Nilai Penting Spesies NPi

Nilai NPi dari tiap jenis mangrove, sangat bergantung pada kondisi pertumbuhan dan perkembangan mangrove. Mangrove untuk tumbuh dan berkembang dengan baik memerlukan sejumlah faktor pendukung salah satunya faktor lingkungan dan ketersediaan nutrien pada lokasi tersebut Supriharyono, 2007. Di Kecamatan Bungoro terlihat bahwa persentase nilai penting spesies di stasiun 1 yaitu Avicennia alba 61.9, Avicennia marina 57.7, Rhizophora mucronata 104.4, dan Rhizophora apiculata 75.9. Pada stasiun 2 yaitu Rhizophora mucronata 152.7, Rhizophora stylosa 45.9, dan Sonneratia alba 101.4. Di stasiun 1 terlihat persentase tertinggi yaitu Rhizophora mucronata dengan nilai persentase nilai penting spesies 104.4 dan di stasiun 2 persentase nilai penting spesies tertinggi yaitu Rhizophora mucronata 152.7. Gambar 22. Indeks nilai penting yang diperoleh di setiap Kecamatan. Tingginya nilai penting Rhizophora mucronata di dua stasiun tersebut menunjukkan jenis mangrove Rhizophora mucronata sangat berperan penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove di lokasi tersebut. Hal ini terlihat dengan besarnya nilai Rdi dan Rfi Rhizophora mucronata pada stasiun 1 dan 2. NPi tinggi menunjukkan bahwa mangrove memiliki peran dan fungsi yang sangat besar dalam ekosistem. Biota-biota hidup di ekosistem membutuhkan serasah dan mangrove sebagai vegetasi untuk tempat 121.7 66.0

59.1 53.3

81.3 58.8

110.4 49.5

61.9 57.7

104.4 75.9 152.7 45.9 101.4 141.5

50.2 108.3

169.5 42.2

88.3 82.9

177.3 39.9

80.2 219.8

57.8 242.2

34.8 228.7

36.5 46.1

253.9 46.6 190.2 63.3 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 Avicennia marina Rhizophora mucronata Sonneratia alba Sonneratia ovata Avicennia alba Avicennia marina Rhizophora mucronata Sonneratia alba Avicennia alba Avicennia marina Rhizophora mucronata Rhizophora apiculata Rhizophora mucronata Rhizophora stylosa Sonneratia alba Rhizophora mucronata Rhizophora stylosa Sonneratia alba Rhizophora mucronata Rhizophora stylosa Sonneratia alba Avicennia alba Avicennia marina Rhizophora mucronata Avicennia alba Avicennia marina Avicennia alba Avicennia marina Avicennia alba Avicennia marina Rhizophora mucronata Avicennia alba Avicennia marina Avicennia alba Avicennia marina Avicennia lanata I II I II I II I II I II I II P an g k aj en e B u n g o ro La b ak k an g M ar an g S eg er i M an d al le Indeks Nilai Penting INP berlindung, mencari makan dan memijah. Biota-biota tersebut seperti kepiting, ikan, udang, moluska dan lainnya memiliki ketergantungan terhadap mangrove sebagai penopang kehidupannya sehingga mangrove diperlukan dalam sistem tersebut untuk berkelanjutan organisme di sekitarnya Juwita et al., 2015. Persentase nilai penting spesies di Kecamatan Labakkang stasiun 1 yaitu Rhizophora mucronata 141.5, Rhizophora stylosa 50.2, Sonneratia alba 101.4 dan stasiun 2 yaitu Rhizophora mucronata 169.5, Rhizophora stylosa 42.2, Sonneratia alba 88.3. Persentase tertinggi pada stasiun 1 dan 2 yaitu Rhizophora mucronata dengan nilai persentase antara 141.5 - 169.5. Tingginya nilai penting Rhizophora mucronata pada dua stasiun tersebut menunjukkan jenis mangrove Rhizophora mucronata sangat berperan penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove di lokasi tersebut. Hal ini terlihat dengan besarnya nilai Rdi dan Rfi Rhizophora mucronata pada stasiun 1 dan 2 Gambar 22. Tingginya nilai NPi berkaitan dengan sebarannya yang cukup luas, sehingga sangat berperan penting bagi komunitasnya, ditinjau dari masukan serasahnya dapat meningkatkan jumlah bahan organik yang digunakan sebagai sumber makanan oleh biota laut Hartoni dan Agussalim, 2013. Walaupun jenis mangrove Rhizophora mucronata di dua kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Bungoro dan Kecamatan Labakkang bukan lagi mangrove alami tetapi merupakan mangrove hasil rehabilitasi oleh masyarakat setempat. Hal inilah yang menyebabkan jenis mangrove ini lebih dominan dan kerapatannya lebih besar dibanding jenis mangrove lainnya. Tidak semua spesies yang tercakup dalam analisis vegetasi memiliki nilai penting cukup besar, beberapa di antaranya memiliki nilai penting sangat rendah karena penyebarannya yang terbatas danatau nilai penutupannya yang kecil, sehingga pengaruhnya terhadap ekosistem relatif dapat diabaikan Setyawan et al., 2005. Menurut Soegianto 1994 indeks nilai penting adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan tingkat dominasi tingkat penguasaan spesies-spesies dalam suatu komunitas tumbuhan. Spesies- spesies yang dominan dalam suatu komunitas tumbuhan akan memiliki indeks nilai penting yang tinggi, sehingga spesies yang paling dominan tentu saja memiliki indeks nilai penting yang paling besar. Hasil penelitian di Kecamatan Ma’rang menunjukkan bahwa persentase nilai penting spesies di stasiun 1 yaitu Avicennia alba 82.9, Avicennia marina 177.3, dan Rhizophora mucronata 39.9. Sedangkan di stasiun 2 yaitu Avicennia alba 80.2, Avicennia marina 219.8. Persentase tertinggi di stasiun 1 yaitu Avicennia marina dengan persentase nilai penting spesies 177.3 dan di stasiun 2 persentase nilai penting spesies tertinggi yaitu Avicennia marina 219.8. Tingginya nilai penting spesies Avicennia marina di stasiun 1 dan stasiun 2 diduga dipengaruhi oleh jenis substrat lumpur berpasir, sebagaimana yang diungkapkan oleh Rusydi et al. 2015 faktor substrat turut mempengaruhi penutupan jenis mangrove, nilai kerapatan, frekuensi dan dominansi jenis mangrove yang terdapat dalam suatu komunitas mangrove. Persentase nilai penting spesies di Kecamatan Segeri stasiun 1 yaitu Avicennia alba 57.8, Avicennia marina 242.2 dan di stasiun 2 yaitu