51 Pertanian, namun importir di negara tujuan meminta dilakukan fumigasi dengan
metil bromida. Adanya kemasan tabung kecil ukuran 20 kg disinyalir akan memudahkan penyalahgunaan di lapangan praktek extra joss, karena oknum
fumigator lebih mudah membawa tabung ukuran kecil bahkan hanya dengan menggunakan kendaraan roda dua. Kementerian PertanianKomisi Pestisida tidak
mempunyai kebijakan yang mengatur ukuran minimal kemasan tabung metil bromida yang diizinkan Purwanti, Y. 2011. Komunikasi pribadi. Kementerian
Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Jakarta.
4.6. Analisis Pemilihan Pestisida Fumigasi untuk Keperluan Karantina dan pra Pengapalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden perusahaan fumigasi, diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan fumigasi fumigator
dalam memilih pestisida fumigasi, yaitu waktu pemaparan, tingkat efektivitas, harga pestisida, komoditi yang akan difumigasi, keamanan pestisida fumigasi
terhadap kesehatan fumigator dan lingkungan kerja, serta faktor tingkat kepraktisan dalam menggunakan pestisida fumigasi. Pemilihan pestisida fumigasi
berdasarkan faktor-faktor tersebut, menurut responden lebih dipengaruhi oleh perhitungan bisnis dalam upaya menekan biaya fumigasi daripada keamanan
lingkungan ozon. Gambar 18 menggambarkan bahwa responden menilai lama waktu
pemaparan sebagai faktor yang paling berperan mempengaruhi perusahaan fumigasi dalam memilih pestisida fumigasi bobot 0,334, diikuti oleh faktor
komoditi yang akan difumigasi bobot 0,28, efektivitas pestisida fumigasi spektrum pengendalian organisme pengganggu, dan harga pestisida fumigasi
bobot 0,11. Faktor lama waktu pemaparan berpengaruh secara langsung terhadap biaya sewa lahandepo. Semakin lama waktu pemaparan, biaya sewa
lahandepo semakin tinggi, sehingga biaya fumigasi semakin mahal.
52
Gambar 18 Faktor yang mempengaruhi perusahaan fumigasi dalam memilih pestisida fumigasi.
Berdasarkan enam faktor yang mempengaruhi perusahaan fumigasi untuk memilih pestisida fumigasi, hasil AHP menunjukkan responden memilih pestisida
sulfuril fluorida sebagai pilihan pertama bobot 0,448, diikuti metil bromida bobot 0,443, dan terakhir pestisida fosfin bobot 0,108. Hasil AHP ini, berbeda
dengan kenyataan di lapangan, permintaan perusahaan fumigasi terhadap metil bromida masih sangat tinggi, dibandingkan permintaan terhadap sulfuril fluorida.
Permintaan terhadap sulfuril fluorida masih terbatas untuk fumigasi perawatan di pabrik tepung dan pakan ternak Sholeh. 2011. Komunikasi pribadi. PT Johny
Jaya Makmur. Jakarta. Hal tersebut kemungkinan terkait dengan belum adanya kebijakan Kepala Badan KarantinaMenteri Pertanian yang menetapkan sulfuril
fluorida dapat digunakan sebagai pestisida pengganti metil bromida untuk keperluan karantina dan pra pengapalan. Kebijakan yang ada saat ini hanya
berupa surat edaran Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati yang menyatakan sulfuril fluorida dapat digunakan sebagai pestisida pengganti
metil bromida untuk kayu log impor surat edaran Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nomor 5510KT.040L.B82011 tanggal 25
Agustus 2011.
Gambar 19 Peringkat pestisida fumigasi yang dipilih perusahaan fumigasi berdasarkan wawancarasurvey.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan pestisida fumigasi
Waktu
.344
Komoditi
.280
Efek
.139
Harga
.110
Keamanan
.080
Praktis
.048 Inconsistency Ratio =0.04
SF .448
MeBr .443
Fosfin .108
OVERALL INCONSISTENCY INDEX = 0.03