tiga hari sekali. Pengujian dengan sistem perendaman panas-dingin dan pengovenan yang kemudian diujikan pada mesin UTM Universal Testing
Machine untuk dilihat nilai MOR Modulus of Rapture dari papan laminasi yang dibuat.
Jumlah pekerja yang dibutuhkan pada proses ini sebanyak empat orang. Setelah itu bahan baku dikirim ke mesin moulder untuk dihaluskan ke-empat sisi-
sisinya. Pada mesin ini dibutuhkan labor sebanyak dua orang. Setelah menjadi komponen S4S maka bahan baku disimpan pada gudang S4S. Setelah masuk
gudang S4S, bahan baku berupa stile dan rail di-grading untuk menentukan kualitas bahan baku tersebut.
4.4.2. Konstruksi dan pre-sanding
Bagian konstruksi merupakan proses pertama dalam pembuatan pintu. Proses ini diawali dengan pengiriman Surat Perintah Kerja SPK dari bagian
PPIC Production Planning and Inventory Control kepada seluruh bagian produksi. Gudang S4S setelah menerima SPK terebut kemudian mengirim bahan
baku stile dan rail kebagian konstruksi. Sesuai dengan SPK bagian konstruksi akan melakukan proses sesuai order. Alur proses konstruksi antara lain yaitu, stile
diproses di mesin single bor untuk diberi lubang tempat dowel lalu kemudian dilanjutkan di mesin single spindle untuk dibuat alur. Pada tiap-tiap mesin
tersebut dibutuhkan pekerja sebanyak satu orang. Untuk komponen rail pertama- tama diproses pada mesin double end tenoner lalu kemudian masuk ke mesin
multi bor. Pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak dua orang. Setelah itu komponen stile dan rail dilanjutkan ke proses assembling dengan di pasang dowel
terlebih dahulu. Sebelum dilakukan perakitan, komponen stile dan rail dilabur oleh perekat pada posisi yang terdapat dowel. Setelah itu perakitan dilakukan pada
mesin hydraulic press. Pada tahap konstruksi dibutuhkan pekerja sebanyak empat sampai enam orang.
Setelah pintu dirakit, proses selanjutnya adalah kalibrasi, montage, dan pre- sander. Pada proses kalibrasi bertujuan untuk menyamakan tebal dan panjang.
Untuk mengkalibrasi tebal digunakan mesin Wide Belt Sander WBS. Ketebalan disesuaikan dengan SPK. Selain itu WBS juga berfungsi untuk menghaluskan
permukaan. Pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak empat orang. Sedangkan
17 untuk kalibrasi panjang digunakan mesin double end tenoner. Pada mesin double
ended tenoner dibutuhkan pekerja sebanyak empat orang. Setelah selesai dikalibrasi maka proses selanjutnya adalah montage. Pada bagian ini semua
komponen dan aksesoris pintu dipasang, seperti list, key hole dan lubang surat. Setelah semua aksesoris terpasang selanjutnya adalah proses pre-sanding. Proses
ini merupakan kegiatan pendempulan dan mengecek produk sebelum masuk ke proses finishing.
4.4.3. Pengamplasan dan pengerjaan akhir
Proses awal finishing adalah sanding. Tujuan proses sanding adalah untuk meratakan permukaan substrat dan mendapatkan permukaan substrat yang licin.
Proses sanding dibagi menjadi dua yaitu sanding raw dan sanding intermediate. Sanding raw adalah proses sanding untuk pintu sebelum masuk ke bagian
painting. Kertas ampelas yang digunakan pada sanding raw berukuran 120 mesh. Sanding intermediate adalah proses sanding untuk pintu-pintu yang telah dicat
layer satu. Kertas ampelas yang digunakan pada sanding intermediate berukuran 220 mesh. Pada setiap mesin sanding dibutuhkan pekerja sebanyak satu orang.
Proses pengecatan pintu menggunakan alat pressure feed spray gun. Adapun proses pengecatan untuk komponen menggunakan mesin vacum coater.
Pada mesin pressure feed spray gun dibutuhkan pekerja sebanyak tiga orang setiap mesinnya. Pada mesin vacuum coater dibutuhkan pekerja sebanyak dua
orang. Pada proses packing tahapan yang dilakukan adalah pemasangan aksesoris
dan pengemasan. Pada tahap pemasangan aksesoris pintu, tiap unit pintu membutuhkan pekerja sebanyak satu orang. Kemudian pada proses pengemasan
dibutuhkan pekerja sebanyak empat orang yang berada pada mesin kempa.