5 = Nilai fungsi tujuan, yaitu mengoptimumkan pendapatan perusahaan dalam
periode tertentu. i
= 1,2, ... ,m j
= 1,2, ..., n
2.2.3. Asumsi dasar
Menurut Nasendi dan Anwar 1985 menyebutkan bahwa dalam integer programming digunakan empat macam asumsi, yaitu proporsionalitas, aditivitas,
linearitas, dan deterministik. Asumsi proporsionalitas menyatakan bahwa jika peubah pengambil keputusan berubah maka dampak perubahannya akan
berpengaruh dalam proporsi yang sama terhadap fungsi tujuan C
j
X
j
serta fungsi kendalanya
. Selanjutnya asumsi aditivitas menyatakan bahwa nilai parameter suatu kriteria optimasi koefisien peubah pengambil keputusan dalam
fungsi tujuan merupakan jumlah dari nilai individu-individu C
j
dalam model program linear tersebut. Dampak total terhadap kendala ke-
i
merupakan jumlah dampak individu terhadap peubah pengambil keputusan X
j
. Asumsi linearitas menyatakan perbangdingan antara input yang satu dengan input yang lainnya, atau
untuk suatu input dengan output besarnya tetap dan terlepas tidak tergantung dari tingkat produksi. Terakhir, asumsi deterministic merupakan semua parameter
dalam model program bilangan bulat tetap dan diketahui atau
ditentukan secara pasti.
2.2.4. Aplikasi teknik optimasi
Beberapa penelitian telah menggunakan teknik optimasi dalam industri perkayuan. Proses optimasi pada perusahaan kayu lapis telah dilakukan oleh
Simangunsong 1991, Irvan 1992, Wardana 2003, dan Solihah 2008. Penelitian-penelitian tersebut mengefisienkan produksi kayu lapis dengan
menurunkan biaya produksi kayu lapis, meningkatkan keuntungan, dan meningkatkan produksi kayu lapis. Adapun hasil penelitian tersebut disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1 Optimasi produk kayu lapis berdasarkan beberapa hasil penelitian
Penelitian Perubahan Produksi
Biaya Produksi Keuntungan
Simangunsong 1991 +68,50
-14,50 +12,05
Irvan 1992 -
- +4,49
Wardana 2003 +58
-23 +121
Solihah 2008 -1,50
-24 +18,20