BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jintan Hitam Nigella sativa
Jintan hitam atau yang dikenal dengan nama blackseed Nigella sativa merupakan tanaman asli Eropa Selatan dan banyak ditemukan di India,
Bangladesh, Mesir, Sudan, Turki, Irak, Iran, dan Pakistan Goreja 2003. Tanaman jintan hitam merupakan jenis tanaman rempah yang tergolong dalam
famili Ranunculaceae dan merupakan tanaman herbal berbunga berupa tanaman semak semusim dengan ketinggian lebih kurang 30 cm. Budi daya perbanyakan
tanaman dilakukan dengan biji Nergiz dan Ötles 1993; Adi 2008.
2.1.1 Klasifikasi
Menurut Hutapea 1994, klasifikasi dari tanaman jintan hitam adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Divisi
: Spermatophyta Subdivisi
: Angiospermae Kelas
: Dicotyledoneae Ordo
: Ranunculales Famili
: Ranunculaceae Genus
: Nigella Spesies
: Nigella sativa
2.1.2 Morfologi
Menurut Hutapea 1994, jintan hitam merupakan tanaman dengan warna batang hijau kemerahan, tegak, lunak, beralur, berusuk dan berbulu kasar rapat
atau jarang, dan disertai dengan adanya bulu-bulu yang berkelenjar. Tanaman ini berdaun tunggal dan lonjong dengan panjang 1.5-2 cm serta ujung pangkalnya
meruncing, tepi berigi berwarna hijau, pertulangan menyirip dengan tiga tulang daun yang berbulu. Kelopak bunganya kecil berjumlah lima, berbentuk bulat telur,
sampai agak tumpul, pangkal mengecil membentuk sudut yang pendek dan besar.
Mahkota berjumlah 8 berwarna putih kekuningan dengan benang sari yang banyak dan berwarna kuning. Biji tanaman ini berbentuk bulat, kecil, jorong
bersusut 3 tidak beraturan dan sedikit berbentuk kerucut dengan panjang 3 mm seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Tanaman dan biji jintan hitam Nigella sativa sumber: World Scientific 2009; Yulianti dan Junaedi 2006.
2.1.3 Khasiat
Jintan hitam umumnya digunakan di Timur Tengah sebagai obat tradisional untuk memperbaiki berbagai kondisi kesehatan manusia Al-Saleh et
al. 2009. Biji jintan hitam berkhasiat sebagai obat cacing Hutapea 1994.
Sedangkan menurut Hargono 1985, biji jintan hitam berguna sebagai pelancar ASI, pencegah muntah, pencahar, pengkelat pengikat ion logam dan pengobatan
pasca persalinan. Studi klinis terbaru menunjukkan bahwa ekstrak jintan hitam memiliki efek terapi seperti bronkhodilatator, imunomodulator, antibakteri,
hepatoprotektif Demir et al. 2006, dan antidiabetes Al-Hader et al. 1993 ; El- Shabrawy dan Nada 1996. Bentuk komersial ekstrak minyak siap pakai yang
digunakan dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Ekstrak minyak jintan hitam siap pakai sumber: indonetwork.co.id.
Berbagai bentuk sediaan jintan hitam komersial lainnya yang dapat ditemukan di pasaran antara lain ekstrak dalam bentuk bubuk atau ekstrak minyak
yang dikemas di dalam kapsul, dan dalam bentuk campuran dengan madu atau minyak zaitun.
Jintan hitam memiliki banyak kegunaan menurut berbagai penelitian yang telah dilakukan. Beberapa kegunaan jintan hitam antara lain untuk memperkuat
sistem kekebalan tubuh sehingga dapat digunakan untuk pengobatan kanker, AIDS, dan penyakit lain yang berhubungan dengan penurunan tingkat kekebalan
tubuh El-Kadi et al. 1986. Jintan hitam juga dimanfaatkan sebagai bahan antibakterial, karena minyak atsiri jintan hitam efektif melawan bakteri seperti
Vibrio cholera, Eschericia coli, dan Shigella sp. Jintan hitam juga baik
dikonsumsi oleh orang yang sehat karena jintan hitam mengikat radikal bebas dan menghilangkannya Astawan 2009.
Selain itu, jintan hitam tidak menimbulkan alergi karena memiliki aktivitas antihistamin. Kristal nigellone merupakan agen penghambat histamin yang
bekerja menghambat proteinkinase C yang dikenal sebagai zat yang memacu pelepasan histamin. Kristal nigellone juga menurunkan pengambilan kalsium dari
sel yang peka, sehingga dapat menghambat pelepasan histamin Chakravarty 1993.
Ekstrak jintan hitam berguna untuk mengurangi efek radang sendi. Turunan dari fixed oil jintan hitam yaitu thymoquinone merupakan agen
antiperadangan. Cara kerjanya adalah dengan menghambat pembentukan eicosanoid
El-Dakhakhny et al. 2000. Thymoquinone yang terkandung dalam ekstrak jintan hitam dapat menghambat jalur siklo-oksigenase dan lipo-oksigenase
dari metabolisme arakhidonat. Lipo-oksigenase dapat mengkatalisis pembentukan leukotrienes dari asam arakhidonat yang berfungsi sebagai mediator dari alergi
dan peradangan. Siklo-oksigenase adalah enzim pertama dalam metabolisme siklo-oksigenase yang dihasilkan dari asam arakhidonat yang akhirnya
menghasilkan prostaglandin dan trombosit. Prostaglandin juga merupakan mediator peradangan. Selain itu, thymoquinone juga dapat menghambat
peroksidasi non-enzimatis. Dengan demikian mendukung fakta bahwa ekstrak jintan hitam dapat melawan reumatik dan peradangan Houghton et al. 1995.
Thymoquinone juga menunjukkan aktivitas antioksidan di dalam sel
Mansour et al. 2002; Demir et al. 2006. Selain itu, kombinasi dari bagian lipid dan struktur hormon dalam jintan hitam meningkatkan aliran air susu ibu
Agarwal et al. 1979; Adi 2008.
2.1.4 Kandungan Kimia