12 yang luas, waktu fumigasi lebih singkat, dan daya penetrasi tinggi UNEP 1998,
kelarutan dalam air rendah sehingga relatif tidak meninggalkan residu, serta tidak bersifat korosif terhadap logam. Namun demikian metil bromida merupakan salah
satu bahan kimia yang dilaporkan dapat merusak lapisan ozon.
Formulasi pestisida metil bromida mengandung 98 bahan aktif metil bromida dan 2 kloropikrin yang berfungsi sebagai bahan pendeteksi adanya
kebocoran ketika melakukan fumigasi. Pestisida metil bromida berbentuk gas cair yang dikemas dalam tabung silinder yang terbuat dari baja dengan ukuran 20 kg
dan 50 kg. Pada kemasan dilengkapi dengan label yang berisi keterangan mengenai nama dagang, kandungan bahan aktif, pemegang
nomor pendaftaran
importir, nomor pendaftaran, dan kalimat peringatan ”hanya boleh digunakan oleh pengguna yang telah terlatih dan bersertifikat serta hanya
digunakan untuk keperluan karantina dan pra pengapalan”. Pestisida metil bromida yang terdaftar dan memperoleh izin Menteri Pertanian seperti tersebut
pada Tabel 1. Tabel 1 Pestisida metil bromida yang terdaftar di Indonesia
No Nama Dagang
Pemegang Nomor Pendaftaran Alamat
1 Biometh 98 LG
PT Biotek Sarana Industri Gd. I BPPT Lt. 15-26
Jl. MH Thamrin No. 8, Jakarta 2
Dupibrom 98 LG PT Dua Pilar
Ruko Niaga BSD City Sektor IV63 Kel.Lengkong Wetan, Jakarta
3 H-Brom 98 LG
PT Harmed Wiguna Selatan 912 Tambak,
Gunung Anyar, Surabaya 4
Mebrom 98 LG PT Grasse Arum Lestari
Taman Kebun Jeruk , Blok A312 Jakarta
5 Metabrom 98 LG
PT Asomindo Raya Jl. Tebet Raya No. 11 A
Jakarta 6
7 Metil-Gas 98 LG
Puskobrom 98 LG PT Yanno Agro Science
Indonesia PT Puskopal Jakarta
Jl. Pahlawan Seribu Serpong Tangerang
Jl. Tabah Raya Komplek TNI AL Sunter, Jakarta
8 Sinobrom 98 LG
PT Kirana Ekanusa Chemindo
Jl. Gunung Sahari Raya No. 5A Jakarta
9 Sobbrom 98 LG
PT Anugerahkimia Ariwidya Jl. P. Jayakarta 73A Blok B. 18 Jakarta
Sumber: Kementerian Pertanian 2011 Beberapa produk yang diketahui bermasalahrusak bila difumigasi dengan
metil bromida adalah yang mengandung lemak antara lain produk makanan
13 berlemak, produk dari kulit, woll, produk jadi dari bahan yang berminyak, produk
dari karet, vinil, lukisan minyak, produk asal tulang, bulu hewan, bulu burung,
arang batu bara bentuk padat, cat berbasis sulfur, bahan kimia fotografi, kertas,
kertas kaca tipis, kemasan polystyrene, bibit dan benih tanaman, bunga potong, artefak, batu yang mengandung kadar air tinggi, dan logam tertentu seng,
aluminium, perak, emas, kuningan. Pestisida alternatif yang dapat digunakan untuk fumigasi produk tersebut adalah pestisida sulfuril fluorida atau fosfin.
