BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan PT. Profilindah Kharisma didirikan pada tahun 1996 berdasarkan akte pendirian melalui notaris Sugiri Kadarisman, SH yang
berkedudukan di Jakarta dengan status Penanaman Modal Asing PMA dengan nomor izin industri, IUI No: 506tindustri1999, beralamat di Ngoro Industri
Persada Jl. Ngoro Industri Barat II,Blok U9 10, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Telp: +62 321 618 260, faks: +62 321 618 945.
Perusahaan sempat menghentikan kegiatan karena adanya peralihan kepemilikan pada awal tahun 2006. Setelah mengalami beberapa perubahan akte
pendirian dan terakhir pada tanggal 4 September 2006, melalui notaris SP Henny Singgih, SH yang berkedudukan di Jakarta, perusahaan kembali aktif beroperasi
dengan status PMA. PT Profilindah Kharisma menghasilkan produk pintu yang diekspor ke
Belanda dan Australia. Dalam menjamin mutu produk yang dihasilkan PT Profilindah Kharisma juga dengan konsisten menerapkan sistem lacak balak
Chain of Custody sebagai jaminan bagi buyer bahwa perusahaan menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan yang dikelola secara lestari sustainable forest
management.
4.2. Tenaga Kerja, Sistem Kerja dan Sistem Pengupahan
Struktur organisasi memberikan gambaran tentang jalinan unit kerja suatu perusahaan sehingga terjalin suatu hubungan yang saling berkesinambungan dan
saling berhubung. PT Profilindah Kharisma memengerjakan pegawai sebanyak 201 orang, yang terdiri dari 141 orang karyawan tetap dimana 30 orang
diantaranya adalah pegawai kantor dan 111 orang pegawai produksi. Perusahaan juga mempekerjakan karyawan kontrak yang berasal dari CV. Citra Anugrah
Mandiri atau outsourcing sebanyak 60 orang. Komposisi pegawai dapat dilihat pada Lampiran
– Lampiran. Sistem kerja yang berlaku di PT Profilindah Kharisma terdiri atas dua shift
1 dan 2, dimana setiap shift dalam sehari bekerja selama 7 jamhari dengan lima
13 hari kerja dalam seminggu. Dalam upaya mencapai 40 jam kerja selama satu
minggu, perusahaan membuat kebijakan bahwa pada hari sabtu perusahaan melakukan aktivitas produksi dengan jam kerja selama 5 jamharishift. Sehingga
dalam satu bulan perusahaan beroperasi selama 320 jam. Adapun sistem pengupahan di PT Profilindah Kharisma dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu gaji
tetap per bulan karyawan kantor dan pabrik dan upah borongan harian.
4.3. Jenis dan Sumber Bahan Baku
PT Profilindah Kharisma dalam melakukan proses produksi pembuatan pintu kayu menggunakan bahan baku utama berupa kayu jenis Merbau dan Pinus.
Kayu gergajian merbau yang digunakan untuk pembuatan pintu kayu tersebut diperoleh dari hutan alam yang berasal dari Kalimantan dan Papua. Adapun untuk
bahan baku kayu gergajian pinus, PT PiK langsung mengimpor New Zealand karena memiliki kualitas yang baik dan secara kuantitas tersedia banyak. Selain
dari bahan baku yang disebutkan diatas, bahan baku penolong dan tambahan seperti papan komposit berupa MDF Medium Density Fiberboard, perekat, cat,
amplas, silikon, kaca, cage, paku juga digunakan. Perusahaan menggunakan MDF sebagai face untuk jenis pintu enggineering door yang berasal dari laminasi kayu
pinus. Perusahaan mengimpor MDF dari Australia dan USA. Perekat yang digunakan berasal dari Malaysia dengan merek dagang
TechBond. Perusahaan juga menggunakan kaca dan membeli kaca dari perusahaan Eztu Glass yang berada di Jakarta.
Bahan baku yang diperoleh dari hutan alam seperti merbau harus memiliki sertifikasi TFT Tropical Forest Trust. Sehingga perusahaan diwajibkan untuk
mengambil bahan baku yang berasal dari HPH yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh TFT. Dikarenakan HPH yang menyediakan bahan baku yang sesuai dengan
standar TFT tidak banyak, sehingga pasokan bahan baku menjadi terhambat. Dalam memenuhi kebutuhannya akan pasokan bahan baku kayu merbau, PT
Profilindah Kharisma membeli kayu merbau kepada PT MSPI Mulyalindo Setya Pratama Indonesia dan PT Manowari Mulia Lestari. Kedua HPH ini berlokasi di
Papua.
Untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing dalam perdagangan global, manajemen PT Profilindah Kharisma menetapkan penerapan sistem Manajemen
Lacak balak Chain of Costudy yang dinyatakan dalam kebijakan sebagai berikut: 1. Mengelola dan menghasilkan produk berkualitas sesuai dengan persyaratan
pelanggan 2. Berwawasan lingkungan dan peduli pada kelestarian sumber daya hutan
dengan secara konsisten menerapkan sistem lacak balak atau CoC 3. Untuk pembelian bahan baku kayu tidak besertifikat CoC, perusahaan
mempunyai kebijakan bahwa kayu yang dibeli bukan berasal dari: kayu illegal logging; kayu dari pohon yang dimodifikasi secara genetik; kayu dari
area yang sedang dalam konflik dengan masyarakat lokal atau pihak terkait lainnya; dan kayu dari hutan yang bernilai konservasi tinggi yang tidak
berkelanjutan.
4. Seluruh jajaran karyawan di perusahaan memahami dengan jernih arah kebijakan perusahaan ini serta bertekad untuk selalu meningkatkan
profesionalisme, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dalam penerapan sistem ini secara berkelanjutan.
4.4. Proses Produksi