Metode Analisis METODE PENELITIAN

18 Tabel 2 Jenis, metode pengumpulan data dan analisis data berdasarkan tujuan penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Analisis Data Output Menganalisis semua kebijakan terkait metil bromida dan implementasinya Data primersekunder: Peraturan terkait kebijakan pengaturan metil bromida Penelusuran dokumen; wawancara mendalam Deskriptif: Analisis isi dan implementasi kebijakan Deskripsi implementasi kebijakan pengaturan metil bromida Menganalisis kebutuhan pestisida untuk keperluan karantina dan pra pengapalan Data primersekunder - Data konsumsi metil bromida UNEP - Data impor metil Bromida Bea dan CukaiBPS - Data impor Bea dan CukaiBPS - Daftar perusahaan fumigasi terdaftar Barantan Penelusuran dokumen Analisis Statistik: Analisis trend konsumsi metil bromida Deskripsi kebutuhan metil bromida serta estimasi kebutuhan metil bromida tahun 2012-2015 Menyusun prioritas strategi kebijakan pengaturan metil bromida penurunan kuota metil bromida Sikap stakeholders terhadap kebijakan pengaturan metil bromida penurunan kuota metil bromida Kuesioner terstruktur dan wawancara mendalam Analytical Hierarchy Process AHP Prioritas strategi kebijakan pengaturan metil bromida penurunan kuota metil bromida 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Metil bromida pertama kali terdaftar di Indonesia pada tahun 1973 dengan nama dagang Metabrom 980 atas nama PT Asomindo Raya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 280KptsUm61973. Perkembangan pendaftaran metil bromida berikutnya relatif lamban dibanding pestisida lainnya yaitu: a. Methyl Bromida atas nama PT Lindoteves Indonesia Keputusan Menteri Pertanian Nomor 437KptsUm1175. b. Brom-O-Gas atas nama NV Pancaratna Keputusan Menteri Pertanian Nomor 321KptsUM51978. c. Methybrom atas nama Perwakilan Sumitomo Corporation Keputusan Menteri Pertanian 85KptsUM21980. Pada tahun 1994, Menteri Pertanian menetapkan pembatasan penggunaan dan izin metil bromida. Berdasarkan pertimbangan Komisi Pestisida surat Ketua Komisi Pestisida Nomor 3Kompes94, Menteri Pertanian memutuskan untuk tidak menerima lagi permohonan pendaftaran, mengurangi penggunaan secara bertahap, dan menghentikan penggunaan metil bromida pada tahun 1997 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 322KptsTP.270494. Dampak dari kebijakan tersebut, selama 8 tahun tidak ada permohonan pendaftaran metil bromida. Sesuai kebijakan Menteri Pertanian yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida, suatu pestisida yang telah memenuhi semua persyaratan teknis danatau administrasi akan mendapat ijin tetap berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali. Kebijakan ini berlaku pada permohonan pendaftaran metil bromida tahun 1973-2002, semua permohonan pendafttaran metil bromida yang telah memenuhi semua persyaratan teknis danatau administrasi, mendapat ijin tetap. Menteri Pertanian melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 507KptsSR.14092006 menetapkan bahwa seluruh permohonan pendaftaran metil bromida, baik pendaftaran baru maupun pendaftaran ulang, mendapat ijin sementara berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang kembali. Keputusan Menteri Pertanian ini merupakan cikal bakal 20 pemberian izin sementara bagi semua permohonan metil bromida. Pemberian izin sementara untuk metil bromida Pasal 49 bertentangan dengan Pasal 13 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 24PermentanSR.14042011 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida. Kebijakan ”setengah hati” seperti ini, dimana terdapat perbedaan kebijakan antara satu pestisida dengan pestisida lain, merugikan importir, karena izin sementara hanya berlaku selama 1 tahun dan importir mempunyai kewajiban untuk melakukan pendaftaran ulang paling lambat 90 hari kerja sebelum masa izin berakhir. Hasil wawancara dengan responden importir, 100 responden menyatakan keberatan dengan sistem perizinan yang membedakan status izin metil bromida dengan pestisida berbahan aktif lain, terlebih waktu yang diperlukan importir untuk proses perizinanrekomendasi impor metil bromida sekitar 4 - 6 bulan, sehingga waktu efektif untuk impor metil bromida hanya 6 - 8 bulan. Metil bromida yang terdaftar tahun 1975-2004 adalah untuk mengendalikan hama gudangpenyimpanan hasil pertanian, tetapi sejak tahun 2005, pemegang nomor pendaftaran metil bromida, mendaftarkan produknya untuk mengendalikan serangga Tribolium castaneum pada karantina dan pra pengapalan. Pestisida Mebrom 98 LG RI.150511-2002S yang terdaftar tahun 1978 untuk penggunaan pada penyimpanan hasil pertanian, organisme sasaran dan bidang penggunaannya berubah menjadi serangga Tribolium castaneum pada karantina dan pra pengapalan, walaupun belum melampirkan hasil pengujian Keputusan Menteri Pertanian Nomor 518KptsSR.14092007. 4.1. Stakeholders terkait Kebijakan Pengaturan Metil bromida Menurut Danim 2005 stakeholders adalah pribadi atau kelompok yang turut memberikan masukan dalam proses pembuatan kebijakan atau yang menjadi sasaran keputusan suatu kebijakan. Danim 2005 juga membagi stakeholders menjadi stakeholders aktif stakeholders terlibat dalam proses pembuatan kebijakan dan pasif stakeholders menjadi sasaran kebijakan. Dalam penelitian ini yang merupakan stakeholders aktif stakeholders aktif yaitu: Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian Komisi Pestisida, Badan Karantina Pertanian dan Sub Direktorat Pengawasan Pupuk dan