2.4.1 Sumsum Tulang
Sumsum tulang merupakan tempat dihasilkannya sel darah. Pada sumsum tulang terdapat sel yang disebut stem cell hemopoietic pluripotent SHSC yang
akan berdiferensiasi menjadi sel induk khusus. Selanjutnya sel ini akan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel darah tertentu Ganong 2005. Proses
berlangsungnya pembentukan darah disebut hemopoiesis Manoharan dan Sethuraman 2003. Pada saat janin, hemopoiesis terjadi di kantung kuning telur,
hati, limpa dan sumsum tulang pada semua tulang. Sedangkan pada saat dewasa, hemopoiesis terjadi di tulang vertebrata, tulang iga, sternum, tulang tengkorak,
tulang sacrum dan pelvis, serta ujung proksimal femur Fawcett 2002. Sel darah diproduksi dengan tahap perkembangan yang berbeda-beda
secara morfologi maupun fungsinya. Pembentukan sel darah tergantung adanya SHSC dalam sumsum. Sel induk ini berjumlah kurang dari 0.2 dari populasi
total sel berinti dalam sumsum. Kebanyakan dari mereka dalam keadaan tidak aktif dan hanya membelah setelah interval tertentu atau terhadap permintaan luar
biasa akan sel darah baru. Sel induk yang beredar dapat mengalami pembelahan atau pembaharuan diri untuk mempertahankan jumlah sel pluripoten atau
mengalami pembelahan diferensiasi yang menghasilkan sel progenitor. Sel progenitor tidak atau sedikit sekali memiliki kemampuan memperbarui diri dan
harus berkembang menjadi satu jenis sel darah. Sel induk dan sel progenitor jalur spesifik yang berasal darinya secara morfologis dan sitokimia tidak dapat
dibedakan. Dalam perkembangannya, turunan sel progenitor berbagai jalur sel berlanjut melalui sederet tahap intermediet yang secara morfologis dapat
dibedakan berdasarkan ukuran, konfigurasi inti, dan ada atau tidaknya granul spesifik dalam sitoplasma Weiss dan Wardrobe 2010.
2.4.2 Hemopoiesis
Menurut Fawcett 2002, potensi perkembangan masing-masing sel pembentuk koloni dapat lebih jelas dengan identifikasi mikroskopik sel darah
dewasa. Jika semua jalur sel darah tercakup, maka sel asal adalah sebuah sel induk hemopoietik pluripoten PHSC. Jika granulosit dan monosit yang diperoleh,
progenitor bipotennya disebut unit pembentuk koloni monosit CFU-GM. Jika hanya granulosit yang ditemukan, koloni tersebut berasal dari unit pembentuk
koloni granulosit CFU-G, dan jika hanya monosit yang ada, sel asalnya adalah unit pembentuk koloni monosit CFU-M. Sel progenitor unipoten yang hanya
menghasilkan satu dari jenis sel lain yaitu yaitu eritrosit CFU-E, eosinofil CFU- Eo, megakariosit CFU-Meg, dan seterusnya seperti terlihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Skema proses hemopoiesis sumber: Morrel 2011.
2.4.3 Sel Darah Putih Leukosit