33 Kebijakan pemerintah ini, merupakan kebijakan yang sangat berani karena negara
anggota ASEAN lainnya seperti Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand bahkan Amerika Serikat masih mengizinkan penggunaan metil bromida untuk
keperluan non karantina dan pra pengapalan Tabel 3. Tabel 3 Konsumsi metil bromida untuk keperluan non karantina dan pra
pengapalan negara ASEAN dan Amerika Serikat
No Negara 2005
MT 2006
MT 2007
MT 2008
MT 2009
MT 2010
MT 1
Singapura 4
2 2
2,67 1,5
1,3 2
Filipina 13,67
7,17 4
3 3
Malaysia 18
18,83 17,5
13,67 5,67
8,83 4
Indonesia 53
38 16
5 Thailand
243,33 235,17
203,33 177,83
73,83 100,50
6 Vietnam
156 160
154 139
123 128
7 Brunei Darusalam
8 Laos
9 Myanmar
10 Kamboja
11 Amerika Serikat
7255,00 6475,00 4302,33 3027,83
2272,17 2722,33
Sumber: United Nations Environment Programme 2011 MT: metrik ton
Kebijakan pemerintah mengenai penggunaan metil bromida diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37 Tahun 2009, antara lain
menetapkan: 1. Metil bromida digunakan oleh petugas karantina tumbuhan atau oleh
fumigator yang memiliki sertifikat penggunaan pestisida terbatas, hanya untuk keperluan karantina dan pra pengapalan Pasal 4.
2. Metil bromida digunakan untuk keperluan karantina dan pra pengapalan, apabila merupakan persyaratan negara tujuan atau tidak dapat diberi perlakuan
dengan metode atau bahan lain Pasal 5. 3. Penggunaan metil bromida selain untuk keperluan karantina dan pra
pengapalan, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku Pasal 7.
4. Penggunaan metil bromida harus dengan dosis yang tepat Pasal 8.
34 5. Unit pelaksana teknis UPT Badan Karantina Pertanian dan perusahaan
fumigasi harus mencatat dan melaporkan setiap penerimaan dan penggunaan metil bromida kepada Kepala Badan Karantina Pertanian Pasal 10.
4.3.4. Kebijakan Pengawasan Metil Bromida
Secara umum, Menteri Pertanian menetapkan pengawasan yang dilakukan terhadap pestisida harus meliputi pengawasan terhadap 1 Dokumen perizinan
usaha, nomor pendaftaran dan dokumen administrasi lainnya di tingkat produksi dan distribusi; 2 Mutu formulasi pestisida di tingkat produksi, peredaran dan
penggunaan; 3 Wadah, pembungkus, label serta publikasi pestisida; 4 Dosis pestisida serta sasaran komoditas dan organisme sasaran yang diizinkan
Peraturan Menteri Pertanian No. 42PermentanSR.14052007. Pengawasan yang dilakukan terhadap metil bromida meliputi pengawasan impor, distribusi dan
penggunaan di lapangan: 1. Pengawasan terhadap jumlah metil bromida yang diimpor, dilakukan melalui
mekanisme kartu kendali dan pelaporan secara berkala oleh importir. Mekanisme kartu kendali yang dimaksudkan adalah pencatatan jumlah metil
bromida yang diimpor sehingga tidak melebihi kuota yang ditetapkan untuk masing-masing importir. Dengan demikian setiap kali akan melakukan impor,
importir wajib menyertakan kartu kendalipersetujuan impor dari Kementerian Perdagangan kepada petugas Bea dan Cukai. Pelaporan yang dimaksudkan
dalam kaitannya dengan pengawasan impor adalah importir melaporkan realisasi impor secara tertulis setiap 3 bulan kepada Kementerian Perdagangan
dengan tembusan Deputi IV Kementerian Lingkungan Hidup serta Kepala Pusat Perizinan dan Investasi, Departemen Pertanian sesuai Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 61PermentanOT.1407102010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, berubah nama menjadi Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.
2. Mekanisme pengawasan terhadap distribusi metil bromida dilakukan dengan mekanisme pelaporan. Setiap importir wajib untuk membuat laporan rencana
distribusi selama 1 tahun dan laporan realisasi distribusi setiap 3 bulan Peraturan Menteri Pertanian No. 37 Tahun 2009 Pasal 10 dan Peraturan
Menteri Pertanian No. 24 Tahun 2011 Pasal 44 Ayat 2.
35 3. Mekanisme pengawasan penggunaan metil bromida dilakukan secara tertulis
oleh setiap UPT Badan Karantina Pertanian dan perusahaan fumigasi dengan membuat laporan rencana penggunaan dan realisasi penggunaan secara tertulis
kepada Kepala Badan Karantina Pertanian Peraturan Menteri Pertanian No. 37
Tahun 2009 Pasal 13.
4. Pengawasan penyaluran dan penggunaan dilakukan oleh Petugas Penyidik Pengawai Negeri Sipil pupuk dan pestisida PPNS danatau Subdit
Pengawasan Pupuk dan Pestisida serta Badan Karantina Pertanian. Badan Karantina Tumbuhan membatasi tugas dan fungsi pengawasan hanya terhadap
perusahaan fumigasi yang telah terdaftar dan metil bromida yang digunakan untuk keperluan karantina dan pra pengapalan Peraturan Menteri Pertanian No.
37 Tahun 2009 Pasal 9.
Kebijakan pengawasan impor, distribusi dan penggunaan metil bromida yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti tersebut di atas, masih lemah karena
kendala sumber daya manusia yang terbatas dan kurangnya koordinasi antar instansi terkait Noerachman, T. 2011. Komunikasi pribadi. Kementerian
Pertanian, Badan Karantina Pertanian. Jakarta. Kebijakan dan mekanisme pengawasan impor, distribusi, dan penggunaan metil bromida seperti disajikan
pada Gambar 6.