1.00 Analisis Jenis Mangrove Pada Tingkat Semai
Avicennia marina dengan nilai frekuensi spesies yang diperoleh yaitu 1. Hal
ini disebabkan jenis substrat yang ada dilokasi ini bertekstur lumpur berpasir. Selain jenis substrat yang mendukung, jumlah tingkat pohon juga cukup
banyak sehingga berbanding lurus dengan keberadaan tingkat semainya. Di Kecamatan Segeri frekuensi spesies di stasiun 1 yaitu Avicennia alba 0.33,
Avicennia marina
1 dan di stasiun 2 yaitu Avicennia alba 0.33, Avicennia marina
1, Rhizophora mucronata 0.33. Frekuensi spesies tertinggi di stasiun 1 dan 2 yaitu Avicennia marina dengan nilai frekuensi spesies yang diperoleh
yaitu 1. Jenis mangrove Rhizophora mucronata tingkat semai merupakan frekuensi kemunculan yang terendah karena jumlah tingkat pohon yang
ditemukan juga sangat sedikit.
Magrove yang ada di Kecamatan segeri juga telah mengalami kerusakan akibat pembukaan lahan tambak. Hal ini terlihat dari jumlah jenis
yang diperoleh juga sangat sedikit yaitu Avicennia alba, Avicennia marina, dan Rhizophora mucronata. Sedikitnya jenis mangrove yang menempati suatu
kawasan pesisir disebabkan mangrove sudah mengalami kerusakan terutama akibat penebangan habis untuk konversi lahan pertambakan. Sejak awal tahun
1980an dengan dikeluarkannya izin HPH kepada beberapa perusahaan dalam pengelolaan hutan mangrove yang merupakan bahan baku untuk pembuatan
arang sebagian untuk di ekspor telah menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem hutan mangrove secara berkala Fitri dan Iswahyudi, 2010
.
Di Kecamatan Mandalle frekuensi spesies berkisar antara 0.33 - 1. Nilai frekuensi spesies di stasiun 1 yaitu Avicennia alba 0.33, Avicennia
marina 1 dan di stasiun 2 yaitu Avicennia alba 0.33, Avicennia marina 1, dan
Avicennia lanata 0.33. Frekuensi spesies tertinggi di stasiun 1 dan 2 yaitu
Avicennia marina dengan nilai frekuensi spesies yang diperoleh yaitu 1 dan
frekuensi spesies terendah yaitu Avicennia lanata dengan nilai 0.33. Di Kecamatan Segeri dan Kecamatan Mandalle jenis mangrove yang memiliki
nilai frekuensi spesies yang tertinggi pada tingkat semai adalah jenis mangrove Avicennia marina. Hal ini disebabkan jenis substrat yang ada di dua
kecamatan tersebut adalah jenis substrat lumpur berpasir. Di lokasi ini tingkat pohon jenis Avicennia marina juga mendominasi sehingga jumlah tingkat
semai juga jauh lebih banyak. Kondisi ekosistem mangrove dapat dilihat pada Lampiran 5.
d.
Frekuensi Relatif Spesies FRi
Berdasarkan hasil analisis frekuensi relatif spesies FRi terlihat bahwa persentase frekuensi relatif spesies dari setiap kecamatan di masing-masing
stasiun diperoleh persentase berkisar antara 12.50 - 75. Pada Kecamatan Pangkajene di stasiun 1 dan 2 diperoleh nilai persentase frekuensi relatif
spesies yang berkisar antara 12.50 - 50. Pada stasiun 1 persentase tertinggi yaitu Avicennia marina dengan nilai 50 dan persentase terendah yaitu
Sonneratia alba
16.67. Pada stasiun 2 persentase tertinggi yaitu Avicennia alba
25, Avicennia marina 25, 25, dan Rhizophora mucronata dengan nilai persentase sebesar 28.57, sedangkan persentase terendah yaitu
Sonneratia alba dengan nilai persentase 12.50. Hal ini terlihat dari
keberagaman tingkat semai yang merata. Mangrove merupakan ekosistem yang banyak ditemui di sepanjang pantai tropis dan estuari yang memiliki
fungsi sebagai penyaring bahan nutrisi dan penghasil bahan organik serta