Pembahanan Konstruksi dan pre-sanding

Untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing dalam perdagangan global, manajemen PT Profilindah Kharisma menetapkan penerapan sistem Manajemen Lacak balak Chain of Costudy yang dinyatakan dalam kebijakan sebagai berikut: 1. Mengelola dan menghasilkan produk berkualitas sesuai dengan persyaratan pelanggan 2. Berwawasan lingkungan dan peduli pada kelestarian sumber daya hutan dengan secara konsisten menerapkan sistem lacak balak atau CoC 3. Untuk pembelian bahan baku kayu tidak besertifikat CoC, perusahaan mempunyai kebijakan bahwa kayu yang dibeli bukan berasal dari: kayu illegal logging; kayu dari pohon yang dimodifikasi secara genetik; kayu dari area yang sedang dalam konflik dengan masyarakat lokal atau pihak terkait lainnya; dan kayu dari hutan yang bernilai konservasi tinggi yang tidak berkelanjutan. 4. Seluruh jajaran karyawan di perusahaan memahami dengan jernih arah kebijakan perusahaan ini serta bertekad untuk selalu meningkatkan profesionalisme, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dalam penerapan sistem ini secara berkelanjutan.

4.4. Proses Produksi

Proses produksi yang berlangsung pada PT Profilindah Kharisma terdiri dari tiga tahap utama, yaitu pembahanan, konstruksi, serta pengamplasan dan pengerjaan akhir. Proses produksi yang dilakukan secara terperinci disajikan pada Gambar 1.

4.4.1. Pembahanan

Proses pembahanan solid dimulai dari proses planner dengan menggunakan mesin planner dan pekerja sebanyak empat orang. Pada proses ini menghasilkan permukaan yang halus dikedua permukaannya. Dari mesin planner, kemudian bahan baku dikirim ke mesin potong jump saw atau cross-cut saw. Pada mesin potong tersebut bahan dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan untuk stile komponen utama pintu pada sisi tegak dan rail komponen utama pintu pada sisi datar pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak satu atau dua orang. Kemudian setelah dipotong, bahan baku masuk ke mesin multi rip untuk dipotong pada sisi panjangnya. Pembahanan Penyerutan Pemotongan 15 Gambar 1 Bagan alur proses produksi pintu di PT Profilindah Kharisma. Untuk menjaga kualitas produknya, PT Profilindah Kharisma secara berkala melakukan pengujian terhadap sample uji rekat yang diambil secara acak setiap tiga hari sekali. Pengujian dengan sistem perendaman panas-dingin dan pengovenan yang kemudian diujikan pada mesin UTM Universal Testing Machine untuk dilihat nilai MOR Modulus of Rapture dari papan laminasi yang dibuat. Jumlah pekerja yang dibutuhkan pada proses ini sebanyak empat orang. Setelah itu bahan baku dikirim ke mesin moulder untuk dihaluskan ke-empat sisi- sisinya. Pada mesin ini dibutuhkan labor sebanyak dua orang. Setelah menjadi komponen S4S maka bahan baku disimpan pada gudang S4S. Setelah masuk gudang S4S, bahan baku berupa stile dan rail di-grading untuk menentukan kualitas bahan baku tersebut.

4.4.2. Konstruksi dan pre-sanding

Bagian konstruksi merupakan proses pertama dalam pembuatan pintu. Proses ini diawali dengan pengiriman Surat Perintah Kerja SPK dari bagian PPIC Production Planning and Inventory Control kepada seluruh bagian produksi. Gudang S4S setelah menerima SPK terebut kemudian mengirim bahan baku stile dan rail kebagian konstruksi. Sesuai dengan SPK bagian konstruksi akan melakukan proses sesuai order. Alur proses konstruksi antara lain yaitu, stile diproses di mesin single bor untuk diberi lubang tempat dowel lalu kemudian dilanjutkan di mesin single spindle untuk dibuat alur. Pada tiap-tiap mesin tersebut dibutuhkan pekerja sebanyak satu orang. Untuk komponen rail pertama- tama diproses pada mesin double end tenoner lalu kemudian masuk ke mesin multi bor. Pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak dua orang. Setelah itu komponen stile dan rail dilanjutkan ke proses assembling dengan di pasang dowel terlebih dahulu. Sebelum dilakukan perakitan, komponen stile dan rail dilabur oleh perekat pada posisi yang terdapat dowel. Setelah itu perakitan dilakukan pada mesin hydraulic press. Pada tahap konstruksi dibutuhkan pekerja sebanyak empat sampai enam orang. Setelah pintu dirakit, proses selanjutnya adalah kalibrasi, montage, dan pre- sander. Pada proses kalibrasi bertujuan untuk menyamakan tebal dan panjang. Untuk mengkalibrasi tebal digunakan mesin Wide Belt Sander WBS. Ketebalan disesuaikan dengan SPK. Selain itu WBS juga berfungsi untuk menghaluskan permukaan. Pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak empat orang. Sedangkan 17 untuk kalibrasi panjang digunakan mesin double end tenoner. Pada mesin double ended tenoner dibutuhkan pekerja sebanyak empat orang. Setelah selesai dikalibrasi maka proses selanjutnya adalah montage. Pada bagian ini semua komponen dan aksesoris pintu dipasang, seperti list, key hole dan lubang surat. Setelah semua aksesoris terpasang selanjutnya adalah proses pre-sanding. Proses ini merupakan kegiatan pendempulan dan mengecek produk sebelum masuk ke proses finishing.

4.4.3. Pengamplasan dan pengerjaan akhir