Konsep Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi

29 6. Varian kesalahan pengganggu tetap atau homoskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.1.4. Konsep Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi

Setiap melakukan usaha pertanian, seorang pengusaha atau seorang petani akan selalu berpikir bagaimana mengalokasikan input seefisien mungkin untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal Daniel, 2002. Efisiensi adalah rasio yang mengukur produksi suatu sistem atau proses untuk setiap unit input Rahim dan Hastuti, 2008. Menurut Daniel 2002, peningkatan keuntungan dapat dicapai oleh petani dengan melakukan usahataninya secara efisien. Konsep efisiensi ini dikenal dengan konsep efisiensi teknis technical efficiency, efisiensi harga price efficiency dan efisiensi ekonomi economic efficiency. Efisiensi teknis akan tercapai bila petani mampu mengalokasikan faktor produksi sedemikian rupa sehingga hasil yang tinggi dapat dicapai. Bila petani mendapatkan keuntungan yang besar dari usaha taninya karena pengaruh harga, maka petani tersebut dapat dikatakan mengalokasikan faktor produksinya secara efisiensi harga. Selanjutnya, jika petani mampu meningkatkan hasilnya dengan menekan harga faktor produksi dan menjual hasil pada harga yang relatif tinggi, maka petani tersebut telah melakukan efisiensi teknis dan efisiensi harga secara bersamaan Daniel, 2002. Menurut Doll dan Orazem 1984, efisiensi ekonomi akan tercapai bila dipenuhi dua syarat, yaitu: 1 syarat keperluan yang menunjukan hubungan fisik antara input dengan output bahwa proses produksi harus berada pada daerah rasional II, dimana nilai elastisitas berada pada kisaran 0 sampai 1 0 ≤ ε p ≤ 1 dan 2 syarat kecukupan yang berhubungan dengan tujuan bahwa seorang produsen 30 diasumsikan untuk memaksimumkan keuntungannya. Menurut Rahim dan Hastuti 2008, keuntungan maksimum akan tercapai bila Nilai Produk Marjinal NPM untuk suatu input sama dengan harga input P x atau Biaya Korbanan Marjinal BKM atau dapat ditulis dengan rumus: π= P Y . f X - P X . X - TFC ………………………..………...………………..3.5 Keuntungan maksimum akan dicapai ketika turunan pertama fungsi keuntungan sama dengan nol, sehingga: d π dx = P Y . dY dx - P x =0 ………………………...…..………………………………3.6 d π dx = P Y . MPP - P x =0 ……………………...……………………………..……3.7 atau P Y . MPP= x ………….…………………………………..…………………...3.8 NPM x = P x ………………………………...…………………………………..3.9 NPM x P x = 1 …………….………………………………………………………..3.10 Penggunaan untuk faktor produksi lebih dari satu misalnya n faktor produksi, maka efisiensi ekonomi dapat dicapai jika: NPM x1 BKM x1 = NPM x2 BKM x2 = NPM x3 BKM x3 ………= NPM xn BKM xn =1 ……………….……………..3.11 Rahim dan Hastuti 2008, juga menyatakan untuk mengetahui tingkat efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi komoditas pertanian digunakan persamaan sebagai berikut: PR xi = YX i …..…………...………………………………….……………..…3.12 MPP xi = β i . PR xi ……........................................................................................3.13 NPM xi = MPP xi . P y …..…………………………….....……...…..…………....3.14 dimana kondisi optimal: 31 NPM xi = P xi ..................................................................................................... 3.15 Y X i . β i . P y = P xi .. ……..…………………………………………………....3.16 Persamaan bagi penggunaan faktor produksi pada kondisi optimal dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut: X i = β i .Y. P y P xi ……………………………………………………………..….3.17 dimana: β i = Elastisitas faktor produksi ke-i Y = Jumlah hasil produksi P y = Harga per unit produk yang dihasilkan X i = Jumlah faktor produksi ke-i P x = Harga faktor produksi ke-i i = 1,2,3,….n

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional