuk jenis pintu enggineering door yang berasal dari laminasi kayu pinus. Perusahaan mengimpor MDF dari Australia dan USA. Perekat yang digunakan berasal dari Malaysia dengan merek dagang TechBond. Perusahaan juga menggunakan kaca dan membeli kaca dari perusahaan Eztu Glass yang berada di Jakarta. Bahan baku yang diperoleh dari hutan alam seperti merbau harus memiliki sertifikasi TFT Tropical Forest Trust. Sehingga perusahaan diwajibkan untuk mengambil bahan baku yang berasal dari HPH yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh TFT. Dikarenakan HPH yang menyediakan bahan baku yang sesuai dengan standar TFT tidak banyak, sehingga pasokan bahan baku menjadi terhambat. Dalam memenuhi kebutuhannya akan pasokan bahan baku kayu merbau, PT Profilindah Kharisma membeli kayu merbau kepada PT MSPI Mulyalindo Setya Pratama Indonesia dan PT Manowari Mulia Lestari. Kedua HPH ini berlokasi di Papua. Untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing dalam perdagangan global, manajemen PT Profilindah Kharisma menetapkan penerapan sistem Manajemen Lacak balak Chain of Costudy yang dinyatakan dalam kebijakan sebagai berikut: 1. Mengelola dan menghasilkan produk berkualitas sesuai dengan persyaratan pelanggan 2. Berwawasan lingkungan dan peduli pada kelestarian sumber daya hutan dengan secara konsisten menerapkan sistem lacak balak atau CoC 3. Untuk pembelian bahan baku kayu tidak besertifikat CoC, perusahaan mempunyai kebijakan bahwa kayu yang dibeli bukan berasal dari: kayu illegal logging; kayu dari pohon yang dimodifikasi secara genetik; kayu dari area yang sedang dalam konflik dengan masyarakat lokal atau pihak terkait lainnya; dan kayu dari hutan yang bernilai konservasi tinggi yang tidak berkelanjutan. 4. Seluruh jajaran karyawan di perusahaan memahami dengan jernih arah kebijakan perusahaan ini serta bertekad untuk selalu meningkatkan profesionalisme, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dalam penerapan sistem ini secara berkelanjutan.

4.4. Proses Produksi

Proses produksi yang berlangsung pada PT Profilindah Kharisma terdiri dari tiga tahap utama, yaitu pembahanan, konstruksi, serta pengamplasan dan pengerjaan akhir. Proses produksi yang dilakukan secara terperinci disajikan pada Gambar 1.

4.4.1. Pembahanan

Proses pembahanan solid dimulai dari proses planner dengan menggunakan mesin planner dan pekerja sebanyak empat orang. Pada proses ini menghasilkan permukaan yang halus dikedua permukaannya. Dari mesin planner, kemudian bahan baku dikirim ke mesin potong jump saw atau cross-cut saw. Pada mesin potong tersebut bahan dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan untuk stile komponen utama pintu pada sisi tegak dan rail komponen utama pintu pada sisi datar pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak satu atau dua orang. Kemudian setelah dipotong, bahan baku masuk ke mesin multi rip untuk dipotong pada sisi panjangnya. Pembahanan Penyerutan Pemotongan