Manfaat Penelitian Produk Sekunder Kayu Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Cara Pengumpulan Data Sejarah Perusahaan

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menentukan kombinasi produk optimum dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya yang tersedia guna meningkatkan keuntungan perusahaan 2. Mengetahui sumber daya berlebih guna mempelajari potensi penghematan yang dapat dilakukan yang pada gilirannya akan mengurangi biaya produksi dan atau meningkatkan keuntungan perusahaan.

1.3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk: 1. Memberikan informasi kepada perusahaan bagaimana memperoleh kombinasi produk yang optimum agar keuntungan yang maksimum dapat dicapai; 2. Memberikan tambahan wawasan bagi mahasiswa dalam melakukan analisis optimasi suatu perusahaan daun pintu; 3. Memberikan gambaran bagi masyarakat untuk melakukan usaha dibidang industri pengerjaan kayu, khususnya produksi daun pintu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produk Sekunder Kayu

Menurut Desclos 2000, produk sekunder kayu adalah produk yang dihasilkan dari transformasi bahan baku berupa kayu gergajian atau bahan baku dasar kayu yang kemudian diproses sesuai fungsi dan tujuannya. Proses produksi produk sekunder kayu terbilang sangat luas, dimulai dari pemotongan kayu bulat sampai dengan proses pembuatan produk jadi yang berasal dari bahan baku primer kemudian diproses untuk dijadikan furniture dan produk kayu lainnya. Yang tergolong jenis produk kayu salah satunya adalah daun pintu. Berdasarkan Harmonize System HS, produk pintu kayu merupakan bagian dari builders’ joinery and carpentry dengan HS 4418. Adapun Harmonize system untuk produk pintu kayu adalah HS: 441820.

2.2. Teknik Optimasi

Menurut Nasendi dan Anwar 1985, optimasi merupakan serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam situasi tertentu dan juga merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu masalah yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum fungsi tujuan. Setiap perusahaan berusaha mencapai keadaan optimum dengan memaksimumkan keuntungan yang dihasilkan atau dengan meminimumkan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya yang dimiliki.

2.2.1. Integer programming

Menurut Nasendi dan Anwar 1985 integer programming adalah bentuk khusus atau variasi dari program linear atau program non-linear, dimana satu atau lebih dari peubah-peubahnya dalam vektor penyelesaiannya memiliki nilai-nilai bukan pecahan atau angka bulat yang disebut integer. Model integer programming dibedakan menjadi dua model, yaitu: program integer asli PIA, PIA merupakan suatu program linear yang semua peubahnya adalah integer atau bilangan bulat; dan program integer tercampur PIT, dimana PIT adalah suatu model program linear yang sebagian peubahnya integer dan sebagian lagi adalah peubah kontinyu atau peubah divisibel noninteger.

2.2.2. Model dasar

Menurut Nasendi dan Anwar 1985 ada dua macam fungsi integer programming, yaitu fungsi tujuan objective function dan fungsi kendala batasan constraint. Fungsi tujuan adalah fungsi matematis yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan terhadap fungsi kendala, sedangkan fungsi kendala adalah fungsi matematis yang membatasi usaha untuk menemukan variabel keputusan yang akan memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan. Adapun integer programming dapat dirumuskan dengan model matematika sebagai berikut : Fungsi tujuan: Fungsi kendala : X j integer 4 dimana : = Parameter yang menyatakan peubah pengambil keputusan dalam fungsi tujuan, misalnya keuntungan produk pintu ke- j per unit ; = Kegiatan yang ingin dicari, misalnya jumlah produk pintu ke- j per periode; = Parameter yang menyatakan banyaknya sumberdaya ke- I yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit output kegitan ke- j , misalnya teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan 1 unit pintu ke- j; = Parameter yang menyatakan banyaknya sumberdaya ke- I yang tersediadalam kegiatan ke- j , misalnya jumlah kayu gergajian per periode; = Banyaknya kegiatan yang menggunakan sumberdaya yang tersedia, misalnya banyaknya jenis pintu yang dihasilkan; = Jumlah macam dari sumberdaya yang tersedia, misalnya jumlah kayu gergajian yang tersedia untuk diproses menjadi daun pintu; dan 5 = Nilai fungsi tujuan, yaitu mengoptimumkan pendapatan perusahaan dalam periode tertentu. i = 1,2, ... ,m j = 1,2, ..., n

