Monosit Sel Darah Putih Leukosit

Gambar 7 Limfosit sumber: Sobotta 1993. Menurut Tizard 1987 fungsi utama limfosit adalah memproduksi antibodi atau sebagian sel efektor khusus dalam menanggapi antigen yang dibawa oleh makrofag, menghasilkan berbagai limfokin, salah satunya adalah migration inhibitor factor MIF yang mencegah perpindahan makrofag. Menurut Dellmann dan Brown 1989 zat lain yang juga dihasilkan dari limfosit yang terstimulasi adalah faktor kemotaktik untuk makrofag, lymphocyte transforming factor dan faktor penyebab peradangan. Jumlah limfosit dalam darah dipengaruhi oleh jumlah produksi, resirkulasi dan proses penghancuran limfosit. Setelah limfosit hancur atau dihancurkan, kemudian akan difagosit oleh makrofag dan dibawa ke hati Jain 1993; Tizard 1987.

2.4.3.2 Monosit

Monosit adalah leukosit terbesar berdiameter 15-20 µm. Sitoplasmanya lebih banyak daripada sitoplasma sel limfosit. Nukleus seperti ginjal atau mirip tapal kuda. Monosit darah tidak pernah mencapai dewasa penuh sampai bermigrasi ke dalam jaringan menjadi makrofag tetap pada sinusoid hati, sumsum tulang, alveoli paru-paru dan jaringan limfoid Dellmann dan Brown 1989. Gambar 8 Monosit sumber: Sobotta 1993. Monosit berperan sebagai prekursor untuk makrofag dimana sel ini akan mencerna dan membaca antigen. Monosit juga berfungsi melindungi tubuh terhadap organisme penyerang terutama dengan fagositosis Guyton dan Hall 2005. Aktivitas fagositosis dari monosit tergantung dari bahan yang difagosit Tizard 1987. Monosit memiliki masa edar yang singkat, yaitu 10-20 jam. Begitu masuk ke dalam jaringan sel-sel ini membengkak dengan ukuran yang sangat besar untuk membentuk makrofag jaringan, dan dalam bentuk ini sel-sel tersebut dapat bertahan hidup berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kecuali bila mereka dimusnahkan karena melakukan fungsi fagositik Guyton dan Hall 2005. Leukosit Granulosit 2.4.3.3 Neutrofil Neutrofil merupakan sel leukosit dengan mobilitas tinggi sehingga menjadi sel pertama yang sampai ke jaringan penghasil substansi kimia yang bersifat kemotaksis. Substansi kimia tersebut mampu merangsang neutrofil keluar dari pembuluh darah melalui proses diapedesis atau gerakan amuboid Ganong 2005. Menurut Dellmann dan Brown 1989 sel neutrofil dewasa berukuran 10- 12 µm. Inti bergelambir 2-5, sitoplasma bergranul eosinofilik dan basofilik. Setelah 6-10 jam di dalam darah, memasuki jaringan dan tahan 1-2 hari. Waktu paruh rata-rata sel neutrofil di dalam sirkulasi adalah 6 jam. Untuk dapat mempertahankan kadar normal di dalam peredaran darah diperlukan pembentukan lebih dari 100 milyar sel neutrofil per hari. Gambar 9 Neutrofil sumber: Sobotta 1993. Secara klinis apabila jumlah neutrofil muda meningkat dalam sirkulasi disebut left shift. Kondisi ini ditemukan pada saat infeksi akut. Sedangkan apabila jumlah neutrofil abnormal dengan hipersegmentasi disebut right shift yang ditemukan pada infeksi kronis atau stres Dellmann dan Brown 1989. Menurut Tizard 1987, fungsi utama neutrofil adalah penghancur bahan asing melalui proses fagositosis yaitu menghancurkan benda asing dengan segera. Oleh karena itu, neutrofil disebut sebagai lini pertahanan pertama. Bersama dengan makrofag, neutrofil dalam sirkulasi darah meningkat cepat saat terjadi infeksi yang akut.

2.4.3.4 Eosinofil