2.2. 2. Pestisida Sulfuril Fluorida
Pestisida sulfuril fluorida merupakan gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak menyebabkan iritasi mata, dan tidak mengandung bahan lain yang berfungsi
sebagai bahan pendeteksi EPA 1985. Di Amerika Serikat, pestisida sulfuril fluorida ditambahkan kloropikrin yang merupakan gas yang menyebabkan iritasi
mata dan iritasi saluran pernafasan. Pestisida sulfuril fluorida di dunia diproduksi oleh 3 perusahaan besar dunia yaitu Dow AgroSciences Vikane dan Profume,
EnSystex of North Carolina Zytho, dan Drexel Chemical Company Master Fume. Sulfuril fluorida disimpan dalam kemasan silinder baja dengan ukuran 10
kg, 40 kg, dan 80 kg. Pestisida sulfuril fluorida merupakan gas rumah kaca yang dapat bertahan di
atmosfer sekitar 36 tahun. Muhle 2011 menemukan bahwa konsentrasi gas sulfuril fluorida meningkat 4-6 per tahun antara tahun 1978 dan 2007. Muhle
menghitung bahwa satu kilogram sulfuril fluorida yang dipancarkan ke atmosfer memiliki potensi pemanasan global sekitar 4.800 kali lebih besar dari satu
kilogram karbon dioksida. Namun, jumlah sulfuril fluorida yang dilepaskan ke atmosfer sekitar 2000 MTtahun jauh lebih rendah dibandingkan dengan karbon
dioksida sekitar 30 miliar MTtahun.
Pestisida sulfuril fluorida diidentifikasi berdasarkan nomor CAS 2699-79-8
atau HS Code 2812.900.000. Toksisitas akut inhalasi sulfuril fluorida pada beberapa hasil penelitian pada tikus berkisar 4130-4675 mgm
3
. Pada pengujian 14 hari, dosis tertinggi sulfuril fluorida yang tidak menunjukkan efek kesehatan
yang merugikan pada tikus dan kelinci NOEL = 2,5 mgkghari dan dosis 417
14 mgm
3
. Tikus yang diuji dengan paparan sampai 333,60 mgm
3
tidak ditemukan
adanya efek karsinogenetik APVMA 2007.
Sulfuril fluorida umumnya sangat beracun untuk semua tahap postembromidayonic
serangga Kenaga 1957; Bond dan Monro 1961, diacu dalam HSDB 1991. Outram 1967, diacu dalam HDSB 1991 melaporkan telur
dari banyak spesies serangga sangat resisten terhadap sulfuril fluorida dan mempunyai efek racun akut bagi manusia. Hal ini kemungkinan disebabkan
sulfuril fluorida sangat cepat teraerasi dan apabila terhirup, efek toksisitas sulfuril fluorida sama dengan metil bromida.
EPA 2004 melaporkan bahwa fumigasi produk makanan dengan sulfuril fluorida memungkinkan produk makanan mengandung residu dalam kadar yang
tidak aman dan dapat mempengaruhi kualitas produk, karena ion fluorida dapat terikat pada protein dan lemak. Sementara itu APVMA 2007 melaporkan sulfuril
fluorida akan berubah menjadi sulfat dan fluorida jika kontak dengan protein, sehingga fumigasi bahan makanan yang mengandung protein tinggi harus
mempertimbangkan kemungkinan adanya residu.
2.2.3. Pestisida Fosfin
Pestisida fosfin diidentifikasi berdasarkan No. CAS 20859-73-8 atau HS Code 3808.501.900. Fosfin sangat beracun terhadap semua bentuk kehidupan
hewan, oleh karena itu paparan terhadap manusia bahkan untuk jumlah sedikit harus dihindari. Keracunan dapat terjadi akibat tertelan atau menghirup gas.
Fosfin pada konsentrasi 2,8 mgl, dapat mematikan manusia dalam waktu yang sangat singkat Flury dan Zernik 1931, diacu dalam HSDB 1999. Nilai ambang
batas yang ditetapkan untuk petugas fumigasi yang bekerja 40 jamminggu sebesar 0,3 ppm.
Fosfin merupakan fumigasi dengan peringkat tertinggi untuk fumigasi paling beracun dengan daya racun bersifat kronis racun bekerja lambat Winks 1974,
diacu dalam HSDB 1999. Fosfin mempunyai efek menghambat pernafasan serangga dengan daya racun yang sangat unik, yaitu sangat tergantung dengan
keberadaan oksigen. Ketika oksigen tidak ada, fosfin tidak dapat diserap dan tidak
toksik terhadap serangga Bond et al. 1967, diacu dalam HSDB 1999.