Nekropsi dan Pengambilan Sampel Darah dan Organ

3.3.4 Kelompok Perlakuan

Mencit jantan dan mencit betina pada masa perlakuan masing-masing dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 9 ekor mencit. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan, tetapi dicekok dengan aquadest sebanyak 0.1 mlekorhari. Kelompok kedua merupakan kelompok preventif yang dicekok dengan ekstrak minyak jintan hitam sebanyak 0.1 mlekorhari. Kelompok ketiga merupakan kelompok kuratif yang dicekok dengan ekstrak minyak jintan hitam sebanyak 0.2 mlekorhari. Kelompok keempat merupakan kelompok yang dicekok dengan campuran ekstrak minyak jintan hitam dengan madu sebanyak 0.3 mlekorhari. Dosis pemberian yang digunakan berasal dari dosis anjuran yang terdapat pada label sediaan komersial yang telah dikonversikan sesuai bobot badan mencit. Masa perlakuan ini berlangsung selama 2 bulan karena pemberian terapi herbal memerlukan waktu yang lebih panjang sampai munculnya tanda klinis atau efek setelah pemberian terapi. Gambar 13 A Posisi handling atau memegang, B posisi pencekokan, C proses pencekokan pada mencit.

3.3.5 Nekropsi dan Pengambilan Sampel Darah dan Organ

Setelah masa perlakuan berakhir, kemudian dilakukan penarikan ekor dan penekanan leher serta menariknya ke arah anterior dislokasio atlanto-occipitalis pada mencit. Setelah mencit tersebut mati, kemudian dinekropsi untuk pengambilan organ dan sampel darah dari jantung. Organ yang diambil dijadikan sebagai preparat histopatologi dan sampel darah yang dibuat sediaan ulas darah A B C kemudian dapat menjadi bukti ilmiah mengenai khasiat dari jintan hitam Nigella sativa . Sediaan ulas darah dibuat dengan mengambil sampel darah langsung dari jantung mencit saat dinekropsi menggunakan syringe 1 ml. Sebanyak 2 buah object glass bersih disiapkan dan sampel darah diteteskan di atas object glass pertama kira-kira 2 cm dari ujung. Sedangkan object glass kedua diletakkan di depan tetesan darah membentuk sudut 30ºC. Kemudian object glass kedua digeser mendekati tetesan darah dengan tetap membentuk sudut 30ºC sampai menyinggung tetesan darah sehingga darah menyebar sepanjang sudut antara kedua object glass. Segera setelah darah menyebar, dengan hati-hati dan tanpa mengangkat object glass ditarik atau didorong menjauhi tetesan darah ke permukaan object glass yang lebih luas, sehingga akan terbentuk preparat ulas darah yang tipis. Setelah preparat tersebut dikeringudarakan kemudian difiksasi ke dalam cawan berisi metil alkohol methanol dan didiamkan selama 3-5 menit lalu diangkat dan dikeringudarakan kembali. Gambar 14 Pembuatan Preparat Ulas Darah sumber: Experimental Biosciences 2005. Awal proses pembuatan preparat histopatologi tulang, pertama-tama mencit yang telah diambil bagian dari os femur kemudian diawetkan dalam larutan BNF 10. Setelah larutan berpenetrasi sempurna ke dalam organ kurang lebih 1 minggu, langkah selanjutnya adalah trimming yaitu membersihkan organ dari sisa otot yang masih melekat dan kemudian direndam selama 2 hari ke dalam larutan asam nitrat 5 untuk proses dekalsifikasi hingga tulang menjadi lunak seperti jaringan dan dapat dipotong. Tulang yang telah lunak tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tissue basket untuk diproses dehidrasi di dalam mesin automatic tissue processor.

3.3.6 Pewarnaan Preparat Ulas Darah