Frekuensi Relatif Spesies FRi

Jenis substrat yang ada di lokasi ini berjenis lumpur sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan mangrove jenis Rhizophora mucronata. Menurut Fachrul 2007 frekuensi merupakan salah satu parameter vegetasi yang dapat menunjukan pola distribusi atau sebaran jenis tumbuhan dalam ekosistem atau memperlihatkan pola distribusi tumbuhan. Presentase Frekuensi relatif di Kecamatan Labakkang berkisar antara 28.57 - 42.86. Frekuensi relatif spesies di stasiun 1 yaitu yaitu Rhizophora mucronata 33.33, Rhizophora stylosa 33.33, Sonneratia alba 33.33 dan di stasiun 2 yaitu Rhizophora mucronata 42.86, Rhizophora stylosa 28.57, Sonneratia alba 28.57. Tingginya persentase jenis mangrove Rhizophora mucronata yang diperolah di dua stasiun tersebut karena jenis mangrove Rhizophora mucronata merupakan jenis mangrove yang sudah banyak ditanam dibeberapa lokasi di Kabupaten Pangkep, salah satunya di Kecamatan Labakkang. Jenis substrat yang ada di lokasi ini jenis substrat berlumpur dan ketersediaan suplai air tawar juga sangat baik karena di Pangkep sendiri terdapat banyak muara sungai. Frekuensi relatif spesies yang diperoleh di setiap kecamatan dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Frekuensi relatif spesies yang diperoleh di setiap kecamatan. Menurut Dahuri 2004 ada tiga parameter lingkungan utama yang menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove yaitu suplai air 30.00 30.00 20.00 20.00

33.33 22.22

33.33 11.11

11.11 22.22

33.33 33.33

42.86 28.57

28.57 33.33

33.33 33.33

42.86 28.57

28.57 28.57

42.86 28.57

40.00 60.00

25.00 75.00

20.00 60.00

20.00 25.00

75.00 20.00

60.00 20.00

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 Avicennia marina Rhizophora mucronata Sonneratia alba Sonneratia ovata Avicennia alba Avicennia marina Rhizophora mucronata Sonneratia alba Avicennia alba Avicennia marina Rhizophora mucronata Rhizophora apiculata Rhizophora mucronata Rhizophora stylosa Sonneratia alba Rhizophora mucronata Rhizophora stylosa Sonneratia alba Rhizophora mucronata Rhizophora stylosa Sonneratia alba Avicennia alba Avicennia marina Rhizophora mucronata Avicennia alba Avicennia marina Avicennia alba Avicennia marina Avicennia alba Avicennia marina Rhizophora mucronata Avicennia alba Avicennia marina Avicennia alba Avicennia marina Avicennia lanata I II I II I II I II I II I II P an g k aj en e B u n g o ro La b ak k an g M ar an g S eg er i M an d al le Frekuensi Relatif Spesies FRi Je n is M an g ro v e tawar, salinitas, pasokan nutrien, dan stabilitas substrat. Salah satu penyebab berkurangnya magrove di lokasi ini karena pembukaan lahan untuk tambak dan pemukiman. Di Kecamatan Ma’rang di stasiun 1 persentase frekuensi relatif yaitu Avicennia alba 28.57, Avicennia marina 42.86, Rhizophora mucronata 28.57 dan di stasiun 2 yaitu Avicennia alba 40.00, Avicennia marina 60.00. Persentase frekuensi relatif spesies tertinggi di stasiun 1 dan 2 yaitu Avicennia marina dengan nilai persentase antara 42.86 - 60.00, diikuti dengan jenis Avicennia alba 40.00 yang diperoleh di stasiun 2. Tingginya persentase jenis mangrove Avicennia marina dan Avicennia alba di dua stasiun tersebut karena jenis mangrove Avicennia marina dan Avicennia alba lebih banyak ditemukan dibanding jenis mangrove lain. Di lokasi ini jenis mangrove lain sudah sangat sulit didapatkan karena lahan-lahan mangrove sudah berubah menjadi tambak dan pemukiman. Hal ini dapat dikarenakan perkembangan perumahan dan pemukiman di wilayah tersebut sangat pesat. Kawasan pesisir dewasa ini beralih fungsi menjadi perumahanpermukiman, fasilitas publik, perdagangan dan tambak sehingga kondisi dan keberadaan hutan mangrove semakin berkurang Umasugi dan Suning, 2013. Di Kecamatan Segeri persentase frekuensi relatif spesies di stasiun 1 yaitu Avicennia alba 25.00, Avicennia marina 75.00 dan di stasiun 2 yaitu Avicennia alba 20.00, Avicennia marina 60.00. Frekuensi relatif spesies di Kecamatan Mandalle berkisar antara 20.00 - 75.00. Jenis mangrove di stasiun 1 memiliki persentase frekuensi relatif sebesar 25.00 untuk Avicennia alba dan 75.00 untuk Avicennia marina. Persentase frekuensi relatif spesies di stasiun 2 sebesar 20.00 Avicennia alba, 60.00 Avicennia marina, dan 20.00 Avicennia lanata. Frekuensi relatif spesies tertinggi yang terdapat di dua stasiun tersebut yaitu Avicennia marina dengan persentase berkisar antara 60.00 - 75.00. Tingginya persentase jenis mangrove Avicennia marina di dua stasiun tersebut karena jenis mangrove Avicennia marina lebih banyak ditemukan dibanding jenis mangrove lain. Menurut Gufran dan Kordi 2012 tinggi rendahnya penutupan suatu jenis mangrove berhubungan erat dengan diameter pohon, dimana jika diameter pohon berukuran besar maka akan memiliki nilai penutupan lebih besar. Kondisi ekosistem mangrove dapat dilihat pada Lampiran 5.

e. Penutupan Spesies Ci

Berdasarkan hasil analisis penutupan spesies Ci terlihat bahwa penutupan spesies di setiap kecamatan di masing-masing stasiun diperoleh nilai berkisar antara 0.47 – 29.44. Lokasi penelitian di stasiun 1 dan 2 Kecamatan Pangkajene diperoleh nilai penutupan spesies yang berkisar antara 0.86 – 4.60. Jenis Sonneratia alba memiliki penutupan spesies tertinggi di stasiun 1 dengan nilai 3.04, tingginya penutupan spesies jenis mangrove Sonneratia alba karena rata-rata diameter batang berkisar 19.66 cm dengan jumlah individu yang ditemukan yaitu tiga batang di tiga plot. Jenis mangrove dengan persentase terendah yaitu Rhizophora mucronata 0.86, rendahnya penutupan spesies jenis mangrove Rhizophora mucronata karena rata-rata diameter batang 10.48 cm dengan jumlah individu 19 batang yang ditemukan di tiga plot pengukuran.