seperti jaringan dan dapat dipotong. Tulang yang telah lunak tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tissue basket untuk diproses dehidrasi di dalam mesin
automatic tissue processor.
3.3.6 Pewarnaan Preparat Ulas Darah
Preparat ulas darah yang telah difiksasi dalam metil alkohol methanol dan dikeringudarakan, kemudian dimasukkan ke dalam cawan berisi larutan
pewarna Giemsa selama 30 menit kemudian dicuci dengan air mengalir, dikeringudarakan dan tepi preparat dilap menggunakan tissu. Preparat ulas darah
siap diamati di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 100× lensa obyektif dan 10× lensa okuler.
3.3.7 Pembuatan dan Pewarnaan Preparat Histopatologi Tulang
Bagian dari os femur yang telah didekalsifikasi dalam larutan asam nitrat 5 selama 2 hari kemudian dimasukkan ke dalam tissue cassete dan difiksasi
kembali dalam larutan BNF 10 selama 2 hari. Setelah itu dilakukan proses dehidrasi dengan cara merendam sediaan tersebut berturut-turut ke dalam alkohol
70, alkohol 80, alkohol 90, alkohol 96, alkohol absolut I, alkohol absolut II, dan alkohol absolut III masing-masing selama 2 jam. Kemudian dilakukan
proses clearing dalam cairan xylol I, xylol II, dan xylol III selama masing-masing 40 menit. Proses selanjutnya adalah embedding ke dalam parafin I, parafin II,
parafin III, dan parafin IV masing-masing selama 30 menit. Masing-masing proses perendaman tersebut berjalan secara otomatis dalam tissue processor,
kemudian dibuat blok parafin. Setelah itu, jaringan dipotong dengan ketebalan 5 µm dengan
menggunakan mikrotom. Hasil potongan mikrotom berbentuk pita ribbon, diletakkan di atas permukaan air hangat 45ºC dalam waterbath dengan tujuan
untuk menghilangkan lipatan akibat pemotongan. Setelah itu, sediaan diangkat dari permukaan air dengan object glass. Kemudian sediaan dikeringkan di dalam
inkubator suhu 60ºC selama satu malam. Setelah itu, dilakukan proses deparafinisasi dan rehidrasi, kemudian diwarnai d
engan pewarnaan Mayer’s Hematoxilin selama 8 menit, dibilas dengan air mengalir, dicuci dengan lithium
karbonat selama 15-30 detik, dibilas dengan air, kemudian diwarnai dengan
pewarna Eosin selama 2 menit. Setelah itu, sediaan dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan warna Eosin yang berlebih sebelum dikeringkan. Setelah
ditetesi dengan perekat permount, sediaan kemudian ditutup dengan cover glass, dan dibiarkan kering sesuai dengan metode bagian Patologi Fakultas Kedokteran
Hewan IPB. Preparat histopatologi siap diamati di bawah mikroskop cahaya.
3.3.8 Pengamatan Diferensiasi Leukosit Sediaan Ulas Darah