2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Medan secara garis besar dapat dilihat sebagai
berikut:
1. General Manager
a. Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan
b. Mengakoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang di delegasikan kepada manager-manager dan menjalin hubungan baik dengannya
c. Membuat peraturan-peraturan intern perusahaan yang tidak bertentangan dengan undang-undang yang ditetapkan
2. Secretary
a. Mengatur hubungan dengan pihak luar dan para tamu b. Menyelenggarakan surat-menyurat yang berhubungan dengan perusahaan
c. Menyusun dokumentasi d. Bertanggung jawab kepada general manager
3. Cold Drink Equipment Manager
a. Melakukan pembelian Cold Drink Equipment b. Mengatur Pendistribusian Cold Drink Equipment
c. Bertanggung jawab kepada General Manager
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Konsep
Supply Chain
Supply chain adalah jaringan instansi-instansi yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai
akhir end user. Instansi-instansi tersebut biasanya termasuk supplier, instansi, distributor, toko atau ritel, serta instansi-instansi pendukung seperti instansi jasa
logistik. Pujawan, 2005. Supply chain pada industri jasa pertama kali harus diketahui gambaran
sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata rantai yang ada mulai dari awal sampai akhir. Misalnya jasa perbankan, awal supply chain dari jasa
perbankan adalah adanya kepercayaan masyarakat untuk mengelola uang dan asset yang mereka miliki. Kemudian bank akan memutar uang tersebut dengan
beberapa usaha, antara lain dengan memberi kredit perorangan, kredit perusahaan, atau kredit permodalan bagi industri manufaktur. Jasa peminjaman uang tersebut
harus dibayarkan kembali kepada bank dalam bentuk bunga. Bunga bank inilah yang akan membiayai operasional perbankan, mulai dari membayar tenaga kerja
dan membayar jasa orang- orang yang menaruh dan menitipkan uangnya di bank tersebut.
Konsep supply chain merupakan konsep baru dalam melihat persoalan logistik. Konsep lama melihat logistik lebih sebagai persoalan intern masing-
masing instansi, dan pemecahannya dititikberatkan pada intern di instansi masing-
masing. Dalam konsep baru ini, masalah logistik dilihat sebagai masalah yang lebih luas yang terbentang sangat panjang sejak dari bahan dasar sampai barang
jadi yang dipakai konsumen akhir, yang merupakan mata rantai penyediaan barang.
Faktor-faktor kunci yang dikelola dalam supply chain meliputi : 1. Pengelolaan relasi dengan konsumen.
2. Pengelolaan pelayanan kepada konsumen. 3. Sistem pengelolaan permintaan.
4. Sistem pengaturan aliran manufaktur. 5. Sistem pengadaan bahan baku.
6. Pengembangan produk dan proses komersial. 7. Pengembalian produk.
Pada suatu supply chain biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu upstream ke hilir
downstream. Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari supplier ke bagian logistik. Setelah bahan baku selesai diproduksi, mereka dikirim ke distributor,
lalu ke pengecer atau ritel, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua adalah aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga adalah aliran
informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi tentang persediaan produk yang masih ada di masing-masing divisi sering
dibutuhkan oleh distributor maupun oleh instansi. Informasi tentang ketersediaan kapasitas produksi yang dimiliki oleh supplier juga sering dibutuhkan oleh
instansi. Informasi tentang status pengiriman bahan baku sering dibutuhkan oleh