2.2.3. Asumsi dasar

Menurut Nasendi dan Anwar 1985 menyebutkan bahwa dalam integer programming digunakan empat macam asumsi, yaitu proporsionalitas, aditivitas, linearitas, dan deterministik. Asumsi proporsionalitas menyatakan bahwa jika peubah pengambil keputusan berubah maka dampak perubahannya akan berpengaruh dalam proporsi yang sama terhadap fungsi tujuan C j X j serta fungsi kendalanya . Selanjutnya asumsi aditivitas menyatakan bahwa nilai parameter suatu kriteria optimasi koefisien peubah pengambil keputusan dalam fungsi tujuan merupakan jumlah dari nilai individu-individu C j dalam model program linear tersebut. Dampak total terhadap kendala ke- i merupakan jumlah dampak individu terhadap peubah pengambil keputusan X j . Asumsi linearitas menyatakan perbangdingan antara input yang satu dengan input yang lainnya, atau untuk suatu input dengan output besarnya tetap dan terlepas tidak tergantung dari tingkat produksi. Terakhir, asumsi deterministic merupakan semua parameter dalam model program bilangan bulat tetap dan diketahui atau ditentukan secara pasti.

2.2.4. Aplikasi teknik optimasi

Beberapa penelitian telah menggunakan teknik optimasi dalam industri perkayuan. Proses optimasi pada perusahaan kayu lapis telah dilakukan oleh Simangunsong 1991, Irvan 1992, Wardana 2003, dan Solihah 2008. Penelitian-penelitian tersebut mengefisienkan produksi kayu lapis dengan menurunkan biaya produksi kayu lapis, meningkatkan keuntungan, dan meningkatkan produksi kayu lapis. Adapun hasil penelitian tersebut disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Optimasi produk kayu lapis berdasarkan beberapa hasil penelitian Penelitian Perubahan Produksi Biaya Produksi Keuntungan Simangunsong 1991 +68,50 -14,50 +12,05 Irvan 1992 - - +4,49 Wardana 2003 +58 -23 +121 Solihah 2008 -1,50 -24 +18,20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan Januari 2012 di PT Profilindah Kharisma, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.

3.2. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif. Data primer diperoleh melalui pengukuran dan wawancara secara langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara mengutip data yang dimiliki oleh perusahaan. Jenis cara pengumpulan data secara rinci disajikan pada Tabel 2.

3.3. Model Program Bilangan Bulat

Teknik optimasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model program bilangan bulat. Program bilangan bulat ini terdiri dari fungsi tujuan dan fungsi kendala.

3.3.1. Fungsi tujuan

Tujuan dalam model integer programming adalah keuntungan maksimum dari hasil penjualan produk pintu untuk periode satu tahun dalam satuan Rupiah Rp. Besarnya keuntungan per unit dari tiap jenis produk pintu yang dihasilkan merupakan selisih dari harga jual per unit produk dengan biaya produksi per unit produk untuk masing-masing jenis produk pintu dan dirumuskan seperti pada persamaan 5: Tabel 2 Jenis data yang dibutuhkan untuk analisis optimasi Jenis Data Uraian Cara Pengumpulan Data Sumber Data Primer Jenis, jumlah, dan harga bahan baku Pengamatan, wawancara Pabrik Jenis, jumlah, dan harga bahan penolong Pengamatan, wawancara Pabrik Upah dan gaji karyawan Wawancara Pabrik, karyawan. Produktivitas mesin utama planer, jumping sawcross cut, multi rip, moulder, double ended planer, wide belt sander, paint paint spray gun, Pengukuran, pengamatan Pabrik, karyawan Keadaan umum industri dan struktur organisasi Pengamatan, wawancara Pabrik, karyawan Jumlah produksi dan harga jual produk pintu Pengukuran dan pengamatan, wawancara Pabrik, karyawan Sekunder Data ekspor-impor produk pintu Pengutipan Perusahaan Nilai kurs valuta asing Pengutipan Indikator ekonomi Standar operasi mesin yang digunakan Pengutipan SOP perusahaan Jenis, jumlah, dan harga bahan baku Pengutipan Perusahaan Jenis, jumlah, dan harga bahan penolong Pengutipan Perusahaan Upah dan gaji karyawan Pengutipan Perusahaan 9 5 dimana: Keuntungan produk pintu ke- j Rpunit; Harga jual produk pintu ke- j Rpunit; Biaya produksi produk pintu ke- j Rpunit; dan 1,2,…, n ; jenis produk pintu Biaya produksi ini mencakup gaji karyawan, depresiasi mesin, biaya perawatan alat, upah, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya energi yang harus dibayarkan dalam kurun waktu satu tahun, dan biaya angkutan. Besarnya keuntungan per m 3 produk pintu adalah suatu besaran atau konstanta yang merupakan koefisien peubah pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan. Fungsi tujuan kemudian dirumuskan sebagai berikut: 6 dimana: Keuntungan Rptahun; Keuntungan produk pintu ke- j Rpunit; Jumlah produk pintu jenis j yang diproduksi unittahun; dan 1, 2,…, n ; jenis produk pintu.

