Manajemen Budidaya Ayam Ras Pedaging

53 disimpulkan bahwa peternak mandiri lebih mampu mengefisiensikan penggunaan pakan dari pada peternak kemitraan.

5.3. Manajemen Budidaya Ayam Ras Pedaging

Manajemen budidaya ayam ras pedaging di Kecamatan Gunung Sindur terdiri dari 1 masa kosong kandang atau persiapan kandang, 2 persiapan DOC ketika tiba di kandang, 3 pemeliharaan ayam sampai dengan masa panen, dan 4 masa panen.

1. Persiapan Kandang

Masa persiapan kandang atau masa kosong kandang dimulai dari pembersihan kandang. Kandang dibersihkan setelah ayam dipanen dari segala bentuk kotoran. Kandang dicuci bersih dengan menggunakan air mulai dari lantai, dinding hingga bagian atas kandang dengan menggunakan campuran air deterjen, namun ada juga sebagian peternak tanpa menggunakan deterjen untuk menghemat biaya. Setelah dibilas dengan air hingga bersih, selanjutnya disemprot dengan menggunakan disenfektan atau formalin untuk membunuh kuman dan segala jenis penyakit yang mungkin tertinggal dari ayam pada periode sebelumnya. Kemudian dilakukan pengapuran dibagian dalam, lantai, dinding dan langit-langit kandang. Pengapuran dilakukan dengan tujuan mencegah dan membunuh mikroorganisme termasuk jamur yang merugikan kesehatan ayam. Selanjutnya, peralatan kandang seperti tempat pakan dan minum dicuci menggunakan air deterjen kemudian dibilas dengan desinfektan seperti dosban atau anticept, selanjutnya dikeringkan dan disimpan ditempat yang bersih. Setelah melalui tahap pengapuran selama 2-3 hari, dilakukan penebaran sekam dan pemasangan tirai. Sebelum sekam disebar sebagai alas kandang, 54 sebagian peternak kemitraan menggunakan desinfektan untuk disemprotkan pada sekam secara merata. Selama satu minggu pertama, di atas sekam diletakan koran yang diganti setiap hari untuk menghindari penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit. Tirai dipasang pada bagian luar kandang, 3 hari sebelum DOC datang. Sekat dipasang bersama dengan tempat minum dan tempat makanbaki yang telah bersih. Pemanas sudah terpasang 3-4 jam sebelum DOC datang. Penggunaan pemanas pada awal pemeliharaan pada peternak mandiri adalalah 10 hari, sedangkan peternak kemitraan selama 12 hari. Setelah 10 atau 12 hari penggunaan pemanas dilakukan selama 24 jam, pemanas hanya diberikan ketika cuaca dingin ketika turun hujan atau hanya diberikan pada malam hari.

2. Persiapan sebelum DOC Datang

Ketika DOC telah tiba di lokasi, sebelum disebar ke dalam kandang, dilakukan perhitungan terhadap jumlah DOC yang datang dari poultry. Kemudian dilakukan penanganan terhadap DOC yang mati atau dalam keadaan lemah, kerdil, cacat dan tidak lincah agar diberikan perlakuan khusus. Strain DOC yang digunakan merupakan jenis Cobb dimana jenis ini memiliki karakteristik lebih banyak berproduksi daging dan memiliki sedikit bulu. Sebelum DOC datang, peralatan seperti tempat makan dan tempat minum dalam keadaan bersih dan siap pakai, sekat terpasang secara mengeliling. Setelah semua peralatan sudah siap, DOC disebar ke dalam penyekat induk buatan atau sekat yang dapat terbuat dari seng atau bambu yang ditutupi dengan karung atau terpal. Setelah DOC disebar, pakan dan minum diberikan untuk mengenalkan pakan dan melatih ayam untuk makan. Pakan dalam baki diberikan selama 2-5 hari pertama. 55

3. Pemeliharaan Ayam sampai Menjelang Panen

Pemeliharaan ayam dilakukan secara intensif oleh peternak mulai dari DOC sampai masa panen ayam. Minggu pertama, pemanas dan lampu selama 23- 24 jam dipasang, tirai dalam keadaan tertutup. Pelebaran sekat disesuaikan dengan penambahan berat badan atau kepadatan serta diiringi dengan penambahan tempat makan dan minum. Pakan yang diberikan pada ayam merupakan jenis starter dimana strukturnya lebih halus dan memiliki kandungan atau komposisi yang bagus untuk pertumbuhan DOC. Pada hari pertama DOC, diberikan air gula untuk mengurangi stres yang sering terjadi pada DOC setelah masa pengangkutan. Hari selanjutnya, diberikan air minum yang dicampur dengan vitamin. Hari keempat dilakukan vaksinasi NDLS-VAC melalui tetes mata untuk menghindari terjadinya penyakit teteloND. Umumnya vaksin NDLS diberikan sebanyak dua kali dalam satu periode produksi yaitu pada hari keempat dan minggu kedua, namun sebagian besar peternak hanya melakukan vaksinasi sekali selama periode produksi karena rata-rata umur panen ayam 25 hari. Minggu kedua, tirai dibuka sepertiga bawahnya dan pemanas hanya dinyalakan pada saat malam hari atau dalam kondisi dinginhujan. Pakan diberikan sedikit demi sedikit namun sesering mungkin. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemborosan pakan karena terbuang dan menjaga kesehatan ayam karena pakan yang diberikan selalu baru. Air minum diberikan secara tidak terbatas. Air minum yang diberikan dicampur dengan vitamin seperti electrovit atau vitachick selama tiga hari pada sore hari, pagi hari diberikan antibiotik seperti colamox atau therapy. Pada umur ayam antara 9-12 hari dilakukan vaksin IBD- VAC untuk mencegah penyakit gumboro. 56 Minggu ketiga dan keempat, tidak jauh berbeda dengan minggu kedua, tirai sudah dibuka semua dan penerangan hanya dilakukan pada malam dan pemanas dinyalakan hanya pada cuaca dingin. Ketika sekam dirasa sudah cukup lembab, basah serta menimbulkan bau yang tidak sedap maka dilakukan penambahan sekam dan penyemprotan disenfektan atau dilakukan penggantian sekam. Pemantauan ayam dilakukan secara intensif dari minggu pertama hingga pasca panen. Ketika ditemukan ayam yang sakit, ayam dipisahkan untuk diberikan pengobatan. Masa terakhir pemeliharaan, dilakukan penimbangan ayam, untuk melihat bobot ayam yang telah siap dipanen dan pemberian pakan, obat dan vitamin dihentikan.

4. Masa Panen

Panen ayam biasanya dilakukan pada malam dan siang hari pada usia sekitar 25-30 hari ukuran ayam kecil dengan bobot ayam 0.8-1.2 kg. Sebelum ayam dipanen, 3-4 hari pemberian obat-obatan dihentikan tetapi air minum tetap diberikan. Selama proses penangkapan, penimbangan dan pengangkutan hingga penampungan dapat diberikan obat untuk mengatasi stres berlebihan, namun ada juga sebagian peternak yang tidak memberikan obat selama 3-4 hari sebelum panen dengan alasan ayam yang akan dikonsumsi tidak mengandung obat-obatan.

5.4. Karakteristik Responden