3.3.2. Fungsi kendala

Kendala yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah; ketersediaan bahan baku; ketersediaan tenaga kerja; ketersediaan waktu penggunaan dari mesin-mesin utama seperti single bor, double ended planer, multi bor, hydraulic press, wide belt sander, spray gun, dan jumlah produksi minimum.

3.3.2.1. Ketersediaan bahan baku

Konstanta ruas kanan b 1 dari fungsi kendala pada persamaan 7 adalah rata-rata bahan baku berupa kayu gergajian yang tersedia untuk diproses menjadi produk pintu dalam satu tahun m 3 tahun. Koefisien teknologi merupakan kebutuhan kayu gergajian per unit produk pintu ke-j dengan ukuran dan jenis tertentu X j dengan ketentuan sebagai berikut: 7 dimana: = Kebutuhan kayu gergajian untuk produk pintu ke- j m 3 unit; = Jumlah produk pintu jenis ke- j yang diproduksi unittahun; = Ketersediaan kayu gergajian selama setahun m 3 tahun; dan = 1, 2,…, n; jenis produk pintu. Untuk menyelesaikan formula diatas, dilakukan pengukuran penggunaan bahan baku berupa jumlah bahan baku yang digunakan serta pengukuran bahan baku yang tersedia dalam gudang.

3.3.2.2. Ketersediaan waktu penggunaan mesin-mesin

Konstanta ruas kanan b i dengan fungsi kendala pada persamaan 8 adalah jumlah waktu yang tersedia pada mesin dalam satu tahun untuk menghasilkan lubang sambungan komponen pintu. Koefisien teknologi merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk pintu ke- j dan jenis tertentu X j dengan ketentuan sebagai berikut: 8 dimana: = Jumlah waktu mesin ke-i yang dibutuhkan untuk pintu ke- j menitunit; X j = Jumlah pintu ke- j yang diproduksi unittahun; = Ketersediaan waktu penggunaan mesin-mesin produksi menittahun dan = 1, 2, …, n; jenis produk pintu; i = 3, 4, 5, 6, 7, 8 mesin single bor, mesin double ended planer, mesin multibor, mesin hydraulic press, mesin wide belt sander, mesin painting. Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, setiap mesin produksi diukur waktu penggunaan mesin untuk menghasilkan setiap unit produk ke-j dengan 11 terlebih dahulu diketahui ketersediaan waktu kerja mesin tersebut dalam waktu satu hari.

3.3.3. Analisis kepekaan

Analisis kepekaan merupakan salah satu cara untuk mengetahui perubahan- perubahan yang terjadi terhadap solusi optimum. Analisis kepekaan dilihat pada sistem industri daun pintu yang berkaitan dengan perubahan nilai dari sumberdaya yang tersedia dan koefisien fungsi tujuan. BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan PT. Profilindah Kharisma didirikan pada tahun 1996 berdasarkan akte pendirian melalui notaris Sugiri Kadarisman, SH yang berkedudukan di Jakarta dengan status Penanaman Modal Asing PMA dengan nomor izin industri, IUI No: 506tindustri1999, beralamat di Ngoro Industri Persada Jl. Ngoro Industri Barat II,Blok U9 10, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Telp: +62 321 618 260, faks: +62 321 618 945. Perusahaan sempat menghentikan kegiatan karena adanya peralihan kepemilikan pada awal tahun 2006. Setelah mengalami beberapa perubahan akte pendirian dan terakhir pada tanggal 4 September 2006, melalui notaris SP Henny Singgih, SH yang berkedudukan di Jakarta, perusahaan kembali aktif beroperasi dengan status PMA. PT Profilindah Kharisma menghasilkan produk pintu yang diekspor ke Belanda dan Australia. Dalam menjamin mutu produk yang dihasilkan PT Profilindah Kharisma juga dengan konsisten menerapkan sistem lacak balak Chain of Custody sebagai jaminan bagi buyer bahwa perusahaan menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan yang dikelola secara lestari sustainable forest management.

4.2. Tenaga Kerja, Sistem Kerja dan Sistem Pengupahan